Berikut Ini Yang Bukan Merupakan Unsur Intrinsik Karya Sastra Adalah

Unsur Unsur Intrinsik Karya Sastra 2021 Riset

Karya sastra merupakan sebuah bentuk karya seni yang memadukan kata-kata dengan indah dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Di dalam sebuah karya sastra, terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi dan membentuk keseluruhan karya tersebut. Salah satu jenis unsur dalam karya sastra adalah unsur intrinsik.

Apa itu Unsur Intrinsik Karya Sastra?

Unsur intrinsik karya sastra adalah unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri. Unsur ini berkaitan dengan isi, struktur, dan bentuk karya sastra yang menjadi ciri khasnya. Unsur intrinsik ini menjadi pembeda antara satu karya sastra dengan karya sastra lainnya.

Contoh Unsur Intrinsik Karya Sastra

Beberapa contoh unsur intrinsik karya sastra antara lain tema, tokoh, alur, setting, gaya bahasa, dan pesan moral. Tema adalah ide pokok yang diangkat dalam karya sastra, sementara tokoh adalah karakter yang ada dalam cerita. Alur adalah urutan peristiwa yang terjadi dalam cerita, sedangkan setting adalah latar waktu dan tempat di mana cerita berlangsung.

Gaya bahasa merupakan penggunaan kata-kata yang khas dan memperkaya makna dalam karya sastra. Pesan moral adalah pesan atau nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui karya sastra tersebut.

Unsur Intrinsik vs. Unsur Ekstrinsik

Perlu diketahui bahwa unsur intrinsik karya sastra berbeda dengan unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang ada di luar karya sastra namun masih berhubungan dengan karya tersebut, seperti latar belakang sosial, politik, dan budaya pengarang saat membuat karya sastra.

Yang Bukan Merupakan Unsur Intrinsik Karya Sastra

Sebagai penulis atau pembaca, penting untuk memahami unsur intrinsik dan membedakannya dengan unsur ekstrinsik. Berikut ini adalah beberapa hal yang bukan merupakan unsur intrinsik karya sastra:

1. Biografi Pengarang: Meskipun mengetahui informasi tentang pengarang bisa memberikan wawasan tambahan, namun hal ini bukan merupakan unsur intrinsik yang mempengaruhi karya sastra itu sendiri.

2. Sejarah Penulisan: Bagaimana dan mengapa suatu karya sastra ditulis mungkin menarik untuk diketahui, tetapi tidak termasuk sebagai unsur intrinsik karya sastra.

3. Pengarang Terkenal: Meskipun pengarangnya terkenal, prestige pengarang tersebut tidak mempengaruhi unsur intrinsik dalam karya sastra yang dihasilkannya.

4. Reputasi Penerbit: Penerbit yang menerbitkan karya sastra juga tidak termasuk dalam unsur intrinsik karya sastra.

5. Opini Pembaca: Pendapat pembaca tentang karya sastra dapat bervariasi, namun opini tersebut bukan merupakan unsur intrinsik yang ada dalam karya sastra.

6. Harga Buku: Harga buku atau popularitas suatu karya sastra juga tidak masuk dalam unsur intrinsik karya sastra.

7. Media Penyebaran: Apakah karya sastra dipublikasikan dalam bentuk buku fisik atau dalam format digital, hal ini bukan merupakan unsur intrinsik yang mempengaruhi karya sastra itu sendiri.

8. Kritik atau Review: Meskipun kritik dan review dapat memberikan pandangan baru tentang karya sastra, hal ini bukan merupakan unsur intrinsik yang ada dalam karya sastra.

9. Fakta Sejarah: Fakta sejarah yang mungkin diangkat dalam karya sastra tidak termasuk dalam unsur intrinsik karya sastra.

10. Penilaian Pribadi: Penilaian pribadi seseorang terhadap karya sastra juga bukan merupakan unsur intrinsik karya sastra.

Jadi, penting untuk memahami bahwa unsur intrinsik karya sastra adalah unsur-unsur yang ada dalam karya itu sendiri dan mempengaruhi keseluruhan cerita. Unsur-unsur di luar karya sastra, seperti yang telah disebutkan di atas, adalah unsur ekstrinsik yang tidak mempengaruhi substansi karya sastra itu sendiri.