Sholat qobliyah dzuhur merupakan sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat dzuhur. Sholat ini memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT, dan memperlancar rezeki. Sholat qobliyah dzuhur dikerjakan sebanyak 2 rakaat dengan tata cara sebagai berikut:
Niat sholat qobliyah dzuhur: “Ushalli sunnatal qabliyah dzuhril rak’ataini tahajjujan lillahi ta’ala.”
Setelah selesai membaca niat, lanjutkan dengan takbiratul ihram. Kemudian, bacalah surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya. Setelah itu, lanjutkan dengan rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Setelah selesai melakukan dua rakaat, lanjutkan dengan tasyahud akhir dan salam.
Tata Cara Sholat Qobliyah Dzuhur
Berikut ini adalah 5 poin penting tentang tata cara sholat qobliyah dzuhur:
- Dua rakaat
- Niat sebelum takbiratul ihram
- Baca surat Al-Fatihah dan surat pendek
- Rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud
- Tasyahud akhir dan salam
Dengan mengikuti tata cara tersebut, insya Allah sholat qobliyah dzuhur kita diterima oleh Allah SWT.
Dua Rakaat
Sholat qobliyah dzuhur dikerjakan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat terdiri dari gerakan-gerakan berikut:
- Niat
Sebelum memulai sholat, bacalah niat sholat qobliyah dzuhur dalam hati.
- Takbiratul ihram
Angkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga, sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
- Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
Setelah takbiratul ihram, bacalah surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya. Surat pendek yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
- Rukuk
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuklah dengan cara membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai. Ucapkan “Subhana rabbiyal ‘azhim” sebanyak tiga kali.
- I’tidal
Setelah rukuk, berdirilah tegak kembali sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”.
- Sujud
Setelah i’tidal, sujudlah dengan cara meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki di lantai. Ucapkan “Subhana rabbiyal a’la” sebanyak tiga kali.
- Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud pertama, duduklah sejenak sambil mengucapkan “Rabbighfirli”.
- Sujud kedua
Setelah duduk di antara dua sujud, sujudlah kembali dengan cara yang sama seperti sujud pertama.
- Tasyahud akhir
Setelah sujud kedua, duduklah bersila sambil mengucapkan tasyahud akhir. Setelah itu, bacalah doa qunut.
- Salam
Setelah doa qunut, salamlah ke kanan dan ke kiri dengan mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”.
Demikianlah tata cara sholat qobliyah dzuhur sebanyak dua rakaat. Semoga bermanfaat.
Niat Sebelum Takbiratul Ihram
Niat adalah salah satu rukun sholat yang harus dipenuhi. Niat sholat qobliyah dzuhur dibaca dalam hati sebelum memulai takbiratul ihram. Berikut ini adalah bacaan niat sholat qobliyah dzuhur:
- “Ushalli sunnatal qabliyah dzuhril rak’ataini tahajjujan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah qobliyah dzuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Niat sholat qobliyah dzuhur harus diucapkan dengan jelas dan benar. Jika niat tidak diucapkan, maka sholat tidak sah. Selain itu, niat juga harus sesuai dengan perbuatan. Misalnya, jika Anda berniat sholat qobliyah dzuhur dua rakaat, maka Anda harus mengerjakan sholat sebanyak dua rakaat.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait niat sholat qobliyah dzuhur:
- Niat harus diucapkan sebelum takbiratul ihram.
- Niat harus diucapkan dengan jelas dan benar.
- Niat harus sesuai dengan perbuatan.
- Jika lupa mengucapkan niat, maka sholat tidak sah.
Baca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek
Setelah takbiratul ihram, langkah selanjutnya dalam sholat qobliyah dzuhur adalah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur’an dan merupakan surat yang wajib dibaca dalam setiap rakaat sholat. Sedangkan surat pendek adalah surat-surat dalam Al-Qur’an yang terdiri dari beberapa ayat saja.
Berikut ini adalah beberapa surat pendek yang dianjurkan untuk dibaca dalam sholat qobliyah dzuhur:
- Surat Al-Ikhlas
- Surat Al-Falaq
- Surat An-Nas
- Surat Al-Kafirun
- Surat Al-Ma’un
- Surat Al-Kauṡar
- Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas
Anda dapat memilih salah satu dari surat pendek tersebut untuk dibaca setelah surat Al-Fatihah. Baca surat Al-Fatihah dan surat pendek dengan tartil dan tajwid yang benar. Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, lanjutkan dengan gerakan sholat berikutnya, yaitu rukuk.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait bacaan surat Al-Fatihah dan surat pendek dalam sholat qobliyah dzuhur:
- Surat Al-Fatihah wajib dibaca dalam setiap rakaat sholat.
- Surat pendek tidak wajib dibaca, tetapi dianjurkan.
- Surat pendek yang dibaca haruslah surat yang pendek dan mudah dihafal.
- Baca surat Al-Fatihah dan surat pendek dengan tartil dan tajwid yang benar.
Demikian penjelasan tentang bacaan surat Al-Fatihah dan surat pendek dalam sholat qobliyah dzuhur. Semoga bermanfaat.
Rukuk, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, gerakan sholat selanjutnya adalah rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Ketiga gerakan ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
- Rukuk
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai. Ketika rukuk, ucapkan “Subhana rabbiyal ‘azhim” sebanyak tiga kali. Setelah itu, berdirilah tegak kembali sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”.
- Sujud
Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki di lantai. Ketika sujud, ucapkan “Subhana rabbiyal a’la” sebanyak tiga kali. Setelah itu, duduklah sejenak sambil mengucapkan “Rabbighfirli”.
- Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud pertama, duduklah sejenak sambil mengucapkan “Rabbighfirli”. Setelah itu, sujudlah kembali dengan cara yang sama seperti sujud pertama.
Setelah sujud kedua, berdirilah tegak kembali dan lanjutkan dengan gerakan sholat berikutnya, yaitu tasyahud akhir.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud dalam sholat qobliyah dzuhur:
- Rukuk dan sujud harus dilakukan dengan tuma’ninah, yaitu tenang dan tidak tergesa-gesa.
- Ketika rukuk, punggung harus sejajar dengan lantai.
- Ketika sujud, dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki harus menyentuh lantai.
- Ketika duduk di antara dua sujud, badan harus tegak dan tidak boleh bersandar.