Sejarah Pencak Silat Pagar Nusa


Sejarah Pencak Silat Pagar Nusa


Pencak Silat Pagar Nusa adalah salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia yang didirikan pada tanggal 31 Januari 1986 di Surabaya, Jawa Timur.

Pagar Nusa didirikan oleh para ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah pembinaan generasi muda NU agar memiliki bekal bela diri untuk membela diri dan agama Islam dari ancaman kejahatan dan kesewenang-wenangan.

Dalam perjalanannya, Pagar Nusa terus berkembang dan menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Pada tahun 2023, Pagar Nusa diperkirakan memiliki sekitar 10 juta anggota yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

sejarah pagar nusa

Pagar Nusa didirikan oleh para ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) pada tanggal 31 Januari 1986 di Surabaya, Jawa Timur.

  • Didirikan pada tahun 1986
  • Berasal dari Nahdlatul Ulama (NU)
  • Berbasis pencak silat tradisional
  • Menekankan nilai-nilai spiritual dan bela diri
  • Mengajarkan bela diri dan akhlak

Kini, Pagar Nusa telah berkembang menjadi salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia, dengan anggota yang tersebar di seluruh pelosok negeri.

Didirikan pada tahun 1986

Pagar Nusa didirikan pada tanggal 31 Januari 1986 di Surabaya, Jawa Timur, oleh para ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU).

Latar belakang pendirian Pagar Nusa adalah adanya keresahan di kalangan ulama dan kiai NU terhadap maraknya tindak kejahatan dan kesewenang-wenangan yang terjadi pada saat itu. Mereka menilai bahwa generasi muda NU perlu dibekali dengan keterampilan bela diri agar mampu membela diri dan agama Islam dari ancaman tersebut.

Pendirian Pagar Nusa juga merupakan bagian dari upaya NU untuk melestarikan dan mengembangkan pencak silat tradisional Indonesia. Pencak silat merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam. Namun, pada saat itu, pencak silat mulai tergerus oleh olahraga bela diri modern yang lebih populer.

Dengan mendirikan Pagar Nusa, NU ingin menghidupkan kembali tradisi pencak silat di kalangan generasi muda NU. Pagar Nusa mengajarkan pencak silat tradisional yang dipadukan dengan nilai-nilai spiritual dan bela diri. Dengan demikian, diharapkan generasi muda NU dapat menjadi pribadi yang tangguh, beriman, dan berakhlak mulia.

Dalam perjalanannya, Pagar Nusa terus berkembang dan menyebar ke seluruh Indonesia. Kini, Pagar Nusa diperkirakan memiliki sekitar 10 juta anggota yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Pagar Nusa juga telah melahirkan banyak pesilat berprestasi yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Berasal dari Nahdlatul Ulama (NU)

Pagar Nusa merupakan salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur, oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.

NU memiliki visi untuk menjadi organisasi yang memperjuangkan tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. NU juga memiliki misi untuk mengembangkan pendidikan, dakwah, dan sosial.

Pagar Nusa didirikan oleh para ulama dan kiai NU sebagai wadah pembinaan generasi muda NU agar memiliki bekal bela diri untuk membela diri dan agama Islam dari ancaman kejahatan dan kesewenang-wenangan. Pagar Nusa juga mengajarkan nilai-nilai spiritual dan bela diri yang sejalan dengan ajaran Islam.

Sebagai bagian dari NU, Pagar Nusa juga turut berkontribusi dalam perjuangan NU untuk menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Pagar Nusa juga aktif dalam kegiatan dakwah dan sosial, serta turut serta dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian, Pagar Nusa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NU. Keduanya memiliki visi dan misi yang sama, yaitu untuk memperjuangkan tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Berbasis pencak silat tradisional

Pagar Nusa mengajarkan pencak silat tradisional Indonesia yang dipadukan dengan nilai-nilai spiritual dan bela diri.

  • Pencak silat tradisional

    Pagar Nusa mengajarkan berbagai aliran pencak silat tradisional Indonesia, seperti Cimande, Merpati Putih, dan Persaudaraan Setia Hati Terate.

  • Nilai-nilai spiritual

    Dalam setiap latihan pencak silat, Pagar Nusa menekankan nilai-nilai spiritual, seperti kejujuran, disiplin, kesabaran, dan rendah hati.

  • Bela diri

    Pagar Nusa mengajarkan teknik-teknik bela diri yang efektif dan praktis untuk menghadapi berbagai macam serangan.

  • Seni

    Pencak silat juga merupakan seni bela diri yang indah dan memukau. Pagar Nusa mengajarkan berbagai gerakan silat yang indah dan atraktif.

Dengan memadukan pencak silat tradisional, nilai-nilai spiritual, bela diri, dan seni, Pagar Nusa berharap dapat mencetak generasi muda NU yang tangguh, beriman, dan berakhlak mulia.

