Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan besar di Jawa Timur yang berjaya pada abad ke-13 hingga ke-14. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 dan berakhir pada tahun 1292 setelah diserang oleh Kerajaan Majapahit. Kerajaan Singasari memiliki wilayah yang luas dan meliputi sebagian besar wilayah Jawa Timur saat ini.
Sumber sejarah Kerajaan Singasari sangat beragam. Sumber-sumber tersebut meliputi prasasti, catatan sejarah, dan karya sastra. Prasasti merupakan sumber sejarah yang sangat penting karena memuat informasi tentang sejarah, pemerintahan, dan kehidupan sosial Kerajaan Singasari. Prasasti-prasasti Kerajaan Singasari yang terkenal antara lain Prasasti Ken Dedes, Prasasti Mula Malurung, dan Prasasti Kuti.
Catatan sejarah juga merupakan sumber sejarah yang penting bagi Kerajaan Singasari. Catatan sejarah yang paling terkenal adalah Kitab Pararaton dan Kitab Negarakertagama. Kitab Pararaton menceritakan tentang sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit, sedangkan Kitab Negarakertagama menceritakan tentang sejarah Kerajaan Majapahit. Karya sastra juga merupakan sumber sejarah yang penting bagi Kerajaan Singasari. Karya sastra yang terkenal antara lain Kakawin Ken Arok dan Kakawin Panji.
sumber sejarah kerajaan singasari
Beragam dan penting untuk diketahui.
- Prasasti
- Catatan sejarah
- Karya sastra
- Arkeologi
- Folklor
Sumber-sumber ini memberikan informasi berharga tentang sejarah, pemerintahan, dan kehidupan sosial Kerajaan Singasari.
Prasasti
Prasasti merupakan sumber sejarah tertulis yang sangat penting bagi Kerajaan Singasari. Prasasti-prasasti ini dibuat dari batu, logam, atau lempengan tanah liat. Prasasti-prasasti Kerajaan Singasari umumnya berisi tentang informasi sejarah, pemerintahan, dan kehidupan sosial kerajaan. Prasasti-prasasti ini juga seringkali memuat tentang silsilah raja-raja Kerajaan Singasari.
Beberapa prasasti penting Kerajaan Singasari antara lain:
- Prasasti Ken Dedes: Prasasti ini ditemukan di Desa Jaring, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Prasasti ini berisi tentang silsilah raja-raja Kerajaan Singasari dan menceritakan tentang pernikahan Ken Dedes dengan Ken Arok.
- Prasasti Mula Malurung: Prasasti ini ditemukan di Desa Mula Malurung, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Prasasti ini berisi tentang pendirian Kerajaan Singasari oleh Ken Arok pada tahun 1222.
- Prasasti Kuti: Prasasti ini ditemukan di Desa Kuti, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Prasasti ini berisi tentang kemenangan Ken Arok atas Kerajaan Kediri pada tahun 1225.
Selain ketiga prasasti tersebut, masih banyak lagi prasasti-prasasti Kerajaan Singasari yang ditemukan. Prasasti-prasasti ini menjadi sumber sejarah yang sangat penting bagi penelitian tentang Kerajaan Singasari.
Prasasti-prasasti Kerajaan Singasari merupakan sumber sejarah yang sangat penting karena memuat informasi tentang berbagai aspek kehidupan Kerajaan Singasari. Prasasti-prasasti ini juga menjadi bukti kejayaan Kerajaan Singasari pada masa lampau.
Catatan sejarah
Catatan sejarah juga merupakan sumber sejarah yang penting bagi Kerajaan Singasari. Catatan sejarah ini ditulis oleh para pujangga atau juru tulis kerajaan. Catatan sejarah Kerajaan Singasari umumnya berisi tentang sejarah kerajaan, pemerintahan, dan kehidupan sosial kerajaan. Catatan sejarah ini juga seringkali memuat tentang silsilah raja-raja Kerajaan Singasari.
Beberapa catatan sejarah penting Kerajaan Singasari antara lain:
- Kitab Pararaton: Kitab ini menceritakan tentang sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. Kitab ini ditulis pada abad ke-16, tetapi isinya diperkirakan berasal dari abad ke-14.
- Kitab Negarakertagama: Kitab ini menceritakan tentang sejarah Kerajaan Majapahit. Kitab ini ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365.
- Kitab Sutasoma: Kitab ini menceritakan tentang perjalanan spiritual seorang raja bernama Sutasoma. Kitab ini ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.
Selain ketiga kitab tersebut, masih banyak lagi catatan sejarah Kerajaan Singasari yang ditemukan. Catatan sejarah ini menjadi sumber sejarah yang sangat penting bagi penelitian tentang Kerajaan Singasari.
Catatan sejarah Kerajaan Singasari merupakan sumber sejarah yang sangat penting karena memuat informasi tentang berbagai aspek kehidupan Kerajaan Singasari. Catatan sejarah ini juga menjadi bukti kejayaan Kerajaan Singasari pada masa lampau.
Karya sastra
Karya sastra juga merupakan sumber sejarah yang penting bagi Kerajaan Singasari. Karya sastra ini ditulis oleh para pujangga atau sastrawan kerajaan. Karya sastra Kerajaan Singasari umumnya berisi tentang sejarah kerajaan, pemerintahan, dan kehidupan sosial kerajaan. Karya sastra ini juga seringkali memuat tentang silsilah raja-raja Kerajaan Singasari.
- Kakawin Ken Arok: Kakawin ini menceritakan tentang kehidupan Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari. Kakawin ini ditulis oleh Mpu Kanwa pada abad ke-13.
