Apa Itu Kalimat Pasif?


Apa Itu Kalimat Pasif?


Di dalam Bahasa Indonesia, terdapat dua jenis kalimat, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif merupakan kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan, sedangkan kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.

Kalimat pasif sering digunakan untuk memberikan penekanan pada objek, menyembunyikan pelaku, atau menunjukkan bahwa subjek tidak penting.

Selanjutnya dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang kalimat pasif, termasuk contoh-contoh kalimat pasif dan cara penggunaannya.

Apa Itu Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.

  • Subjek dikenai pekerjaan
  • Penekanan pada objek
  • Menyembunyikan pelaku
  • Menunjukkan subjek tidak penting
  • Sering digunakan dalam teks ilmiah

Kalimat pasif sering digunakan untuk memberikan penekanan pada objek, menyembunyikan pelaku, atau menunjukkan bahwa subjek tidak penting.

Subjek Dikenai Pekerjaan

Dalam kalimat pasif, subjek dikenai pekerjaan yang dilakukan oleh objek. Subjek biasanya diletakkan di awal kalimat, diikuti oleh kata kerja pasif dan objek. Misalnya:

Contoh:

  • Bola ditendang oleh pemain.
  • Buku itu dibaca oleh siswa.
  • Surat itu ditulis oleh sekretaris.

Dalam kalimat-kalimat tersebut, subjek (bola, buku, surat) dikenai pekerjaan yang dilakukan oleh objek (pemain, siswa, sekretaris). Kata kerja pasif yang digunakan adalah “ditendang”, “dibaca”, dan “ditulis”.

Kalimat pasif sering digunakan untuk memberikan penekanan pada objek. Misalnya, dalam kalimat “Bola ditendang oleh pemain”, penekanannya ada pada bola yang ditendang. Kalimat pasif juga dapat digunakan untuk menyembunyikan pelaku pekerjaan. Misalnya, dalam kalimat “Buku itu dibaca oleh siswa”, pelaku pekerjaan (siswa) tidak disebutkan secara eksplisit.

Kalimat pasif juga dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek tidak penting. Misalnya, dalam kalimat “Surat itu ditulis oleh sekretaris”, subjek (sekretaris) tidak penting karena yang lebih penting adalah surat yang ditulis.

Demikian penjelasan tentang “Subjek Dikenai Pekerjaan” dalam kalimat pasif. Semoga bermanfaat.

Penekanan pada Objek

Kalimat pasif sering digunakan untuk memberikan penekanan pada objek. Hal ini karena objek ditempatkan di awal kalimat, sehingga lebih menonjol.

  • Objek ditempatkan di awal kalimat

    Dalam kalimat pasif, objek ditempatkan di awal kalimat, diikuti oleh kata kerja pasif dan subjek. Misalnya:

    Contoh:

    • Bola ditendang oleh pemain.
    • Buku itu dibaca oleh siswa.
    • Surat itu ditulis oleh sekretaris.

    Dalam kalimat-kalimat tersebut, objek (bola, buku, surat) ditempatkan di awal kalimat, sehingga lebih menonjol.

  • Objek menjadi fokus kalimat

    Karena objek ditempatkan di awal kalimat, maka objek menjadi fokus kalimat. Pembaca akan lebih memperhatikan objek daripada subjek.

  • Objek lebih penting daripada subjek

    Kalimat pasif sering digunakan ketika objek lebih penting daripada subjek. Misalnya, dalam kalimat “Penghargaan itu diberikan kepada siswa terbaik”, objek (siswa terbaik) lebih penting daripada subjek (penghargaan).

  • Objek ingin diberi tahu

    Kalimat pasif juga sering digunakan ketika kita ingin memberi tahu informasi tentang objek. Misalnya, dalam kalimat “Mobil itu diperbaiki oleh mekanik”, kita ingin memberi tahu informasi tentang mobil yang diperbaiki, bukan tentang mekanik yang memperbaikinya.

Demikian penjelasan tentang “Penekanan pada Objek” dalam kalimat pasif. Semoga bermanfaat.

Menyembunyikan Pelaku

Kalimat pasif juga sering digunakan untuk menyembunyikan pelaku pekerjaan. Hal ini karena pelaku pekerjaan tidak disebutkan secara eksplisit dalam kalimat pasif.

  • Pelaku pekerjaan tidak disebutkan secara eksplisit

    Dalam kalimat pasif, pelaku pekerjaan tidak disebutkan secara eksplisit, sehingga pembaca tidak tahu siapa yang melakukan pekerjaan tersebut. Misalnya:

    Contoh:

    • Bola ditendang oleh pemain.
    • Buku itu dibaca oleh siswa.
    • Surat itu ditulis oleh sekretaris.

    Dalam kalimat-kalimat tersebut, pelaku pekerjaan (pemain, siswa, sekretaris) tidak disebutkan secara eksplisit.

  • Pelaku pekerjaan tidak penting

    Kalimat pasif sering digunakan ketika pelaku pekerjaan tidak penting. Misalnya, dalam kalimat “Mobil itu diperbaiki”, pelaku pekerjaan (mekanik) tidak disebutkan karena yang lebih penting adalah mobil yang diperbaiki.

