Ciri-Ciri Hewan Ovivipar Beserta Contohnya


Ciri-Ciri Hewan Ovivipar Beserta Contohnya

Hewan ovivipar adalah hewan yang bertelur di dalam tubuhnya dan kemudian menetaskannya di dalam tubuhnya juga. Telur-telur tersebut akan menetas di dalam rahim induknya dan baru kemudian dilahirkan sebagai anak-anak yang sudah jadi.

Hewan ovivipar memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan hewan ovipar (hewan yang bertelur di luar tubuh) dan vivipar (hewan yang melahirkan anak-anak yang sudah jadi). Ciri-ciri tersebut antara lain:

Ciri-ciri hewan ovivipar lainnya bisa dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikutnya.

Ciri-ciri Hewan Ovivipar

Berikut ini adalah 7 ciri-ciri hewan ovivipar:

  • Bertelur di dalam tubuh
  • Mengerami telur di dalam tubuh
  • Melahirkan anak yang sudah jadi
  • Memiliki rahim
  • Memberi nutrisi pada embrio melalui plasenta
  • Contoh: kadal, ular, ikan cupang
  • Bersifat ovovivipar

Hewan ovivipar umumnya bersifat ovovivipar, artinya mereka bertelur di dalam tubuh mereka sendiri, tetapi telur-telur tersebut menetas di dalam tubuh induknya dan bukan di luar tubuhnya. Telur-telur tersebut akan menempel pada dinding rahim induknya dan mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta.

Bertelur di dalam tubuh

Hewan ovivipar bertelur di dalam tubuhnya sendiri, bukan di luar tubuhnya seperti hewan ovipar. Telur-telur tersebut akan dibuahi oleh sperma jantan di dalam tubuh induknya, dan kemudian akan menempel pada dinding rahim induknya.

  • Telur bercangkang lunak

    Telur hewan ovivipar umumnya memiliki cangkang yang lunak, tidak seperti telur hewan ovipar yang memiliki cangkang yang keras. Cangkang telur yang lunak ini berfungsi untuk melindungi embrio di dalamnya dari guncangan dan benturan.

  • Telur menetas di dalam tubuh induk

    Telur-telur hewan ovivipar akan menetas di dalam tubuh induknya, bukan di luar tubuhnya. Embrio di dalam telur akan mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta, dan akan tumbuh hingga siap untuk dilahirkan.

  • Melahirkan anak yang sudah jadi

    Hewan ovivipar melahirkan anak-anak yang sudah jadi, bukan telur. Anak-anak tersebut akan lahir dalam kondisi hidup dan siap untuk mencari makan sendiri.

  • Contoh hewan ovivipar

    Beberapa contoh hewan ovivipar antara lain: kadal, ular, ikan cupang, dan kuda laut.

Proses bertelur di dalam tubuh ini memungkinkan hewan ovivipar untuk melindungi telur-telur mereka dari predator dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Selain itu, dengan menetaskan telur di dalam tubuhnya, induk hewan ovivipar dapat memberikan nutrisi dan perlindungan yang optimal bagi embrio yang sedang berkembang.

Mengerami telur di dalam tubuh

Setelah telur-telur dibuahi oleh sperma jantan, induk hewan ovivipar akan mengerami telur-telur tersebut di dalam tubuhnya. Proses pengeraman ini dilakukan untuk menjaga suhu telur tetap stabil dan memberikan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan embrio.

  • Induk betina memiliki rahim

    Hewan ovivipar memiliki rahim, yaitu organ berotot yang berfungsi untuk menampung dan melindungi telur-telur yang sedang dierami. Rahim terletak di dalam rongga perut induk betina.

  • Telur menempel pada dinding rahim

    Telur-telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim induk betina. Telur-telur tersebut akan mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta, yaitu organ yang menghubungkan induk dengan embrio.

  • Induk betina menjaga suhu tubuh tetap stabil

    Induk hewan ovivipar akan menjaga suhu tubuhnya tetap stabil selama masa pengeraman telur. Hal ini penting untuk memastikan bahwa embrio di dalam telur dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

  • Telur menetas di dalam rahim

    Setelah melalui masa pengeraman tertentu, telur-telur yang dierami oleh induk hewan ovivipar akan menetas di dalam rahim. Embrio di dalam telur akan tumbuh hingga siap untuk dilahirkan.

Proses pengeraman telur di dalam tubuh ini merupakan salah satu ciri khas hewan ovivipar. Dengan mengerami telur-telurnya di dalam tubuhnya, induk hewan ovivipar dapat melindungi telur-telur tersebut dari predator dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Selain itu, induk hewan ovivipar dapat memberikan nutrisi dan perlindungan yang optimal bagi embrio yang sedang berkembang.

Melahirkan anak yang sudah jadi

Salah satu ciri khas hewan ovivipar adalah melahirkan anak yang sudah jadi, bukan telur. Anak-anak hewan ovivipar lahir dalam kondisi hidup dan siap untuk mencari makan sendiri.

  • Perkembangan embrio di dalam rahim

    Setelah telur menetas di dalam rahim, embrio akan terus tumbuh dan berkembang di dalam rahim induknya. Embrio akan mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta, yaitu organ yang menghubungkan induk dengan embrio.

