Tahukah kamu bahwa beriman kepada hari akhir merupakan salah satu rukun iman dalam agama Islam? Ya, hari akhir adalah hari dimana seluruh umat manusia akan mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia. Bagi umat Islam, beriman kepada hari akhir memiliki beberapa fungsi penting dalam kehidupan.
Fungsi pertama dari beriman kepada hari akhir adalah sebagai motivasi untuk berbuat kebaikan. Ketika kita meyakini bahwa kelak kita akan dihisab atas segala perbuatan kita, maka kita akan lebih termotivasi untuk melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Karena, kita tahu bahwa kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasan yang setimpal di akhirat nanti, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, beriman kepada hari akhir juga dapat menjadi pengingat bagi kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Ketika kita menyadari bahwa semua yang kita miliki di dunia ini hanya sementara dan akan berakhir pada hari akhir, maka kita akan lebih menghargai dan mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan.
Fungsi Beriman kepada Hari Akhir
Berikut ini adalah 6 fungsi penting beriman kepada hari akhir:
- Motivasi berbuat kebaikan
- Pengingat untuk bersyukur
- Penyeimbang hawa nafsu
- Pendorong untuk beramal saleh
- Penyejuk hati di kala susah
- Pemberi harapan di kala putus asa
Dengan beriman kepada hari akhir, kita akan lebih termotivasi untuk melakukan kebaikan, bersyukur atas segala nikmat Allah, dan menghindari hawa nafsu. Selain itu, beriman kepada hari akhir juga akan mendorong kita untuk beramal saleh, menyejukkan hati di kala susah, dan memberi harapan di kala putus asa.
Motivasi berbuat kebaikan
Salah satu fungsi penting beriman kepada hari akhir adalah sebagai motivasi untuk berbuat kebaikan. Ketika kita meyakini bahwa kelak kita akan dihisab atas segala perbuatan kita, maka kita akan lebih termotivasi untuk melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Mengapa demikian?
Pertama, karena kita tahu bahwa kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasan yang setimpal di akhirat nanti. Allah SWT telah menjanjikan surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Sebaliknya, bagi orang-orang yang kufur dan berbuat dosa, Allah SWT telah menyiapkan neraka sebagai tempat hukuman.
Kedua, beriman kepada hari akhir membuat kita menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Semua yang kita miliki di dunia ini, seperti harta, tahta, dan kedudukan, tidak akan dibawa mati. Yang akan dibawa mati hanyalah amal perbuatan kita. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya.
Ketiga, beriman kepada hari akhir membuat kita takut kepada Allah SWT. Kita tahu bahwa Allah SWT adalah hakim yang adil. Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap hamba-Nya, baik itu kebaikan maupun keburukan. Rasa takut kepada Allah SWT ini akan menjadi benteng bagi kita agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan dosa.
Jadi, beriman kepada hari akhir dapat memotivasi kita untuk berbuat kebaikan karena tiga alasan utama, yaitu: (1) adanya balasan yang setimpal di akhirat nanti, (2) kesadaran bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, dan (3) rasa takut kepada Allah SWT.
Pengingat untuk bersyukur
Fungsi lain dari beriman kepada hari akhir adalah sebagai pengingat untuk bersyukur. Ketika kita menyadari bahwa semua yang kita miliki di dunia ini hanya sementara dan akan berakhir pada hari akhir, maka kita akan lebih menghargai dan mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan.
- Mensyukuri nikmat Allah
Beriman kepada hari akhir membuat kita menyadari bahwa semua yang kita miliki di dunia ini, seperti harta, tahta, dan kedudukan, tidak akan dibawa mati. Yang akan dibawa mati hanyalah amal perbuatan kita. Oleh karena itu, kita harus bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan, baik itu nikmat berupa kesehatan, harta, maupun keluarga.
- Qanaah dan tidak serakah
Beriman kepada hari akhir juga membuat kita menjadi lebih qanaah dan tidak serakah. Kita tahu bahwa harta yang kita miliki di dunia ini tidak akan dibawa mati. Oleh karena itu, kita tidak perlu mengejar harta dunia secara berlebihan. Cukuplah kita mencari harta secukupnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
- Tidak sombong
Beriman kepada hari akhir membuat kita menyadari bahwa kita semua adalah hamba Allah yang sama. Tidak ada yang lebih mulia dari yang lain. Oleh karena itu, kita tidak boleh sombong dan membanggakan diri atas apa yang kita miliki.