Menekankan nilai-nilai spiritual dan bela diri

Pagar Nusa menekankan nilai-nilai spiritual dan bela diri dalam setiap latihan pencak silatnya. Nilai-nilai spiritual yang diajarkan antara lain kejujuran, disiplin, kesabaran, dan rendah hati. Sedangkan nilai-nilai bela diri yang diajarkan antara lain keberanian, ketegasan, dan kemampuan untuk membela diri.

Nilai-nilai spiritual diajarkan melalui berbagai cara, seperti pengajian, ceramah, dan diskusi. Nilai-nilai bela diri diajarkan melalui latihan fisik yang intensif dan实战 (latihan tanding).

Pagar Nusa percaya bahwa nilai-nilai spiritual dan bela diri saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Nilai-nilai spiritual menjadi landasan bagi nilai-nilai bela diri, dan nilai-nilai bela diri menjadi wujud nyata dari nilai-nilai spiritual.

Dengan menekankan nilai-nilai spiritual dan bela diri, Pagar Nusa berharap dapat mencetak generasi muda NU yang tangguh, beriman, dan berakhlak mulia. Generasi muda NU yang tangguh adalah generasi muda yang memiliki fisik yang kuat, mental yang tangguh, dan spiritual yang kokoh. Generasi muda NU yang beriman adalah generasi muda yang memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Generasi muda NU yang berakhlak mulia adalah generasi muda yang memiliki perilaku yang baik dan terpuji, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan agama.

Dengan demikian, Pagar Nusa tidak hanya mengajarkan bela diri, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai spiritual dan moral yang penting bagi kehidupan.

Mengajarkan bela diri dan akhlak

Pagar Nusa mengajarkan bela diri dan akhlak kepada para anggotanya. Bela diri diajarkan untuk membekali anggota Pagar Nusa dengan keterampilan untuk membela diri dan orang lain dari ancaman kejahatan dan kesewenang-wenangan. Akhlak diajarkan untuk membentuk karakter anggota Pagar Nusa agar menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

  • Bela diri

    Pagar Nusa mengajarkan berbagai teknik bela diri yang efektif dan praktis untuk menghadapi berbagai macam serangan. Teknik-teknik bela diri yang diajarkan antara lain pukulan, tendangan, tangkapan, kuncian, dan bantingan.

  • Akhlak

    Pagar Nusa mengajarkan berbagai nilai-nilai akhlak, seperti kejujuran, disiplin, kesabaran, rendah hati, dan saling menghormati. Nilai-nilai akhlak ini diajarkan melalui berbagai cara, seperti pengajian, ceramah, diskusi, dan contoh nyata dari para pelatih dan senior.

  • Keseimbangan antara bela diri dan akhlak

    Pagar Nusa mengajarkan keseimbangan antara bela diri dan akhlak. Bela diri tanpa akhlak dapat menjadi berbahaya, sedangkan akhlak tanpa bela diri dapat menjadi lemah. Pagar Nusa berusaha untuk mencetak generasi muda NU yang tangguh dalam bela diri dan kokoh dalam akhlak.

  • Penerapan bela diri dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari

    Pagar Nusa mengajarkan kepada anggotanya untuk menerapkan bela diri dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Bela diri diajarkan untuk digunakan untuk membela diri dan orang lain dari ancaman kejahatan dan kesewenang-wenangan. Akhlak diajarkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar anggota Pagar Nusa menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

Dengan mengajarkan bela diri dan akhlak, Pagar Nusa berharap dapat mencetak generasi muda NU yang tangguh, beriman, dan berakhlak mulia. Generasi muda NU yang tangguh adalah generasi muda yang memiliki fisik yang kuat, mental yang tangguh, dan spiritual yang kokoh. Generasi muda NU yang beriman adalah generasi muda yang memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Generasi muda NU yang berakhlak mulia adalah generasi muda yang memiliki perilaku yang baik dan terpuji, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan agama.

Conclusion

Pagar Nusa merupakan salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia yang didirikan oleh para ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) pada tanggal 31 Januari 1986 di Surabaya, Jawa Timur.

Pagar Nusa mengajarkan pencak silat tradisional Indonesia yang dipadukan dengan nilai-nilai spiritual dan bela diri. Pagar Nusa juga menekankan pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengajarkan pencak silat tradisional, nilai-nilai spiritual dan bela diri, serta akhlak, Pagar Nusa berharap dapat mencetak generasi muda NU yang tangguh, beriman, dan berakhlak mulia.

Kini, Pagar Nusa telah berkembang menjadi salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia, dengan anggota yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Pagar Nusa juga telah melahirkan banyak pesilat berprestasi yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Semoga Pagar Nusa terus berkembang dan berkontribusi dalam mencetak generasi muda NU yang tangguh, beriman, dan berakhlak mulia. Amin.