Istilah “dominan” memiliki beberapa arti tergantung pada konteksnya. Dalam biologi, dominan mengacu pada sifat atau karakteristik yang diekspresikan pada organisme tertentu karena adanya gen dominan. Gen dominan adalah gen yang dapat menutupi efek dari gen lain yang ada pada lokus yang sama pada kromosom.
Di bidang genetika, dominan berkaitan dengan sifat-sifat yang ditentukan oleh gen-gen yang dominan. Sifat-sifat dominan adalah sifat-sifat yang akan muncul atau terlihat pada organisme jika gen dominannya berada dalam keadaan homozigot (memiliki dua alel yang sama) atau heterozigot (memiliki dua alel yang berbeda). Sifat dominan akan menutupi sifat resesif yang ditentukan oleh gen-gen resesif.
Dalam sosiologi, dominan mengacu pada posisi sosial atau status sosial yang lebih tinggi dari kelompok sosial lainnya. Kelompok sosial yang dominan mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang lebih besar dalam masyarakat dibandingkan dengan kelompok sosial lainnya.
apa itu dominan
Ciri yang menutupi sifat resesif.
- Sifat yang lebih kuat.
- Alel yang diekspresikan.
- Menentukan fenotipe.
- Berada di lokus yang sama.
Dalam sosiologi, dominan mengacu pada posisi sosial atau status sosial yang lebih tinggi dari kelompok sosial lainnya.
Sifat yang lebih kuat.
Sifat yang lebih kuat adalah sifat yang lebih jelas terlihat atau diekspresikan pada organisme. Sifat ini dapat menutupi sifat yang lebih lemah atau sifat resesif.
- Sifat dominan selalu muncul pada organisme.
Sifat dominan akan selalu muncul pada organisme jika gen dominannya berada dalam keadaan homozigot (memiliki dua alel yang sama) atau heterozigot (memiliki dua alel yang berbeda).
- Sifat dominan menutupi sifat resesif.
Sifat dominan akan menutupi sifat resesif yang ditentukan oleh gen-gen resesif. Sifat resesif hanya akan muncul pada organisme jika gen resesifnya berada dalam keadaan homozigot (memiliki dua alel yang sama).
- Sifat dominan ditentukan oleh gen dominan.
Sifat dominan ditentukan oleh gen dominan yang berada di lokus yang sama pada kromosom. Gen dominan memiliki kemampuan untuk menutupi efek dari gen resesif.
- Sifat dominan dapat diwariskan.
Sifat dominan dapat diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya. Jika salah satu orang tua memiliki gen dominan untuk suatu sifat tertentu, maka anak-anaknya memiliki kemungkinan untuk mewarisi sifat tersebut.
Contoh sifat dominan pada manusia adalah warna mata hitam. Warna mata hitam adalah sifat dominan, sedangkan warna mata biru adalah sifat resesif. Jika seseorang memiliki gen untuk warna mata hitam dan gen untuk warna mata biru, maka warna mata hitam akan muncul dan menutupi warna mata biru.
Alel yang diekspresikan.
Alel yang diekspresikan adalah alel yang menentukan sifat yang muncul atau terlihat pada organisme. Alel ini dapat berupa alel dominan atau alel resesif. Alel dominan adalah alel yang lebih kuat dan dapat menutupi efek dari alel resesif. Alel resesif adalah alel yang lebih lemah dan hanya akan muncul pada organisme jika berada dalam keadaan homozigot (memiliki dua alel yang sama).
Setiap gen memiliki dua alel yang terletak pada lokus yang sama pada kromosom. Ketika dua alel dari suatu gen berbeda, maka salah satu alel akan diekspresikan dan menentukan sifat yang muncul pada organisme. Alel yang diekspresikan disebut alel dominan, sedangkan alel yang tidak diekspresikan disebut alel resesif.
Contoh alel yang diekspresikan adalah alel untuk warna mata hitam. Warna mata hitam adalah sifat dominan, sedangkan warna mata biru adalah sifat resesif. Jika seseorang memiliki gen untuk warna mata hitam dan gen untuk warna mata biru, maka alel untuk warna mata hitam akan diekspresikan dan menentukan warna mata orang tersebut. Alel untuk warna mata biru akan tertutup oleh alel untuk warna mata hitam.