- Selalu bersyukur dalam kondisi apapun
Beriman kepada hari akhir membuat kita selalu bersyukur dalam kondisi apapun, baik senang maupun susah. Ketika kita senang, kita bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Ketika kita susah, kita bersyukur karena kita tahu bahwa kesulitan yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara.
Jadi, beriman kepada hari akhir dapat mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Dengan bersyukur, kita akan menjadi lebih menghargai hidup dan lebih bersyukur kepada Allah SWT.
Penyeimbang hawa nafsu
Hawa nafsu adalah dorongan keinginan yang kuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pribadi. Jika tidak dikontrol, hawa nafsu dapat membawa kita kepada perbuatan dosa. Beriman kepada hari akhir dapat menjadi penyeimbang hawa nafsu karena beberapa alasan:
Pertama, beriman kepada hari akhir membuat kita menyadari bahwa semua perbuatan kita akan dihisab di akhirat nanti. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan bahwa manusia itu akan diberi balasan atas apa yang telah dikerjakannya.” (QS. At-Tur: 21). Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan kita, baik itu baik maupun buruk, akan dicatat oleh malaikat dan akan dihisab di akhirat nanti. Kesadaran ini akan membuat kita lebih berhati-hati dalam bertindak dan tidak mudah terjerumus ke dalam perbuatan dosa.
Kedua, beriman kepada hari akhir membuat kita takut kepada Allah SWT. Kita tahu bahwa Allah SWT adalah hakim yang adil. Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap hamba-Nya, baik itu kebaikan maupun keburukan. Rasa takut kepada Allah SWT ini akan menjadi benteng bagi kita agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan dosa.
Ketiga, beriman kepada hari akhir membuat kita ingat bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Semua yang kita miliki di dunia ini, seperti harta, tahta, dan kedudukan, tidak akan dibawa mati. Yang akan dibawa mati hanyalah amal perbuatan kita. Kesadaran ini akan membuat kita tidak terlalu terikat dengan dunia dan tidak mudah tergoda oleh hawa nafsu.
Keempat, beriman kepada hari akhir membuat kita berharap kepada surga dan takut kepada neraka. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, sedangkan neraka adalah tempat yang penuh dengan siksa. Harapan kepada surga dan takut kepada neraka ini akan menjadi motivasi bagi kita untuk berbuat kebaikan dan menjauhi keburukan.
Jadi, beriman kepada hari akhir dapat menjadi penyeimbang hawa nafsu karena empat alasan utama, yaitu: (1) kesadaran bahwa semua perbuatan kita akan dihisab di akhirat nanti, (2) rasa takut kepada Allah SWT, (3) kesadaran bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, dan (4) harapan kepada surga dan takut kepada neraka.
Pendorong untuk beramal saleh
Beriman kepada hari akhir dapat menjadi pendorong untuk beramal saleh karena beberapa alasan:
Pertama, beriman kepada hari akhir membuat kita menyadari bahwa semua perbuatan kita akan dihisab di akhirat nanti. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an: “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah atom, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah atom, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8). Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan kita, sekecil apapun, akan dicatat oleh malaikat dan akan dihisab di akhirat nanti. Kesadaran ini akan memotivasi kita untuk beramal saleh sebanyak-banyaknya.
Kedua, beriman kepada hari akhir membuat kita berharap kepada surga dan takut kepada neraka. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, sedangkan neraka adalah tempat yang penuh dengan siksa. Harapan kepada surga dan takut kepada neraka ini akan menjadi motivasi yang kuat bagi kita untuk beramal saleh dan menjauhi perbuatan dosa.
Ketiga, beriman kepada hari akhir membuat kita menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Semua yang kita miliki di dunia ini, seperti harta, tahta, dan kedudukan, tidak akan dibawa mati. Yang akan dibawa mati hanyalah amal perbuatan kita. Kesadaran ini akan membuat kita fokus untuk beramal saleh dan tidak mengejar dunia secara berlebihan.
Keempat, beriman kepada hari akhir membuat kita mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Ketika kita mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya, maka kita akan berusaha untuk mentaati perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dengan demikian, kita akan terdorong untuk beramal saleh.
