Candi Prambanan merupakan salah satu candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus menjadi ikon pariwisata Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi megah ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh para penganut agama Hindu, dan menjadi salah satu situs warisan budaya dunia UNESCO pada 1991.
Pembangunan Candi Prambanan diperintahkan oleh Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno. Pembangunan candi ini dimaksudkan untuk menghormati Dewa Siwa, yang merupakan salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Arsitektur Candi Prambanan dirancang sesuai dengan konsep Trimurti, yaitu kesatuan tiga dewa utama agama Hindu, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. Candi ini memiliki tiga candi utama yang didedikasikan untuk masing-masing dewa tersebut, dengan Candi Siwa sebagai candi terbesar di antara ketiganya.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas secara lebih detail tentang keunikan dan keindahan Candi Prambanan.
Sejarah Candi Prambanan Singkat
Berikut adalah 5 poin penting tentang sejarah Candi Prambanan singkat:
- Dibangun abad ke-9 Masehi
- Raja Rakai Pikatan
- Hinduisme Trimurti
- 3 candi utama
- UNESCO 1991
Candi Prambanan merupakan salah satu candi Hindu terbesar di Indonesia dan menjadi ikon pariwisata Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Dibangun abad ke-9 Masehi
Candi Prambanan diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno. Pembangunan candi ini diperkirakan memakan waktu sekitar 80 tahun, dan selesai pada masa pemerintahan Raja Lokapala pada awal abad ke-10 Masehi.
Pembangunan Candi Prambanan dilatarbelakangi oleh adanya perpindahan kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Raja Rakai Pikatan ingin membangun sebuah candi megah di Jawa Tengah sebagai simbol kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Candi Prambanan juga dimaksudkan untuk menghormati Dewa Siwa, yang merupakan salah satu dewa utama dalam agama Hindu.
Candi Prambanan dibangun menggunakan batu andesit dan batu kapur. Batu-batu tersebut dipotong dan dipahat menjadi berbagai bentuk, kemudian disusun menjadi bangunan candi yang megah. Candi Prambanan memiliki tiga candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Candi Siwa merupakan candi terbesar di antara ketiganya, dan di dalamnya terdapat arca Dewa Siwa setinggi 3 meter.
Candi Prambanan juga dilengkapi dengan berbagai relief yang menggambarkan kisah-kisah dari mitologi Hindu, termasuk kisah Ramayana dan kisah Krishna. Relief-relief ini dipahat dengan sangat detail dan indah, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan.
Candi Prambanan merupakan salah satu candi Hindu terbesar dan terindah di Indonesia. Candi ini menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 hingga ke-10 Masehi.
Raja Rakai Pikatan
Raja Rakai Pikatan merupakan raja Kerajaan Mataram Kuno yang memerintah pada abad ke-9 Masehi. Dialah yang memerintahkan pembangunan Candi Prambanan.
- Pemindahan Kerajaan
Raja Rakai Pikatan memindahkan ibu kota Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Perpindahan ini dilakukan karena adanya serangan dari Kerajaan Sriwijaya.
- Pemuja Dewa Siwa
Raja Rakai Pikatan merupakan seorang pemuja Dewa Siwa. Ia ingin membangun sebuah candi megah untuk menghormati Dewa Siwa. Candi Prambanan kemudian dibangun sebagai wujud penghormatan tersebut.
- Simbol Kejayaan
Candi Prambanan juga dimaksudkan sebagai simbol kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Pembangunan candi ini menunjukkan bahwa Kerajaan Mataram Kuno pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan sedang berada di puncak kejayaannya.
- Arsitek Candi Prambanan
Raja Rakai Pikatan juga berperan sebagai arsitek dalam pembangunan Candi Prambanan. Ia merancang sendiri tata letak dan bentuk bangunan candi. Candi Prambanan dibangun sesuai dengan konsep Trimurti, yaitu kesatuan tiga dewa utama agama Hindu, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.
Raja Rakai Pikatan merupakan sosok yang sangat penting dalam sejarah pembangunan Candi Prambanan. Dialah yang memerintahkan pembangunan candi, sekaligus merancang tata letak dan bentuk bangunan candi. Candi Prambanan menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram Kuno pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan.
Hinduisme Trimurti
Hinduisme Trimurti adalah konsep kesatuan tiga dewa utama dalam agama Hindu, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. Ketiga dewa ini memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda, tetapi mereka saling melengkapi dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
Dewa Brahma adalah dewa pencipta. Ia menciptakan alam semesta dan segala isinya. Dewa Wisnu adalah dewa pemelihara. Ia menjaga dan memelihara alam semesta agar tetap seimbang dan harmonis. Dewa Siwa adalah dewa pelebur. Ia menghancurkan alam semesta pada akhir setiap kalpa (siklus waktu).
Konsep Trimurti sangat penting dalam agama Hindu. Ketiga dewa utama ini dipuja oleh umat Hindu di seluruh dunia. Candi Prambanan dibangun berdasarkan konsep Trimurti. Candi ini memiliki tiga candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Candi Siwa merupakan candi terbesar di antara ketiganya, dan di dalamnya terdapat arca Dewa Siwa setinggi 3 meter.
