Sejarah Berdirinya Negara Israel
Pendahuluan
Negara Israel adalah sebuah negara di Timur Tengah yang terletak di pesisir timur Laut Tengah. Negara ini didirikan pada tanggal 14 Mei 1948, setelah berakhirnya Mandat Palestina yang diberikan oleh Liga Bangsa-Bangsa kepada Britania Raya pada tahun 1920. Berdirinya negara Israel ini merupakan hasil dari gerakan Zionisme yang dipimpin oleh para pemimpin Yahudi pada masa itu. Dalam artikel ini, kita akan melihat sejarah berdirinya negara Israel secara lebih detail.
Masa Prasejarah
Sejarah Israel dimulai sejak masa prasejarah ketika wilayah ini menjadi tempat tinggal bagi berbagai suku bangsa seperti Bangsa Ibrani, Bangsa Kanaan, Bangsa Israel, dan lain-lain. Pada masa itu, wilayah Israel dikuasai oleh berbagai kerajaan seperti Kerajaan Israel Kuno, Kerajaan Yehuda, dan Kerajaan Persia. Pada tahun 63 SM, wilayah Israel ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi dan menjadi bagian dari Provinsi Iudaea.
Pada abad ke-7 Masehi, wilayah Israel dikuasai oleh Kekhalifahan Arab dan menjadi bagian dari Kekhalifahan Umayyah, Kekhalifahan Abbasiyah, dan Kekhalifahan Fatimiyah. Pada abad ke-12 Masehi, wilayah Israel dikuasai oleh Kerajaan Salibis selama kurang lebih dua abad sebelum akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Mameluk. Pada tahun 1517, wilayah Israel dikuasai oleh Kesultanan Utsmaniyah dan tetap berada di bawah kekuasaan mereka selama lebih dari empat abad.
Munculnya Gerakan Zionisme
Pada akhir abad ke-19, muncul gerakan Zionisme yang dipimpin oleh para pemimpin Yahudi seperti Theodor Herzl. Gerakan ini bertujuan untuk mengembalikan tanah Israel kepada bangsa Yahudi yang telah lama terusir dari tanah leluhur mereka. Gerakan Zionisme mendapatkan dukungan dari banyak Yahudi di berbagai belahan dunia dan semakin memperkuat aspirasi untuk mendirikan negara Israel.
Deklarasi Balfour
Pada tahun 1917, Menteri Luar Negeri Britania Raya saat itu, Arthur Balfour, mengeluarkan Deklarasi Balfour yang berjanji untuk mendukung pembentukan "tempat tinggal nasional bagi bangsa Yahudi" di Palestina. Deklarasi ini menjadi titik balik penting dalam sejarah berdirinya negara Israel karena mendapatkan dukungan internasional yang signifikan.
Mandat Palestina
Pada tahun 1920, Liga Bangsa-Bangsa memberikan Mandat Palestina kepada Britania Raya untuk mengurus wilayah Palestina yang meliputi wilayah Israel modern. Mandat ini bertujuan untuk memfasilitasi pendirian negara Yahudi di wilayah tersebut. Britania Raya kemudian memperkuat koloni Yahudi di Palestina dan mendukung pendirian lembaga-lembaga nasional Yahudi seperti Histadrut dan Haganah.
Pendirian Negara Israel
Pada tanggal 14 Mei 1948, pemimpin Zionis David Ben-Gurion memproklamasikan berdirinya negara Israel di Tel Aviv. Proklamasi ini disambut dengan sukacita oleh banyak Yahudi di seluruh dunia. Namun, proklamasi ini juga diikuti oleh perang dengan negara-negara Arab yang tidak setuju dengan berdirinya negara Israel.
Perang Arab-Israel
Setelah proklamasi negara Israel, negara-negara Arab yang terdiri dari Mesir, Yordania, Suriah, dan Irak langsung menyerang wilayah Israel. Perang ini dikenal sebagai Perang Arab-Israel 1948 atau Perang Kemerdekaan. Meskipun Israel berhasil mempertahankan kemerdekaannya, perang ini meninggalkan konflik yang belum terselesaikan antara Israel dan negara-negara Arab di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Sejarah berdirinya negara Israel dimulai dari masa prasejarah dan berlanjut hingga masa modern. Gerakan Zionisme dan Deklarasi Balfour menjadi tonggak penting dalam perjuangan pendirian negara Israel. Setelah berakhirnya Mandat Palestina, negara Israel akhirnya didirikan pada tahun 1948. Namun, berdirinya negara Israel juga diikuti oleh perang dengan negara-negara Arab yang masih berlanjut hingga saat ini. Konflik antara Israel dan negara-negara Arab terkait klaim wilayah masih menjadi isu yang kompleks dan belum terselesaikan.