Contoh Ikhfa: Panduan Mudah untuk Pengucapan Huruf Hijaiyah yang Benar


Contoh Ikhfa: Panduan Mudah untuk Pengucapan Huruf Hijaiyah yang Benar

Dalam bahasa Arab, ikhfa adalah salah satu hukum tajwid yang mengatur cara melafalkan huruf hijaiyah. Secara harfiah, ikhfa berarti “menyembunyikan”. Dalam konteks tajwid, ikhfa berarti menyembunyikan bunyi huruf hijaiyah tertentu ketika bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya.

Hukum ikhfa berlaku ketika huruf hijaiyah nun sukun (نْ) atau tanwin ( ٌ ٍ ً ) bertemu dengan salah satu dari huruf hijaiyah berikut: ب, ج, د, ض, ط, ظ, غ. Ketika terjadi ikhfa, bunyi huruf nun sukun atau tanwin tidak dilafalkan secara jelas, tetapi hanya dibisikkan saja.

Contoh ikhfa dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:

* منْ بَرَكَ (man baraka): huruf nun sukun dalam kata منْ (man) dibaca samar atau tidak jelas
* بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim): huruf mim tanwin dalam kata اللهِ (illahi) dibaca samar atau tidak jelas
* الحَمْدُ للهِ رَبِّ العالمينَ (Alhamdulillah rabbil alamin): huruf nun sukun dalam kata ربِّ (rabbi) dibaca samar atau tidak jelas

contoh ikhfa

Berikut adalah 6 poin penting tentang contoh ikhfa:

  • Ikhfa artinya “menyembunyikan”
  • Terjadi saat nun sukun/tanwin bertemu huruf hijaiyah tertentu
  • Bunyi nun sukun/tanwin tidak jelas
  • Contoh: منْ بَرَكَ (man baraka)
  • Contoh: بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim)
  • Contoh: الحَمْدُ للهِ رَبِّ العالمينَ (Alhamdulillah rabbil alamin)

Dengan memahami contoh ikhfa, pelafalan huruf hijaiyah dalam bahasa Arab akan lebih tepat dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Ikhfa artinya “menyembunyikan”

Dalam ilmu tajwid, ikhfa artinya “menyembunyikan”. Maksudnya, bunyi huruf hijaiyah nun sukun atau tanwin tidak dilafalkan secara jelas ketika bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu.

  • Ikhfa terjadi ketika huruf hijaiyah nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf hijaiyah berikut:

    ب, ج, د, ض, ط, ظ, غ

  • Bunyi huruf nun sukun atau tanwin tidak dilafalkan secara jelas, tetapi hanya dibisikkan saja.

    Bunyi huruf nun sukun atau tanwin seolah-olah “ditelan” oleh huruf hijaiyah berikutnya.

  • Ikhfa bertujuan untuk menjaga keindahan dan keharmonisan pelafalan ayat-ayat Al-Qur’an.

    Jika huruf nun sukun atau tanwin dilafalkan secara jelas, maka akan terdengar janggal dan tidak enak didengar.

  • Contoh ikhfa dalam bahasa Arab:
    • مِن بَرَكَ (man baraka): huruf nun sukun dalam kata مِن (man) dibaca samar atau tidak jelas
    • بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim): huruf mim tanwin dalam kata اللَّهِ (illahi) dibaca samar atau tidak jelas
    • الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (Alhamdulillah rabbil alamin): huruf nun sukun dalam kata رَبِّ (rabbi) dibaca samar atau tidak jelas

Dengan memahami konsep ikhfa, pelafalan huruf hijaiyah dalam bahasa Arab akan lebih tepat dan sesuai dengan kaidah tajwid. Selain itu, pelafalan ayat-ayat Al-Qur’an akan terdengar lebih indah dan harmonis.

Terjadi saat nun sukun/tanwin bertemu huruf hijaiyah tertentu

Ikhfa terjadi ketika huruf hijaiyah nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf hijaiyah berikut:

  • ب
  • ج
  • د
  • ض
  • ط
  • ظ
  • غ

Ketika huruf nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah tersebut, maka bunyi huruf nun sukun atau tanwin tidak dilafalkan secara jelas, tetapi hanya dibisikkan saja.

Berikut ini adalah beberapa contoh ikhfa yang terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu:

* منْ بَرَكَ (man baraka): huruf nun sukun dalam kata منْ (man) dibaca samar atau tidak jelas
* بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim): huruf mim tanwin dalam kata اللَّهِ (illahi) dibaca samar atau tidak jelas
* الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (Alhamdulillah rabbil alamin): huruf nun sukun dalam kata رَبِّ (rabbi) dibaca samar atau tidak jelas

Perlu dicatat bahwa ikhfa hanya terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf hijaiyah yang disebutkan di atas. Jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya, maka tidak terjadi ikhfa. Misalnya, dalam kata منْ جَاءَ (man jaa’a), nun sukun dalam kata منْ (man) dilafalkan secara jelas karena diikuti oleh huruf hijaiyah ج (jim) yang bukan termasuk huruf hijaiyah yang menyebabkan ikhfa.

Dengan memahami konsep ikhfa dan huruf hijaiyah yang menyebabkan ikhfa, pelafalan huruf hijaiyah dalam bahasa Arab akan lebih tepat dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Bunyi nun sukun/tanwin tidak jelas

Ketika terjadi ikhfa, bunyi huruf nun sukun atau tanwin tidak dilafalkan secara jelas. Hal ini disebabkan karena huruf nun sukun atau tanwin seolah-olah “ditelan” oleh huruf hijaiyah berikutnya.

Bunyi nun sukun atau tanwin yang tidak jelas tersebut dapat diibaratkan seperti bunyi huruf “ng” dalam bahasa Indonesia. Misalnya, dalam kata “bangun”, bunyi huruf “ng” tidak dilafalkan secara jelas, tetapi hanya dibisikkan saja.

Berikut ini adalah beberapa contoh ikhfa yang menunjukkan bagaimana bunyi nun sukun atau tanwin tidak dilafalkan secara jelas:

* منْ بَرَكَ (man baraka): huruf nun sukun dalam kata منْ (man) dibaca samar atau tidak jelas, seperti bunyi huruf “ng” dalam kata “bangun”
* بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim): huruf mim tanwin dalam kata اللَّهِ (illahi) dibaca samar atau tidak jelas, seperti bunyi huruf “ng” dalam kata “bangun”
* الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (Alhamdulillah rabbil alamin): huruf nun sukun dalam kata رَبِّ (rabbi) dibaca samar atau tidak jelas, seperti bunyi huruf “ng” dalam kata “bangun”

Dengan memahami konsep ikhfa dan bagaimana bunyi nun sukun atau tanwin dilafalkan ketika terjadi ikhfa, pelafalan huruf hijaiyah dalam bahasa Arab akan lebih tepat dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Contoh: منْ بَرَكَ (man baraka)

Salah satu contoh ikhfa yang paling umum adalah dalam kata منْ بَرَكَ (man baraka). Kata ini terdiri dari huruf hijaiyah م (mim), ن (nun) sukun, ب (ba’), ر (ra’), ك (kaf), dan َ (fathah).

  • Huruf nun sukun dalam kata منْ (man) dibaca samar atau tidak jelas.

    Hal ini disebabkan karena huruf nun sukun bertemu dengan huruf hijaiyah ب (ba’) yang termasuk huruf hijaiyah yang menyebabkan ikhfa.

  • Bunyi huruf nun sukun tersebut seolah-olah “ditelan” oleh huruf hijaiyah ب (ba’).

    Sehingga, ketika kata منْ بَرَكَ (man baraka) dilafalkan, bunyi huruf nun sukun tidak terdengar jelas.

  • Kata منْ بَرَكَ (man baraka) dilafalkan menjadi “ma-baraka”.

    Dengan kata lain, bunyi huruf nun sukun dalam kata منْ (man) tidak dilafalkan secara jelas, tetapi hanya dibisikkan saja.

  • Pengucapan kata منْ بَرَكَ (man baraka) sesuai dengan kaidah tajwid.

    Jika huruf nun sukun dalam kata منْ (man) dilafalkan secara jelas, maka akan terdengar janggal dan tidak enak didengar.

