Tata Cara Shalat Duduk untuk Ibu Hamil


Tata Cara Shalat Duduk untuk Ibu Hamil


Ibu hamil seringkali mengalami kesulitan untuk melakukan shalat berdiri karena perut yang semakin membesar. Namun, jangan khawatir, ibu hamil tetap bisa melaksanakan shalat dengan duduk, baik di kursi maupun di lantai. Shalat duduk untuk ibu hamil memiliki beberapa ketentuan yang berbeda dengan shalat berdiri. Berikut ini adalah tata cara shalat duduk untuk ibu hamil yang perlu Anda ketahui.

Shalat duduk untuk ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada kondisi ibu hamil itu sendiri. Jika ibu hamil merasa nyaman duduk di kursi, maka ia dapat duduk di kursi selama shalat. Namun, jika ibu hamil merasa lebih nyaman duduk di lantai, maka ia dapat duduk di lantai dengan posisi bersila atau duduk tegak dengan kedua kaki lurus ke depan.

Selanjutnya, mari kita bahas lebih detail tentang tata cara shalat duduk untuk ibu hamil, mulai dari niat, gerakan, hingga bacaan shalat.

gambar tata cara shalat duduk untuk ibu hamil

Berikut adalah 5 poin penting tentang gambar tata cara shalat duduk untuk ibu hamil:

  • Niat duduk di awal shalat
  • Posisi duduk nyaman
  • Rukuk dan sujud dengan isyarat
  • Duduk di antara dua sujud
  • Tasyahud dan salam sambil duduk

Dengan mengikuti tata cara shalat duduk yang benar, ibu hamil dapat melaksanakan shalat dengan nyaman dan khusyuk.

Niat duduk di awal shalat

Niat adalah salah satu rukun shalat yang wajib dilakukan. Niat dilakukan di awal shalat, sebelum takbiratul ihram. Niat duduk di awal shalat untuk ibu hamil adalah berniat untuk melaksanakan shalat dalam keadaan duduk karena udzur, yaitu kehamilan.

Cara mengucapkan niat duduk di awal shalat untuk ibu hamil adalah sebagai berikut:

“Ushalli sunnatul/fardhu/wajib sholati [nama shalat] imâman/makmûman lillâhi ta’âlâ.”

Artinya: “Saya berniat shalat sunnah/fardhu/wajib [nama shalat] sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”

Niat duduk di awal shalat untuk ibu hamil dapat diucapkan dalam hati atau dilafadzkan dengan suara pelan. Namun, disunahkan untuk mengucapkan niat dengan suara pelan agar lebih mantap dan khusyuk.

Setelah mengucapkan niat, ibu hamil dapat langsung takbiratul ihram dan memulai shalat dengan duduk.

Posisi duduk nyaman

Setelah niat, hal penting berikutnya dalam shalat duduk untuk ibu hamil adalah posisi duduk yang nyaman. Posisi duduk yang nyaman akan membantu ibu hamil untuk tetap khusyuk dan fokus selama shalat.

  • Duduk di kursi

    Jika ibu hamil merasa lebih nyaman duduk di kursi, maka ia dapat duduk di kursi selama shalat. Pastikan kursi yang digunakan memiliki sandaran yang kokoh dan tinggi yang sesuai dengan tubuh ibu hamil.

  • Duduk di lantai

    Jika ibu hamil merasa lebih nyaman duduk di lantai, maka ia dapat duduk di lantai dengan posisi bersila atau duduk tegak dengan kedua kaki lurus ke depan. Pastikan lantai yang digunakan untuk shalat bersih dan nyaman.

  • Gunakan alas duduk

    Untuk menambah kenyamanan saat duduk di lantai, ibu hamil dapat menggunakan alas duduk seperti sajadah atau matras tipis. Pastikan alas duduk yang digunakan bersih dan tidak licin.

  • Sesuaikan posisi duduk

    Ibu hamil dapat menyesuaikan posisi duduknya sesuai dengan kondisi kehamilannya. Misalnya, jika perut ibu hamil sudah terlalu besar, maka ia dapat duduk dengan posisi sedikit condong ke depan atau menyamping. Ibu hamil juga dapat menggunakan bantal atau guling untuk menyangga perutnya.