Jadi, beriman kepada hari akhir dapat menjadi pendorong untuk beramal saleh karena empat alasan utama, yaitu: (1) kesadaran bahwa semua perbuatan kita akan dihisab di akhirat nanti, (2) harapan kepada surga dan takut kepada neraka, (3) kesadaran bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, dan (4) cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Penyejuk hati di kala susah
Beriman kepada hari akhir dapat menjadi penyejuk hati di kala susah karena beberapa alasan:
Pertama, beriman kepada hari akhir membuat kita menyadari bahwa semua kesulitan yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5). Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi pasti akan diikuti oleh kemudahan. Kesadaran ini akan membuat kita lebih sabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan.
Kedua, beriman kepada hari akhir membuat kita berharap kepada surga. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, di mana tidak ada lagi kesedihan dan penderitaan. Harapan kepada surga ini akan menjadi penghibur bagi kita ketika kita sedang menghadapi kesulitan.
Ketiga, beriman kepada hari akhir membuat kita ingat bahwa Allah SWT selalu bersama kita. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan ketahuilah, bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 120). Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah SWT selalu bersama kita, apapun yang terjadi. Kesadaran ini akan membuat kita merasa tenang dan damai, meskipun sedang menghadapi kesulitan.
Keempat, beriman kepada hari akhir membuat kita lebih bersyukur. Ketika kita menyadari bahwa semua kesulitan yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara, maka kita akan lebih bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan. Rasa syukur ini akan membuat kita lebih bahagia dan lebih mudah menghadapi kesulitan.
Jadi, beriman kepada hari akhir dapat menjadi penyejuk hati di kala susah karena empat alasan utama, yaitu: (1) kesadaran bahwa semua kesulitan yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara, (2) harapan kepada surga, (3) kesadaran bahwa Allah SWT selalu bersama kita, dan (4) rasa syukur.
Pemberi harapan di kala putus asa
Beriman kepada hari akhir dapat menjadi pemberi harapan di kala putus asa karena beberapa alasan:
- Harapan kepada surga
Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, di mana tidak ada lagi kesedihan dan penderitaan. Harapan kepada surga ini akan menjadi penyemangat bagi kita ketika kita sedang putus asa. Kita tahu bahwa meskipun kita sedang menghadapi kesulitan yang berat di dunia ini, namun jika kita tetap beriman dan beramal saleh, maka kita akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat nanti.
- Keyakinan bahwa Allah SWT selalu bersama kita
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan ketahuilah, bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 120). Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah SWT selalu bersama kita, apapun yang terjadi. Keyakinan ini akan memberikan kita kekuatan dan harapan untuk menghadapi putus asa.
- Kesadaran bahwa semua kesulitan pasti akan berakhir
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5). Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi pasti akan diikuti oleh kemudahan. Kesadaran ini akan membuat kita lebih sabar dan tabah dalam menghadapi putus asa.
- Keikhlasan dalam menerima takdir Allah SWT
Beriman kepada hari akhir membuat kita lebih ikhlas dalam menerima takdir Allah SWT. Kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah SWT. Dengan keikhlasan ini, kita akan lebih mudah menerima kenyataan dan lebih mudah bangkit dari keterpurukan.
Jadi, beriman kepada hari akhir dapat menjadi pemberi harapan di kala putus asa karena empat alasan utama, yaitu: (1) harapan kepada surga, (2) keyakinan bahwa Allah SWT selalu bersama kita, (3) kesadaran bahwa semua kesulitan pasti akan berakhir, dan (4) keikhlasan dalam menerima takdir Allah SWT.
Kesimpulan
Beriman kepada hari akhir memiliki banyak fungsi penting dalam kehidupan kita. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
- Memotivasi kita untuk berbuat kebaikan
- Mengingatkan kita untuk selalu bersyukur
- Menjadi penyeimbang hawa nafsu
- Mendorong kita untuk beramal saleh
- Menyejukkan hati di kala susah
- Memberi harapan di kala putus asa
Dengan beriman kepada hari akhir, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik, baik dalam hubungan kita dengan Allah SWT maupun dalam hubungan kita dengan sesama manusia. Kita akan menjadi pribadi yang lebih beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa beriman kepada hari akhir dan berusaha untuk menjalani hidup sesuai dengan perintah dan larangan Allah SWT.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.