- Kakawin Panji: Kakawin ini menceritakan tentang perjalanan cinta Panji dan Sekartaji. Kakawin ini ditulis oleh Mpu Dharmaja pada abad ke-14.
- Kakawin Smaradahana: Kakawin ini menceritakan tentang kisah cinta Smaradahana dan Kamajaya. Kakawin ini ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.
- Kakawin Sutasoma: Kakawin ini menceritakan tentang perjalanan spiritual seorang raja bernama Sutasoma. Kakawin ini ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.
Karya sastra Kerajaan Singasari merupakan sumber sejarah yang sangat penting karena memuat informasi tentang berbagai aspek kehidupan Kerajaan Singasari. Karya sastra ini juga menjadi bukti kejayaan Kerajaan Singasari pada masa lampau.
Arkeologi
Arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia melalui peninggalan-peninggalannya. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Singasari yang ditemukan melalui penelitian arkeologi antara lain:
- Candi Singasari: Candi ini terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Kertanegara pada abad ke-13. Candi ini dipersembahkan untuk menghormati Raja Kertanegara yang gugur dalam Perang Mongol.
- Candi Kidal: Candi ini terletak di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Anusapati pada abad ke-13. Candi ini dipersembahkan untuk menghormati Raja Anusapati yang gugur dalam pemberontakan yang dipimpin oleh Tohjaya.
- Candi Jawi: Candi ini terletak di Desa Jawi, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Kertanegara pada abad ke-13. Candi ini dipersembahkan untuk menghormati para leluhur Kerajaan Singasari.
Selain candi-candi tersebut, masih banyak lagi peninggalan Kerajaan Singasari yang ditemukan melalui penelitian arkeologi. Peninggalan-peninggalan tersebut antara lain arca, prasasti, dan keramik. Peninggalan-peninggalan tersebut menjadi sumber sejarah yang sangat penting bagi penelitian tentang Kerajaan Singasari.
Arkeologi merupakan salah satu sumber sejarah yang penting bagi Kerajaan Singasari. Arkeologi membantu kita untuk mengetahui tentang kehidupan masyarakat Kerajaan Singasari pada masa lalu. Arkeologi juga membantu kita untuk mengetahui tentang budaya dan kesenian Kerajaan Singasari.
Folklor
Folklor merupakan cerita rakyat yang beredar di masyarakat. Folklor dapat berupa mitos, legenda, dongeng, atau cerita rakyat lainnya. Folklor Kerajaan Singasari umumnya berisi tentang sejarah kerajaan, pemerintahan, dan kehidupan sosial kerajaan. Folklor ini seringkali diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan.
Beberapa folklor penting Kerajaan Singasari antara lain:
- Legenda Ken Arok: Legenda ini menceritakan tentang kehidupan Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari. Legenda ini menceritakan tentang bagaimana Ken Arok berhasil menjadi raja setelah membunuh Tunggul Ametung, raja terakhir Kerajaan Tumapel.
- Legenda Anusapati: Legenda ini menceritakan tentang kehidupan Anusapati, putra Ken Arok. Legenda ini menceritakan tentang bagaimana Anusapati berhasil membalas dendam atas kematian ayahnya dengan membunuh Tohjaya, pembunuh Ken Arok.
- Legenda Kertanegara: Legenda ini menceritakan tentang kehidupan Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Legenda ini menceritakan tentang bagaimana Kertanegara berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur dan bagaimana ia gugur dalam Perang Mongol.
Folklor Kerajaan Singasari merupakan sumber sejarah yang penting karena memuat informasi tentang berbagai aspek kehidupan Kerajaan Singasari. Folklor ini juga menjadi bukti kejayaan Kerajaan Singasari pada masa lampau.
Folklor merupakan salah satu sumber sejarah yang penting bagi Kerajaan Singasari. Folklor membantu kita untuk mengetahui tentang kehidupan masyarakat Kerajaan Singasari pada masa lalu. Folklor juga membantu kita untuk mengetahui tentang budaya dan kesenian Kerajaan Singasari.
Kesimpulan
Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan besar di Jawa Timur yang berjaya pada abad ke-13 hingga ke-14. Kerajaan ini memiliki wilayah yang luas dan meliputi sebagian besar wilayah Jawa Timur saat ini. Kerajaan Singasari memiliki berbagai sumber sejarah yang penting, seperti prasasti, catatan sejarah, karya sastra, arkeologi, dan folklor. Sumber-sumber sejarah ini memberikan informasi yang sangat berharga tentang sejarah, pemerintahan, dan kehidupan sosial Kerajaan Singasari.
Dari berbagai sumber sejarah tersebut, kita dapat mengetahui bahwa Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang kuat dan berjaya. Kerajaan Singasari berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di Jawa Timur dan bahkan berhasil mengusir tentara Mongol yang menyerang Jawa Timur. Kerajaan Singasari juga merupakan kerajaan yang maju dalam bidang kebudayaan dan kesenian. Hal ini terbukti dari banyaknya candi, prasasti, dan karya sastra yang ditemukan dari masa Kerajaan Singasari.
Kerajaan Singasari merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia. Kerajaan Singasari menjadi salah satu kerajaan yang paling berjaya di Jawa Timur pada masa lalu. Kerajaan Singasari juga menjadi salah satu kerajaan yang paling penting dalam sejarah Indonesia. Kerajaan Singasari menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Majapahit, yang merupakan kerajaan terbesar di Nusantara pada masa lalu.