Alel yang diekspresikan dapat diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya. Jika salah satu orang tua memiliki alel dominan untuk suatu sifat tertentu, maka anak-anaknya memiliki kemungkinan untuk mewarisi sifat tersebut. Namun, jika salah satu orang tua memiliki alel dominan dan alel resesif untuk suatu sifat tertentu, maka anak-anaknya memiliki kemungkinan untuk mewarisi sifat dominan atau sifat resesif.
Dengan memahami konsep alel yang diekspresikan, kita dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Kita juga dapat memahami bagaimana sifat-sifat tertentu dapat muncul atau tidak muncul pada organisme.
Menentukan fenotipe.
Fenotipe adalah sifat-sifat yang dapat diamati pada suatu organisme. Fenotipe ditentukan oleh genotipe, yaitu susunan genetik suatu organisme. Genotipe suatu organisme ditentukan oleh alel-alel yang diwarisinya dari kedua orang tuanya.
Alel yang diekspresikan menentukan fenotipe suatu organisme. Alel dominan akan diekspresikan dan menentukan fenotipe, sedangkan alel resesif akan tertutup oleh alel dominan dan tidak akan menentukan fenotipe.
Contohnya, pada manusia, warna mata hitam adalah sifat dominan, sedangkan warna mata biru adalah sifat resesif. Jika seseorang memiliki genotipe homozigot dominan untuk warna mata hitam (BB), maka fenotipenya adalah mata hitam. Jika seseorang memiliki genotipe heterozigot untuk warna mata hitam dan biru (Bb), maka fenotipenya juga mata hitam karena alel untuk warna mata hitam dominan terhadap alel untuk warna mata biru. Namun, jika seseorang memiliki genotipe homozigot resesif untuk warna mata biru (bb), maka fenotipenya adalah mata biru.
Fenotipe suatu organisme dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Misalnya, warna kulit seseorang dapat menjadi lebih gelap jika sering terpapar sinar matahari. Namun, faktor lingkungan tidak dapat mengubah genotipe suatu organisme.
Dengan memahami konsep alel yang diekspresikan dan fenotipe, kita dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Kita juga dapat memahami bagaimana sifat-sifat tertentu dapat muncul atau tidak muncul pada organisme.
Berada di lokus yang sama.
Lokus adalah tempat atau posisi tertentu pada kromosom tempat gen berada. Setiap gen memiliki lokus yang spesifik. Gen-gen yang berada di lokus yang sama disebut gen alel.
- Alel dominan dan alel resesif berada di lokus yang sama.
Sifat dominan dan sifat resesif ditentukan oleh alel-alel yang berada di lokus yang sama pada kromosom. Alel dominan adalah alel yang lebih kuat dan dapat menutupi efek dari alel resesif. Alel resesif adalah alel yang lebih lemah dan hanya akan muncul pada organisme jika berada dalam keadaan homozigot (memiliki dua alel yang sama).
- Alel dominan dapat menutupi alel resesif.
Ketika alel dominan dan alel resesif berada di lokus yang sama, maka alel dominan akan menutupi alel resesif. Hal ini menyebabkan sifat dominan muncul pada organisme, sedangkan sifat resesif tidak muncul.
- Alel resesif hanya akan muncul jika dalam keadaan homozigot.
Alel resesif hanya akan muncul pada organisme jika berada dalam keadaan homozigot (memiliki dua alel yang sama). Ketika alel resesif berada dalam keadaan heterozigot (memiliki dua alel yang berbeda), maka alel dominan akan menutupi alel resesif dan sifat dominan akan muncul.
- Lokasi gen pada kromosom menentukan sifat yang diturunkan.
Lokasi gen pada kromosom menentukan sifat yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Jika gen untuk suatu sifat tertentu berada di lokus yang sama pada kromosom, maka sifat tersebut akan diturunkan secara bersama-sama.
Dengan memahami konsep lokus gen dan alel, kita dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Kita juga dapat memahami bagaimana sifat-sifat tertentu dapat muncul atau tidak muncul pada organisme.
Conclusion
Sifat dominan adalah sifat yang lebih kuat dan dapat menutupi sifat resesif. Sifat dominan ditentukan oleh alel dominan yang berada di lokus yang sama pada kromosom. Alel dominan akan diekspresikan dan menentukan fenotipe suatu organisme. Sifat dominan dapat diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya.
Dengan memahami konsep sifat dominan, kita dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Kita juga dapat memahami bagaimana sifat-sifat tertentu dapat muncul atau tidak muncul pada organisme. Pemahaman tentang sifat dominan penting dalam berbagai bidang, seperti genetika, biologi, dan kedokteran.