Ciri-ciri Gendang Telinga Pecah dan Cara Penanganannya


Ciri-ciri Gendang Telinga Pecah dan Cara Penanganannya

Gendang telinga merupakan salah satu bagian penting dari telinga kita. Gendang telinga berfungsi untuk menerima gelombang suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dapat dipahami oleh otak. Ketika gendang telinga pecah, maka kemampuan mendengar kita akan terganggu.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan gendang telinga pecah, seperti misalnya:

  • Infeksi telinga tengah
  • Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba, seperti saat menyelam atau terbang
  • Benda asing yang masuk ke dalam telinga
  • Trauma pada telinga, seperti pukulan atau benturan

Jika Anda mengalami gendang telinga pecah, maka Anda mungkin akan merasakan beberapa gejala berikut ini:

Ciri-ciri gendang telinga pecah

Berikut ini adalah 5 ciri-ciri gendang telinga pecah yang perlu Anda ketahui:

  • Nyeri telinga yang hebat
  • Keluar cairan dari telinga
  • Gangguan pendengaran
  • Telinga berdenging
  • Pusing

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Nyeri telinga yang hebat

Nyeri telinga yang hebat adalah salah satu gejala paling umum dari gendang telinga pecah. Rasa nyeri ini dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan dapat bersifat terus-menerus atau hilang timbul.

  • Nyeri akibat tekanan: Rasa nyeri ini biasanya terasa di bagian dalam telinga dan dapat menjalar ke kepala, leher, dan bahu. Nyeri ini disebabkan oleh tekanan yang meningkat di dalam telinga akibat pecahnya gendang telinga.
  • Nyeri akibat infeksi: Pecahnya gendang telinga dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah. Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri yang hebat dan juga dapat disertai dengan keluarnya cairan dari telinga.
  • Nyeri akibat kerusakan saraf: Pecahnya gendang telinga juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf yang terdapat di telinga. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan nyeri yang hebat dan juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
  • Nyeri akibat benda asing: Jika pecahnya gendang telinga disebabkan oleh benda asing yang masuk ke dalam telinga, maka benda asing tersebut dapat menyebabkan nyeri yang hebat. Nyeri ini akan semakin parah jika benda asing tersebut bergerak atau menyentuh gendang telinga yang pecah.

Jika Anda mengalami nyeri telinga yang hebat, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan memeriksa telinga Anda dan menentukan penyebab nyeri tersebut. Dokter juga akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi nyeri tersebut dan mencegah terjadinya komplikasi.

Keluar cairan dari telinga

Keluar cairan dari telinga adalah salah satu gejala umum lainnya dari gendang telinga pecah. Cairan yang keluar dari telinga dapat berupa darah, nanah, atau cairan bening.

  • Darah: Keluar darah dari telinga dapat terjadi segera setelah gendang telinga pecah. Darah tersebut biasanya berasal dari pembuluh darah kecil yang terdapat di gendang telinga.
  • Nanah: Keluar nanah dari telinga biasanya merupakan tanda adanya infeksi pada telinga tengah. Nanah tersebut dapat berwarna kuning, hijau, atau putih.
  • Cairan bening: Cairan bening yang keluar dari telinga biasanya merupakan cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal adalah cairan yang terdapat di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Keluarnya cairan serebrospinal dari telinga dapat terjadi jika gendang telinga pecah akibat cedera kepala yang parah.
  • Cairan berbau busuk: Jika cairan yang keluar dari telinga berbau busuk, maka hal tersebut dapat menandakan adanya infeksi yang serius. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami keluar cairan dari telinga yang berbau busuk.

Jika Anda mengalami keluar cairan dari telinga, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan memeriksa telinga Anda dan menentukan penyebab keluarnya cairan tersebut. Dokter juga akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi keluarnya cairan tersebut dan mencegah terjadinya komplikasi.

Gangguan pendengaran

Gangguan pendengaran adalah salah satu gejala umum lainnya dari gendang telinga pecah. Gangguan pendengaran ini dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan dapat bersifat sementara atau permanen.

  • Gangguan pendengaran konduktif: Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika gelombang suara tidak dapat mencapai koklea dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tulang pendengaran, atau saluran telinga luar. Gangguan pendengaran konduktif biasanya dapat diobati dengan pembedahan.
  • Gangguan pendengaran sensorineural: Gangguan pendengaran sensorineural terjadi ketika koklea atau saraf pendengaran mengalami kerusakan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk gendang telinga pecah, infeksi telinga, dan paparan suara keras yang berkepanjangan. Gangguan pendengaran sensorineural biasanya tidak dapat diobati.
  • Gangguan pendengaran campuran: Gangguan pendengaran campuran terjadi ketika seseorang mengalami gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural secara bersamaan.
  • Tinitus: Tinitus adalah kondisi dimana seseorang mendengar suara berdenging, mendesis, atau berdesing di telinga. Tinitus dapat menyertai gangguan pendengaran atau terjadi sendiri.

Jika Anda mengalami gangguan pendengaran, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan memeriksa telinga Anda dan menentukan penyebab gangguan pendengaran tersebut. Dokter juga akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi gangguan pendengaran tersebut dan mencegah terjadinya komplikasi.

Telinga berdenging

Telinga berdenging, atau tinitus, adalah kondisi dimana seseorang mendengar suara berdenging, mendesis, atau berdesing di telinga. Tinitus dapat menyertai gangguan pendengaran atau terjadi sendiri.

  • Tinitus objektif: Tinitus objektif adalah tinitus yang dapat didengar oleh dokter menggunakan stetoskop. Tinitus objektif biasanya disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah, otot, atau tulang di sekitar telinga.
  • Tinitus subjektif: Tinitus subjektif adalah tinitus yang hanya dapat didengar oleh orang yang mengalaminya. Tinitus subjektif biasanya disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel rambut di koklea atau kerusakan pada saraf pendengaran.
  • Tinitus pulsatile: Tinitus pulsatile adalah tinitus yang berdenyut sesuai dengan detak jantung. Tinitus pulsatile biasanya disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah di sekitar telinga.
  • Tinitus non-pulsatile: Tinitus non-pulsatile adalah tinitus yang tidak berdenyut sesuai dengan detak jantung. Tinitus non-pulsatile dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk gendang telinga pecah, infeksi telinga, dan paparan suara keras yang berkepanjangan.

Jika Anda mengalami telinga berdenging, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan memeriksa telinga Anda dan menentukan penyebab telinga berdenging tersebut. Dokter juga akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi telinga berdenging tersebut dan mencegah terjadinya komplikasi.

Pusing

Pusing adalah salah satu gejala yang dapat menyertai gendang telinga pecah. Pusing ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk:

  • Gangguan keseimbangan: Gendang telinga pecah dapat mengganggu keseimbangan karena gendang telinga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Ketika gendang telinga pecah, keseimbangan tubuh dapat terganggu dan menyebabkan pusing.
  • Infeksi telinga: Gendang telinga pecah dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah. Infeksi telinga ini dapat menyebabkan pusing, terutama jika infeksi tersebut menyebar ke bagian dalam telinga.
  • Obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dapat menyebabkan pusing sebagai efek samping. Jika Anda mengalami pusing setelah minum obat-obatan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Kondisi medis lainnya: Pusing juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lainnya, seperti tekanan darah rendah, anemia, dan dehidrasi. Jika Anda mengalami pusing yang tidak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Jika Anda mengalami pusing, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan memeriksa telinga Anda dan menentukan penyebab pusing tersebut. Dokter juga akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi pusing tersebut dan mencegah terjadinya komplikasi.

Kesimpulan

Gendang telinga pecah dapat menyebabkan berbagai gejala, antara lain nyeri telinga yang hebat, keluar cairan dari telinga, gangguan pendengaran, telinga berdenging, dan pusing. Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Gendang telinga pecah biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, jika gendang telinga pecah akibat cedera yang serius, maka mungkin diperlukan pembedahan untuk memperbaikinya.

Untuk mencegah gendang telinga pecah, hindarilah hal-hal berikut:

  • Meniup hidung terlalu kencang
  • Membersihkan telinga dengan benda tajam
  • Terkena suara keras yang berkepanjangan
  • Menyelam terlalu dalam
  • Terkena perubahan tekanan udara yang tiba-tiba, seperti saat terbang atau menyelam

Dengan menghindari hal-hal tersebut, Anda dapat menjaga kesehatan telinga Anda dan mencegah terjadinya gendang telinga pecah.