Turun peranakan atau prolaps uteri adalah kondisi ketika rahim turun dari posisi normalnya di rongga panggul ke saluran vagina. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dari segala usia, tetapi lebih sering terjadi pada wanita yang telah melahirkan atau yang berusia lanjut. Turun peranakan dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga nyeri berat.
Pada tahap awal, turun peranakan mungkin tidak menimbulkan gejala yang berarti. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala-gejala berikut dapat muncul:
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
ciri ciri turun peranakan
Waspadai tanda dan gejala berikut:
- Perut terasa penuh
- Sulit buang air besar
- Sering buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan intim
- Muncul benjolan di vagina
Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Perut terasa penuh
Perut terasa penuh adalah salah satu gejala turun peranakan yang umum terjadi. Hal ini disebabkan karena rahim yang turun menekan organ-organ di sekitarnya, termasuk usus. Tekanan ini dapat menyebabkan perut terasa penuh, kembung, dan tidak nyaman.
Selain itu, turun peranakan juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Hal ini karena rahim yang turun dapat menekan usus besar dan rektum, sehingga membuat buang air besar menjadi sulit. Akibatnya, feses dapat menumpuk di dalam usus besar dan menyebabkan perut terasa penuh dan kembung.
Dalam beberapa kasus, turun peranakan juga dapat menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah. Hal ini disebabkan karena rahim yang turun dapat menekan saraf-saraf di sekitarnya. Nyeri ini dapat bertambah parah saat berdiri atau berjalan, dan dapat berkurang saat berbaring.
Jika Anda mengalami perut terasa penuh yang disertai dengan gejala-gejala lain seperti sulit buang air besar, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan intim, atau muncul benjolan di vagina, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat.
Turun peranakan merupakan kondisi yang dapat dicegah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah turun peranakan antara lain:
- Menjaga berat badan ideal
- Melakukan olahraga secara teratur
- Mengangkat beban dengan benar
- Menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan pada perut, seperti mengejan saat buang air besar atau batuk berkepanjangan
- Melakukan senam Kegel secara rutin
Sulit buang air besar
Sulit buang air besar merupakan salah satu gejala turun peranakan yang umum terjadi. Hal ini disebabkan karena rahim yang turun menekan rektum, yaitu bagian terakhir dari usus besar yang menghubungkan ke anus. Tekanan ini dapat membuat feses sulit dikeluarkan, sehingga menyebabkan konstipasi.
Selain itu, turun peranakan juga dapat menyebabkan gangguan pada saraf-saraf yang mengontrol gerakan usus. Hal ini dapat membuat koordinasi antara otot-otot usus menjadi terganggu, sehingga feses menjadi sulit dikeluarkan.
Dalam beberapa kasus, turun peranakan juga dapat menyebabkan inkontinensia tinja, yaitu kondisi ketika feses keluar tanpa disengaja. Hal ini disebabkan karena rahim yang turun dapat menekan sfingter ani, yaitu otot yang mengontrol keluarnya feses dari anus.
Jika Anda mengalami kesulitan buang air besar, terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain seperti perut terasa penuh, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan intim, atau muncul benjolan di vagina, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat.
Untuk mengatasi kesulitan buang air besar akibat turun peranakan, dokter mungkin akan menyarankan beberapa hal berikut:
- Mengonsumsi obat pencahar untuk membantu melunakkan feses dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan.
- Melakukan enema untuk membersihkan rektum dari feses yang mengeras.
- Melakukan biofeedback therapy untuk membantu melatih otot-otot dasar panggul dan meningkatkan kontrol terhadap buang air besar.
- Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga akan menyarankan pembedahan untuk memperbaiki posisi rahim dan meredakan gejala-gejala turun peranakan.
Sering buang air kecil
Sering buang air kecil merupakan salah satu gejala turun peranakan yang umum terjadi. Hal ini disebabkan karena rahim yang turun menekan kandung kemih, sehingga membuat kapasitas kandung kemih berkurang. Akibatnya, Anda akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, meskipun jumlah urine yang dikeluarkan sedikit.
- Buang air kecil terasa tidak tuntas
Selain sering buang air kecil, Anda mungkin juga merasa bahwa buang air kecil Anda tidak tuntas. Hal ini disebabkan karena rahim yang turun menekan uretra, yaitu saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar. Tekanan ini dapat membuat urine sulit dikeluarkan sepenuhnya, sehingga Anda merasa masih ingin buang air kecil meskipun sudah selesai.
- Nyeri saat buang air kecil
Dalam beberapa kasus, turun peranakan juga dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Hal ini disebabkan karena rahim yang turun menekan kandung kemih dan uretra, sehingga menyebabkan iritasi dan nyeri.
- Inkontinensia urine
Turun peranakan juga dapat menyebabkan inkontinensia urine, yaitu kondisi ketika urine keluar tanpa disengaja. Hal ini disebabkan karena rahim yang turun menekan sfingter uretra, yaitu otot yang mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih. Tekanan ini dapat membuat sfingter uretra menjadi lemah, sehingga urine dapat keluar tanpa disengaja.
- Infeksi saluran kemih (ISK)
Turun peranakan juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK). Hal ini disebabkan karena rahim yang turun dapat menekan kandung kemih dan uretra, sehingga membuat urine sulit dikeluarkan sepenuhnya. Urine yang tersisa di dalam kandung kemih dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, sehingga meningkatkan risiko ISK.
Jika Anda mengalami sering buang air kecil, terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain seperti perut terasa penuh, sulit buang air besar, nyeri saat berhubungan intim, atau muncul benjolan di vagina, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat.