Contoh Kalimat Intransitif


Contoh Kalimat Intransitif

Dalam tata bahasa Indonesia, terdapat dua jenis kalimat, yaitu kalimat transitif dan kalimat intransitif. Kalimat transitif adalah kalimat yang memiliki objek, sedangkan kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki objek. Kedua jenis kalimat ini memiliki fungsi yang berbeda dalam sebuah teks.

Kalimat intransitif digunakan untuk menyatakan tindakan atau keadaan yang dilakukan oleh subjek tanpa melibatkan objek. Subjek dalam kalimat intransitif dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, atau benda mati. Contoh kalimat intransitif adalah “Ayah sedang tidur”, “Kucing itu mengeong”, “Bunga itu sedang mekar”, dan “Meja itu berwarna cokelat”.

Pada paragraf selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang ciri-ciri kalimat intransitif, jenis-jenis kalimat intransitif, dan contoh-contoh kalimat intransitif lainnya.

contoh kalimat intransitif

Kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki objek.

  • Tidak memiliki objek
  • Subjek melakukan tindakan
  • Menyatakan keadaan
  • Menjelaskan keberadaan
  • Digunakan untuk cerita

Kalimat intransitif sering digunakan untuk menceritakan sebuah peristiwa atau kejadian.

Tidak memiliki objek

Ciri utama kalimat intransitif adalah tidak memiliki objek. Objek adalah kata benda atau frasa yang menjadi sasaran tindakan subjek. Dalam kalimat transitif, objek biasanya diletakkan setelah verba.

  • Subjek melakukan tindakan

    Dalam kalimat intransitif, subjek melakukan tindakan sendiri tanpa melibatkan objek. Contoh: “Ayah sedang tidur”.

  • Menyatakan keadaan

    Kalimat intransitif juga dapat digunakan untuk menyatakan keadaan atau kondisi subjek. Contoh: “Ibu sedang sakit”.

  • Menjelaskan keberadaan

    Kalimat intransitif dapat digunakan untuk menjelaskan keberadaan subjek di suatu tempat atau waktu. Contoh: “Kucing itu ada di bawah meja”.

  • Digunakan untuk cerita

    Kalimat intransitif sering digunakan dalam cerita atau narasi untuk menggambarkan tindakan atau keadaan tokoh. Contoh: “Sang pahlawan berjalan menyusuri hutan”.

Dengan demikian, kalimat intransitif sangat penting dalam bahasa Indonesia karena digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi, seperti tindakan, keadaan, keberadaan, dan cerita.

Subjek melakukan tindakan

Dalam kalimat intransitif, subjek melakukan tindakan sendiri tanpa melibatkan objek. Tindakan tersebut dapat berupa aktivitas fisik, mental, atau emosional.

  • Aktivitas fisik

    Contoh: “Ayah sedang berjalan”, “Ibu sedang memasak”, “Kucing itu sedang berlari”.

  • Aktivitas mental

    Contoh: “Adik sedang berpikir”, “Kakak sedang merenung”, “Dia sedang menghayal”.

  • Aktivitas emosional

    Contoh: “Dia sedang menangis”, “Mereka sedang tertawa”, “Saya sedang marah”.

  • Tindakan yang tidak terlihat

    Contoh: “Dia sedang tidur”, “Bayi itu sedang tumbuh”, “Pohon itu sedang berbuah”.

Perlu dicatat bahwa dalam kalimat intransitif, subjek tidak selalu berupa manusia. Subjek juga dapat berupa hewan, tumbuhan, benda mati, atau bahkan konsep abstrak.

Menyatakan keadaan

Kalimat intransitif juga dapat digunakan untuk menyatakan keadaan atau kondisi subjek. Keadaan tersebut dapat berupa keadaan fisik, mental, atau emosional.

  • Keadaan fisik

    Contoh: “Dia sedang sakit”, “Mereka sedang lelah”, “Mobil itu rusak”.

  • Keadaan mental

    Contoh: “Dia sedang bingung”, “Mereka sedang khawatir”, “Saya sedang senang”.

  • Keadaan emosional

    Contoh: “Dia sedang sedih”, “Mereka sedang gembira”, “Saya sedang marah”.

  • Keadaan yang tidak terlihat

    Contoh: “Udara sedang panas”, “Cuaca sedang hujan”, “Suasana sedang hening”.

Perlu dicatat bahwa dalam kalimat intransitif, keadaan yang dinyatakan biasanya bersifat sementara atau tidak permanen.

Menjelaskan keberadaan

Kalimat intransitif juga dapat digunakan untuk menjelaskan keberadaan subjek di suatu tempat atau waktu. Keberadaan tersebut dapat bersifat fisik atau abstrak.

  • Keberadaan fisik

    Contoh: “Kucing itu ada di bawah meja”, “Buku itu ada di rak”, “Mereka sedang berada di rumah”.

  • Keberadaan abstrak

    Contoh: “Kebahagiaan ada di dalam hati”, “Cinta ada di antara mereka”, “Keadilan harus ditegakkan”.

  • Keberadaan sementara

    Contoh: “Dia sedang ada di kantor”, “Mereka sedang berada di perjalanan”, “Saya sedang ada di sini”.

  • Keberadaan permanen

    Contoh: “Pohon itu tumbuh di halaman rumah”, “Gunung itu berdiri kokoh”, “Bintang-bintang ada di langit”.

Perlu dicatat bahwa dalam kalimat intransitif, keberadaan yang dinyatakan biasanya bersifat objektif dan tidak bergantung pada sudut pandang subjek.

Digunakan untuk cerita

Kalimat intransitif sering digunakan dalam cerita atau narasi untuk menggambarkan tindakan atau keadaan tokoh. Hal ini karena kalimat intransitif lebih dinamis dan hidup dibandingkan kalimat transitif. Kalimat intransitif dapat membuat pembaca seolah-olah ikut merasakan apa yang dialami oleh tokoh.

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kalimat intransitif dalam cerita:

  • Penggambaran tindakan tokoh
    Contoh: “Sang pahlawan berjalan menyusuri hutan, menghindari jebakan-jebakan yang dipasang oleh musuh.”
  • Penggambaran keadaan tokoh
    Contoh: “Gadis kecil itu termenung di tepi sungai, menatap aliran air yang deras.”
  • Penggambaran suasana
    Contoh: “Udara terasa dingin menusuk tulang, angin bertiup kencang menerbangkan dedaunan.”
  • Penggambaran peristiwa
    Contoh: “Gempa bumi dahsyat mengguncang kota, bangunan-bangunan runtuh dan orang-orang berlarian menyelamatkan diri.”

Dengan demikian, kalimat intransitif sangat penting dalam penulisan cerita karena dapat membuat cerita menjadi lebih hidup dan menarik.

Selain digunakan dalam cerita fiksi, kalimat intransitif juga sering digunakan dalam berita, laporan, dan teks nonfiksi lainnya. Kalimat intransitif dapat membuat teks menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.

Conclusion

Kalimat intransitif merupakan salah satu jenis kalimat penting dalam bahasa Indonesia. Kalimat intransitif tidak memiliki objek dan digunakan untuk menyatakan tindakan, keadaan, atau keberadaan subjek. Kalimat intransitif sering digunakan dalam cerita, berita, laporan, dan teks nonfiksi lainnya.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang kalimat intransitif:

  • Kalimat intransitif tidak memiliki objek.
  • Subjek dalam kalimat intransitif melakukan tindakan sendiri.
  • Kalimat intransitif dapat digunakan untuk menyatakan keadaan atau kondisi subjek.
  • Kalimat intransitif dapat digunakan untuk menjelaskan keberadaan subjek di suatu tempat atau waktu.
  • Kalimat intransitif sering digunakan dalam cerita untuk menggambarkan tindakan atau keadaan tokoh.

Dengan memahami kalimat intransitif, kita dapat menulis dan memahami bahasa Indonesia dengan lebih baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.