Dengan posisi duduk yang nyaman, ibu hamil dapat melaksanakan shalat dengan tenang dan khusyuk.

Rukuk dan sujud dengan isyarat

Dalam shalat duduk untuk ibu hamil, rukuk dan sujud dilakukan dengan isyarat. Hal ini karena ibu hamil tidak dapat melakukan rukuk dan sujud dengan sempurna seperti orang yang sehat. Berikut ini adalah cara melakukan rukuk dan sujud dengan isyarat untuk ibu hamil:

Rukuk

  1. Ibu hamil cukup menundukkan kepala sedikit ke arah lutut.
  2. Letakkan kedua tangan di atas lutut.
  3. Ucapkan bacaan rukuk, yaitu “Subhana rabbiyal ‘adhiim.”

Sujud

  1. Ibu hamil cukup menundukkan kepala lebih rendah dari rukuk, hingga dahi menyentuh atau mendekati lantai.
  2. Letakkan kedua tangan di samping kepala.
  3. Ucapkan bacaan sujud, yaitu “Subhana rabbiyal a’laa.”

Setelah sujud, ibu hamil dapat kembali duduk seperti semula dan melanjutkan shalat.

Dengan melakukan rukuk dan sujud dengan isyarat, ibu hamil tetap dapat melaksanakan shalat dengan sempurna meskipun dalam kondisi kehamilan.

Duduk di antara dua sujud

Setelah sujud pertama, ibu hamil dapat kembali duduk seperti semula. Duduk di antara dua sujud dilakukan dengan cara berikut:

  1. Ibu hamil duduk dengan posisi yang sama seperti saat duduk di awal shalat.
  2. Letakkan kedua tangan di atas paha.
  3. Ucapkan bacaan duduk di antara dua sujud, yaitu “Rabbighfirlii.”

Setelah selesai membaca doa duduk di antara dua sujud, ibu hamil dapat melanjutkan shalat dengan melakukan sujud kedua.

Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Menambah kekhusyukan shalat.
  • Memberikan kesempatan kepada ibu hamil untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan shalat.
  • Menyempurnakan gerakan shalat.

Dengan duduk di antara dua sujud dengan benar, ibu hamil dapat memperoleh pahala yang sempurna dari shalatnya.

Tasyahud dan salam sambil duduk

Setelah selesai melakukan rakaat terakhir, ibu hamil dapat duduk untuk melakukan tasyahud akhir dan salam. Tasyahud akhir dan salam dilakukan sambil duduk dengan cara berikut:

  • Duduk iftirasy

    Ibu hamil duduk dengan posisi kaki kiri ditekuk dan kaki kanan ditegakkan. Telapak kaki kiri diletakkan di bawah paha kanan. Kedua tangan diletakkan di atas paha.

  • Membaca tasyahud akhir

    Ibu hamil membaca tasyahud akhir, yaitu “At-tahiyyatu lillahi wasshalawatut tayyibat. As-salamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu. As-salamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis shalihin. Asyhadu an laa ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.”

  • Membaca doa qunut

    Setelah membaca tasyahud akhir, ibu hamil dapat membaca doa qunut jika shalat yang dilakukan adalah shalat witir atau shalat subuh.

  • Mengucapkan salam

    Setelah selesai membaca tasyahud akhir dan doa qunut, ibu hamil mengucapkan salam dengan cara menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah.”

Dengan mengucapkan salam sambil duduk, shalat duduk untuk ibu hamil telah selesai.

Kesimpulan

Demikianlah tata cara shalat duduk untuk ibu hamil. Shalat duduk untuk ibu hamil memiliki beberapa perbedaan dengan shalat berdiri, yaitu niat duduk di awal shalat, posisi duduk yang nyaman, rukuk dan sujud dengan isyarat, duduk di antara dua sujud, serta tasyahud dan salam sambil duduk.

Bagi ibu hamil yang mengalami kesulitan untuk melakukan shalat berdiri, maka shalat duduk merupakan alternatif yang tepat untuk tetap melaksanakan kewajiban shalat. Dengan mengikuti tata cara shalat duduk yang benar, ibu hamil dapat melaksanakan shalat dengan nyaman dan khusyuk.

Semoga Allah SWT memudahkan para ibu hamil untuk menjalankan ibadah shalat dengan sebaik-baiknya. Aamiin.