Pembangunan Candi Prambanan berdasarkan konsep Trimurti menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan terhadap ketiga dewa utama agama Hindu. Candi Prambanan menjadi salah satu candi Hindu terbesar dan terindah di Indonesia, dan menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 hingga ke-10 Masehi.
Demikian penjelasan tentang Hinduisme Trimurti dan hubungannya dengan Candi Prambanan.
3 candi utama
Candi Prambanan memiliki tiga candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Ketiga candi ini terletak dalam satu kompleks candi, dan dikelilingi oleh candi-candi perwara yang lebih kecil.
Candi Siwa merupakan candi terbesar di antara ketiganya. Candi ini memiliki tinggi sekitar 47 meter dan lebar sekitar 34 meter. Di dalam Candi Siwa terdapat arca Dewa Siwa setinggi 3 meter. Arca ini terbuat dari batu andesit dan dipahat dengan sangat detail dan indah.
Candi Brahma terletak di sebelah utara Candi Siwa. Candi ini memiliki tinggi sekitar 33 meter dan lebar sekitar 20 meter. Di dalam Candi Brahma terdapat arca Dewa Brahma setinggi 2 meter. Arca ini juga terbuat dari batu andesit dan dipahat dengan sangat detail dan indah.
Candi Wisnu terletak di sebelah selatan Candi Siwa. Candi ini memiliki tinggi sekitar 33 meter dan lebar sekitar 20 meter. Di dalam Candi Wisnu terdapat arca Dewa Wisnu setinggi 2 meter. Arca ini juga terbuat dari batu andesit dan dipahat dengan sangat detail dan indah.
Ketiga candi utama Candi Prambanan ini dibangun berdasarkan konsep Trimurti, yaitu kesatuan tiga dewa utama dalam agama Hindu. Candi Siwa didedikasikan untuk Dewa Siwa, Candi Brahma didedikasikan untuk Dewa Brahma, dan Candi Wisnu didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Ketiga candi ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan.
Demikian penjelasan tentang 3 candi utama Candi Prambanan.
UNESCO 1991
Pada tahun 1991, Candi Prambanan ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Penetapan ini didasarkan pada nilai-nilai sejarah, budaya, dan arsitektur Candi Prambanan yang luar biasa.
Candi Prambanan merupakan salah satu candi Hindu terbesar dan terindah di Indonesia. Candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi Prambanan dibangun berdasarkan konsep Trimurti, yaitu kesatuan tiga dewa utama dalam agama Hindu, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.
Candi Prambanan memiliki tiga candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Ketiga candi ini dikelilingi oleh candi-candi perwara yang lebih kecil. Candi Siwa merupakan candi terbesar di antara ketiganya, dan di dalamnya terdapat arca Dewa Siwa setinggi 3 meter.
Candi Prambanan dibangun menggunakan batu andesit dan batu kapur. Batu-batu tersebut dipotong dan dipahat menjadi berbagai bentuk, kemudian disusun menjadi bangunan candi yang megah. Candi Prambanan juga dilengkapi dengan berbagai relief yang menggambarkan kisah-kisah dari mitologi Hindu, termasuk kisah Ramayana dan kisah Krishna. Relief-relief ini dipahat dengan sangat detail dan indah, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan.
Penetapan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO menunjukkan bahwa candi ini memiliki nilai-nilai sejarah, budaya, dan arsitektur yang luar biasa. Candi Prambanan menjadi salah satu kebanggaan Indonesia di mata dunia.
Conclusion
Candi Prambanan merupakan salah satu candi Hindu terbesar dan terindah di Indonesia. Candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi Prambanan dibangun berdasarkan konsep Trimurti, yaitu kesatuan tiga dewa utama dalam agama Hindu, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.
Candi Prambanan memiliki tiga candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Ketiga candi ini dikelilingi oleh candi-candi perwara yang lebih kecil. Candi Siwa merupakan candi terbesar di antara ketiganya, dan di dalamnya terdapat arca Dewa Siwa setinggi 3 meter.
Candi Prambanan dibangun menggunakan batu andesit dan batu kapur. Batu-batu tersebut dipotong dan dipahat menjadi berbagai bentuk, kemudian disusun menjadi bangunan candi yang megah. Candi Prambanan juga dilengkapi dengan berbagai relief yang menggambarkan kisah-kisah dari mitologi Hindu, termasuk kisah Ramayana dan kisah Krishna. Relief-relief ini dipahat dengan sangat detail dan indah, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan.
Pada tahun 1991, Candi Prambanan ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Penetapan ini menunjukkan bahwa candi ini memiliki nilai-nilai sejarah, budaya, dan arsitektur yang luar biasa. Candi Prambanan menjadi salah satu kebanggaan Indonesia di mata dunia.
Demikian sejarah singkat Candi Prambanan. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda tentang salah satu candi terindah di Indonesia ini.