Cara Pemupukan Budidaya Jahe Merah untuk Hasil Memuaskan

 Pemupukan dalam Budidaya Jahe Merah

Setiap tanaman budidaya membutuhkan pupuk untuk membantu proses pertumbuhannya. Pupuk menyediakan senyawa yang diperlukan oleh tanaman. Sehingga, pemupukan memberi manfaat yang besar bagi kesehatan tanaman. Petani menggunakan pupuk untuk memaksimalkan produksi. Bagi petani jahe merah, pemupukan yang benar bisa membuat produksi rimpang menjadi lebih maksimal.

Cara Pemupukan Budidaya Jahe Merah untuk Hasil Memuaskan

Pemupukan seharusnya sudah dilakukan saat menyiapkan lahan untuk pembesaran. Namun, pemupukan tersebut tidaklah cukup untuk menopang seluruh kebutuhan tanaman. Proses pemupukan masih panjang dan petani harus telaten. Pemupukan sangatlah penting. Meski Anda punya bibit jahe merah unggul, tapi Anda tak telaten dalam perawatannya, maka hasilnya pun akan sama saja.

Dalam pemupukan, banyak yang perlu diperhatikan dengan cermat oleh seorang pembudidaya. Pembudidaya harus tahu jenis pupuk, dosis, dan intensitasnya. Dosis ini memperhatikan kondisi tanaman. Jika jahe merah telah subur, maka tak perlu dosis terlalu tinggi. Tanaman subur menandakan bahwa tanaman sudah cukup nutrisi. Namun, sebaliknya, apabila tanaman tak tampak subur, Anda bisa memberikan dosis yang lebih banyak.

Pemupukan 2 Kali Untuk Panen Jahe Usia Muda (8-10) Bulan

Sebelum pemupukan dimulai, Anda haruslah tahu terlebih dahulu apa tujuan Anda memupuk. Apabila pemupukan tersebut bertujuan agar bisa panen jahe usia muda (8-10) bulan, maka pemupukan perlu dilakukan dua kali.

1. Tahap Pertama

Tahap ini dilakukan ketika tanaman telah berada di media pembesaran selama 1 bulan. Pemupukan ini bertujuan menambah nutrisi yang bermanfaat untuk tanaman. Selama di media pembesaran, tanaman jahe akan banyak menyerap kalium dan nitrogen.

Anda harus bisa memberikan nutrisi secara seimbang. Biasanya, dalam pemupukan tahap pertama pembudidaya memberikan urea (N) dengan dosis 150 kg per hektar.

2. Tahap Kedua

Tahap ini dilakukan ketika tanaman telah berada di dalam media pembesaran selama 3,5 – 4 bulan. Sebaiknya, jangan pupuk tanaman jahe yang sudah berusia di atas 5 bulan. Sebab, pada usia di atas lima bulan, daun jahe mulai luruh dan menguning. Pada masa itu, taman jahe sedang fokus pada pertumbuhan rimpangnya.

Di tahap kedua ini, pupuk yang biasa digunakan adalah KCL. Kita juga bisa menambah dengan pupuk kandang, urea, dan TSP. Campuran pupuk bisa bermanfaat bagi penggemburan tanah. Yang akhirnya dapat membantu rimpang tumbuh.

Dosis yang digunakan pada tahap kedua ini berbeda-beda tiap jenisnya. Jika Anda menggunakan pupuk urea, dosisnya 250 kg per hektar. Sedangkan pupuk kandang 20 ton per hektar; TSP sebanyak 125 kg per hektar; dan KCL 125 per hektar.

Pemupukan 4 Kali Untuk Panen Jahe Usia Tua

Namun, jika Anda menginginkan pemanenan pada usia jahe yang tua, maka pemupukan dilakukan sebanyak 4 kali. Tujuan pemupukan adalah untuk menjaga rimpang agar tak membusuk ketika dipanen.

Berikut ini adalah tahapan-tahapannya:

1. Tahap Pertama

Pemupukan tahap pertama berfungsi untuk menyuburkan tanaman muda. Tahap ini dilakukan setelah tanaman berusia satu bulan, dihitung dari dipindahkannya bibit jahe merah ke media pembesaran.

Pada tahap ini, Anda bisa memakai jenis pupuk ZA dengan dosis 240 kg per herktar. Penggunaan pupuk ini adalah dengan cara ditaburkan di atas tanah.

2. Tahap Kedua

Pemupukan tahap kedua dilakukan saat tanaman memasuki usia dua bulan. Pada pemupukan tahap ini pemupukan berfungsi menggemburkan tanah dan memberikan nutrisi pada tanah. Nutrisi tersebut nantinya akan sangat berfungsi pada pertumbuhan jahe merah.

Anda bisa menggunakan jenis pupuk campuran TSP, ZA, dan KCL. Ketiga jenis pupuk tersebut dicampur dalam dosis yang sama, yaitu 125 hektar. Seperti telah di sebut dalam beberapa paragraf sebelum ini, pupuk campuran sangat baik untuk menggemburkan tanah.

3. Tahap Ketiga

Pada tahap ini, pemupukan dilakukan saat usia tanaman memasuki umur ke 3,4 – 4 bulan. Dalam pemupukan tahap ketiga ini, pemberian dosis pupuk ditentukan oleh kondisi tanaman. Jika jahe merah telah subur, maka tak perlu dosis terlalu tinggi. Tanaman subur menandakan bahwa tanaman sudah cukup nutrisi. Namun, sebaliknya, apabila tanaman tak tampak subur, Anda bisa memberikan dosis yang lebih banyak.

 Anda bisa menggunakan pupuk TSP, KCL, dan ZA pada tahap ini. Seperti disebut di atas, jika tanaman tampak subur, berikan dosis yang sedikit. TSP 125 kg per hektar; KCL 75 kg per hektar; dan ZA sebanyak 50 kg per hektar.  Namun, jika tanaman tak tampak subur, Anda bisa menambahkan dosisnya.

4. Tahap Keempat

Pada pemupukan tahap terakhir dilakukan saat jahe berusia 5 bulan. Gunakan satu jenis pupuk, yaitu NPK. Pupuk ini digunakan sebanyak 100 kg per hektar.

Proses-proses tersebut membutuhkan ketelatenan. Jangan sampai salah hitung dalam pemberian pupuk. Sebab, hal itu hanya akan membuat pertumbuhan tanaman jahe merah jadi tak normal. Namun, selain proses memupuk banyak hal yang patut diperhatikan seorang pembudidaya.

Anda boleh telaten dalam merawat jahe merah. Namun, jika yang Anda rawat adalah jahe merah dari bibit yang tak berkualitas, maka hasilnya pun tak akan terlalu memuaskan. Selain proses perawatan atau yang terjadi di media pembesaran, kualitas bibit pun sangat menentukan hasil dari pembudidayaan. Sebab, makin unggul bibit jahe merah yang Anda pakai, makin optimal pula hasil yang akan Anda peroleh.

close