Dengan memahami contoh ikhfa dalam kata منْ بَرَكَ (man baraka), pelafalan huruf hijaiyah dalam bahasa Arab akan lebih tepat dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Contoh: بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim)

Contoh ikhfa lainnya yang sering ditemukan adalah dalam kalimat بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim). Kalimat ini merupakan kalimat basmalah yang biasa diucapkan sebelum memulai aktivitas. Kalimat basmalah terdiri dari 19 huruf hijaiyah, yaitu:

  • ب (ba’)
  • س (sin)
  • م (mim)
  • ِ (kasrah)
  • اللَّهِ (illah)
  • ِ (kasrah)
  • الرَّحْمَنِ (arrahman)
  • ِ (kasrah)
  • الرَّحِيمِ (arrahim)

Dalam kalimat basmalah, terdapat dua huruf hijaiyah nun sukun yang bertemu dengan huruf hijaiyah yang menyebabkan ikhfa, yaitu:

  • Huruf nun sukun dalam kata اللَّهِ (illah)
  • Huruf nun sukun dalam kata الرَّحْمَنِ (arrahman)

Ketika kedua huruf nun sukun tersebut bertemu dengan huruf hijaiyah yang menyebabkan ikhfa, maka bunyinya tidak dilafalkan secara jelas, tetapi hanya dibisikkan saja.

Berikut ini adalah cara melafalkan kalimat بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim) sesuai dengan kaidah tajwid:

* بِسْمِ (bismi): huruf mim tanwin dibaca samar atau tidak jelas
* اللَّهِ (illah): huruf nun sukun dibaca samar atau tidak jelas
* الرَّحْمَنِ (arrahman): huruf nun sukun dibaca samar atau tidak jelas
* الرَّحِيمِ (arrahim): huruf mim tanwin dibaca samar atau tidak jelas

Dengan memahami contoh ikhfa dalam kalimat بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim), pelafalan huruf hijaiyah dalam bahasa Arab akan lebih tepat dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Contoh: الحَمْدُ للهِ رَبِّ العالمينَ (Alhamdulillah rabbil alamin)

Contoh ikhfa lainnya yang sering ditemukan adalah dalam kalimat الحَمْدُ للهِ رَبِّ العالمينَ (Alhamdulillah rabbil alamin). Kalimat ini merupakan kalimat tahmid yang biasa diucapkan setelah selesai melaksanakan salat.

  • Huruf nun sukun dalam kata رَبِّ (rabb) dibaca samar atau tidak jelas.

    Hal ini disebabkan karena huruf nun sukun bertemu dengan huruf hijaiyah ب (ba’) yang termasuk huruf hijaiyah yang menyebabkan ikhfa.

  • Bunyi huruf nun sukun tersebut seolah-olah “ditelan” oleh huruf hijaiyah ب (ba’).

    Sehingga, ketika kalimat الحَمْدُ للهِ رَبِّ العالمينَ (Alhamdulillah rabbil alamin) dilafalkan, bunyi huruf nun sukun dalam kata رَبِّ (rabb) tidak terdengar jelas.

  • Kalimat الحَمْدُ للهِ رَبِّ العالمينَ (Alhamdulillah rabbil alamin) dilafalkan menjadi “Alhamdulillah rab-bil alamin”.

    Dengan kata lain, bunyi huruf nun sukun dalam kata رَبِّ (rabb) tidak dilafalkan secara jelas, tetapi hanya dibisikkan saja.

  • Pengucapan kalimat الحَمْدُ للهِ رَبِّ العالمينَ (Alhamdulillah rabbil alamin) sesuai dengan kaidah tajwid.

    Jika huruf nun sukun dalam kata رَبِّ (rabb) dilafalkan secara jelas, maka akan terdengar janggal dan tidak enak didengar.

Dengan memahami contoh ikhfa dalam kalimat الحَمْدُ للهِ رَبِّ العالمينَ (Alhamdulillah rabbil alamin), pelafalan huruf hijaiyah dalam bahasa Arab akan lebih tepat dan sesuai dengan kaidah tajwid.