  • Pelaku pekerjaan ingin disembunyikan

    Dalam beberapa kasus, pelaku pekerjaan ingin disembunyikan. Misalnya, dalam kalimat “Kesalahan itu ditutup-tutupi”, pelaku pekerjaan (pejabat) ingin disembunyikan karena kesalahan yang dilakukannya.

  • Pelaku pekerjaan tidak diketahui

    Kalimat pasif juga sering digunakan ketika pelaku pekerjaan tidak diketahui. Misalnya, dalam kalimat “Pencurian itu masih diselidiki”, pelaku pekerjaan (pencuri) tidak disebutkan karena belum diketahui.

Demikian penjelasan tentang “Menyembunyikan Pelaku” dalam kalimat pasif. Semoga bermanfaat.

Menunjukkan Subjek Tidak Penting

Kalimat pasif juga sering digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek tidak penting. Hal ini karena subjek ditempatkan di akhir kalimat, sehingga kurang menonjol.

  • Subjek ditempatkan di akhir kalimat

    Dalam kalimat pasif, subjek ditempatkan di akhir kalimat, setelah kata kerja pasif dan objek. Misalnya:

    Contoh:

    • Bola ditendang oleh pemain.
    • Buku itu dibaca oleh siswa.
    • Surat itu ditulis oleh sekretaris.

    Dalam kalimat-kalimat tersebut, subjek (pemain, siswa, sekretaris) ditempatkan di akhir kalimat, sehingga kurang menonjol.

  • Subjek tidak menjadi fokus kalimat

    Karena subjek ditempatkan di akhir kalimat, maka subjek tidak menjadi fokus kalimat. Pembaca akan lebih memperhatikan objek daripada subjek.

  • Subjek kurang penting daripada objek

    Kalimat pasif sering digunakan ketika subjek kurang penting daripada objek. Misalnya, dalam kalimat “Penghargaan itu diberikan kepada siswa terbaik”, subjek (penghargaan) kurang penting daripada objek (siswa terbaik).

  • Subjek ingin disembunyikan

    Kalimat pasif juga sering digunakan ketika subjek ingin disembunyikan. Misalnya, dalam kalimat “Kesalahan itu ditutup-tutupi”, subjek (pejabat) ingin disembunyikan karena kesalahan yang dilakukannya.

Demikian penjelasan tentang “Menunjukkan Subjek Tidak Penting” dalam kalimat pasif. Semoga bermanfaat.

Sering Digunakan dalam Teks Ilmiah

Kalimat pasif sering digunakan dalam teks ilmiah karena beberapa alasan.

  • Menghindari penggunaan kata ganti orang pertama

    Dalam teks ilmiah, penggunaan kata ganti orang pertama (saya, kami) sebaiknya dihindari. Oleh karena itu, kalimat pasif sering digunakan untuk menghindari penggunaan kata ganti orang pertama. Misalnya, kalimat “Saya melakukan penelitian ini” dapat diubah menjadi “Penelitian ini dilakukan”.

  • Menjaga objektivitas

    Kalimat pasif membantu menjaga objektivitas dalam teks ilmiah. Dengan menggunakan kalimat pasif, penulis dapat fokus pada objek penelitian tanpa harus menyebutkan dirinya sendiri. Misalnya, kalimat “Saya menemukan bahwa…” dapat diubah menjadi “Ditemukan bahwa…”

  • Memberikan penekanan pada hasil penelitian

    Kalimat pasif dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada hasil penelitian. Dengan menempatkan objek penelitian di awal kalimat, penulis dapat menarik perhatian pembaca pada hasil penelitian tersebut. Misalnya, kalimat “Hasil penelitian menunjukkan bahwa…” dapat diubah menjadi “Hasil penelitian menunjukkan bahwa…”

  • Menjaga kerahasiaan subjek penelitian

    Dalam beberapa kasus, kalimat pasif digunakan untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian. Misalnya, dalam penelitian yang melibatkan data pribadi, penulis dapat menggunakan kalimat pasif untuk menghindari penyebutan nama subjek penelitian. Misalnya, kalimat “Data subjek penelitian menunjukkan bahwa…” dapat diubah menjadi “Data menunjukkan bahwa…”

Demikian penjelasan tentang “Sering Digunakan dalam Teks Ilmiah” dalam kalimat pasif. Semoga bermanfaat.

Kesimpulan

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Kalimat pasif sering digunakan untuk memberikan penekanan pada objek, menyembunyikan pelaku, menunjukkan bahwa subjek tidak penting, dan menjaga objektivitas dalam teks ilmiah.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat pasif dapat dibentuk dengan menggunakan kata kerja pasif, seperti “dilakukan”, “dibaca”, “ditulis”, dan sebagainya. Subjek kalimat pasif biasanya diletakkan di akhir kalimat, setelah kata kerja pasif dan objek.

Demikian pembahasan tentang “Apa Itu Kalimat Pasif”. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.