Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Berdirinya Negara Ethiopia


'It Has Been A Dream' Ethiopians Are Adjusting To Rapid Democratic

Pendahuluan

Sejarah Ethiopia merupakan salah satu yang tertua di dunia, dengan peradaban yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Negara ini memiliki warisan budaya yang kaya, serta memiliki peran penting dalam sejarah Afrika. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat mengenai sejarah berdirinya negara Ethiopia.

Awal Mula

Sejarah Ethiopia dimulai pada zaman prasejarah, ketika daerah ini dihuni oleh suku-suku bangsa seperti Oromo, Amhara, dan Tigray. Pada abad ke-1 SM, Kerajaan Aksum mulai muncul sebagai kekuatan politik dan ekonomi di daerah ini. Aksum dikenal sebagai salah satu peradaban terbesar di dunia pada zamannya, dengan pengaruh yang mencapai sejauh India dan Roma.

Pada abad ke-4 M, Ethiopia menjadi salah satu negara pertama yang mengadopsi agama Kristen sebagai agama resmi. Raja Ezana dari Aksum adalah orang pertama yang memeluk agama Kristen, dan ini menjadi titik awal bagi penyebaran agama Kristen di Ethiopia. Gereja Ortodoks Ethiopia, yang didirikan pada saat itu, masih menjadi institusi agama terpenting di negara ini hingga saat ini.

Invasi dan Penjajahan

Pada abad ke-16, Ethiopia mengalami invasi dari Kesultanan Adal yang dipimpin oleh Imam Ahmad ibn Ibrihim al-Ghazi. Konflik ini dikenal sebagai Perang Agama dan berlangsung selama beberapa dekade. Raja Ethiopia saat itu, Gelawdewos, akhirnya terbunuh dalam pertempuran melawan pasukan Adal. Namun, pasukan Adal juga mengalami kerugian besar dan akhirnya terdesak keluar dari Ethiopia.

Pada abad ke-19, Ethiopia kembali menghadapi invasi dari Eropa. Pada tahun 1868, Kaisar Tewodros II menghadapi serangan dari Inggris dan dipaksa bunuh diri. Setelah itu, negara ini mengalami periode ketidakstabilan politik dan konflik internal. Namun, pada awal abad ke-20, Kaisar Menelik II berhasil menyatukan Ethiopia dan mengusir pasukan Italia dalam Pertempuran Adwa pada tahun 1896.

Era Modern

Pada tahun 1930, Haile Selassie menjadi kaisar Ethiopia yang terakhir. Ia dikenal sebagai salah satu pemimpin terpenting di Afrika pada masanya. Selama pemerintahannya, ia melakukan reformasi sosial dan politik yang signifikan, termasuk penghapusan perbudakan dan modernisasi negara. Namun, pada tahun 1974, pemerintahannya diakhiri oleh revolusi yang dipimpin oleh Derg, sebuah kelompok militer yang mengambil alih kekuasaan.

Pada tahun 1991, kelompok pemberontak EPRDF (Ethiopian People's Revolutionary Democratic Front) berhasil menggulingkan pemerintahan Derg dan mengambil alih kekuasaan. Sejak itu, Ethiopia mengalami transformasi politik dan ekonomi yang signifikan. Negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, menjadi salah satu pusat ekonomi dan politik terpenting di Afrika Timur.

Kesimpulan

Sejarah berdirinya negara Ethiopia sangatlah kaya dan kompleks. Negara ini telah mengalami invasi, penjajahan, dan konflik internal yang berdampak besar pada perkembangan dan identitasnya. Namun, Ethiopia juga memiliki warisan budaya yang luar biasa dan peran penting dalam sejarah Afrika. Saat ini, negara ini sedang mengalami transformasi yang signifikan dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Afrika. Dengan sejarah yang panjang dan beragam, Ethiopia terus menjadi negara yang menarik untuk dipelajari dan dieksplorasi.