  • Embrio siap untuk dilahirkan

    Setelah melalui masa pertumbuhan dan perkembangan tertentu, embrio di dalam rahim induk hewan ovivipar akan siap untuk dilahirkan. Embrio akan keluar dari rahim melalui saluran kelahiran induknya.

  • Anak lahir dalam kondisi hidup

    Anak-anak hewan ovivipar lahir dalam kondisi hidup dan siap untuk mencari makan sendiri. Anak-anak tersebut tidak memerlukan perawatan khusus dari induknya, meskipun beberapa spesies hewan ovivipar mungkin tetap memberikan perawatan kepada anak-anaknya setelah lahir.

  • Contoh hewan ovivipar yang melahirkan anak yang sudah jadi

    Beberapa contoh hewan ovivipar yang melahirkan anak yang sudah jadi antara lain: kadal, ular, ikan cupang, dan kuda laut.

Proses melahirkan anak yang sudah jadi merupakan salah satu keunikan hewan ovivipar. Dengan melahirkan anak yang sudah jadi, hewan ovivipar dapat melindungi anak-anaknya dari predator dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Selain itu, induk hewan ovivipar dapat memberikan nutrisi dan perlindungan yang optimal bagi embrio yang sedang berkembang di dalam rahimnya.

Memiliki rahim

Hewan ovivipar memiliki rahim, yaitu organ berotot yang berfungsi untuk menampung dan melindungi telur-telur yang sedang dierami. Rahim terletak di dalam rongga perut induk betina.

Rahim hewan ovivipar memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  • Menampung telur yang telah dibuahi

    Setelah telur dibuahi oleh sperma jantan, telur tersebut akan berpindah ke rahim induk betina. Rahim akan menampung telur-telur tersebut hingga menetas.

  • Melindungi telur dari kerusakan

    Rahim memiliki dinding yang tebal dan berotot, yang berfungsi untuk melindungi telur-telur yang sedang dierami dari kerusakan akibat guncangan atau benturan.

  • Memberikan nutrisi kepada embrio

    Rahim memiliki banyak pembuluh darah, yang berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dari induk betina ke embrio yang sedang berkembang di dalam telur.

  • Membantu proses kelahiran

    Ketika embrio di dalam telur telah siap untuk dilahirkan, rahim akan berkontraksi untuk mendorong telur keluar dari tubuh induk betina.

Rahim merupakan organ yang sangat penting bagi hewan ovivipar. Tanpa rahim, hewan ovivipar tidak dapat mengerami telur-telurnya dan melahirkan anak yang sudah jadi.

Beberapa contoh hewan ovivipar yang memiliki rahim antara lain: kadal, ular, ikan cupang, dan kuda laut.

Memberi nutrisi pada embrio melalui plasenta

Hewan ovivipar memberi nutrisi pada embrio melalui plasenta. Plasenta adalah organ yang menghubungkan induk betina dengan embrio. Plasenta terbentuk dari jaringan induk betina dan jaringan embrio.

Plasenta memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  • Menyalurkan nutrisi dari induk betina ke embrio

    Plasenta memiliki banyak pembuluh darah, yang berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dari induk betina ke embrio. Nutrisi tersebut meliputi oksigen, glukosa, asam amino, dan vitamin.

  • Menyalurkan zat sisa dari embrio ke induk betina

    Plasenta juga berfungsi untuk menyalurkan zat sisa dari embrio ke induk betina. Zat sisa tersebut meliputi karbon dioksida dan urea.

  • Melindungi embrio dari sistem kekebalan tubuh induk betina

    Plasenta memiliki lapisan khusus yang berfungsi untuk melindungi embrio dari sistem kekebalan tubuh induk betina. Sistem kekebalan tubuh induk betina dapat menyerang embrio sebagai benda asing, sehingga plasenta berfungsi untuk melindungi embrio dari serangan tersebut.

Plasenta merupakan organ yang sangat penting bagi hewan ovivipar. Tanpa plasenta, embrio tidak dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang.

Beberapa contoh hewan ovivipar yang memberi nutrisi pada embrio melalui plasenta antara lain: kadal, ular, ikan cupang, dan kuda laut.

Contoh: kadal, ular, ikan cupang

Kadal, ular, ikan cupang, dan kuda laut adalah beberapa contoh hewan ovivipar yang paling umum.

Kadal

  • Kadal adalah hewan ovivipar yang memiliki sekitar 6.000 spesies.
  • Kadal dapat ditemukan di seluruh dunia, kecuali di Antartika.
  • Kadal memiliki berbagai macam ukuran, mulai dari kadal kecil seperti cicak hingga kadal besar seperti komodo.
  • Kadal umumnya memakan serangga, tetapi beberapa spesies kadal juga memakan buah-buahan, sayuran, dan hewan kecil lainnya.
  • Kadal berkembang biak dengan cara bertelur. Telur-telur kadal dierami oleh induk betina di dalam tubuhnya. Setelah telur menetas, kadal kecil akan lahir dalam kondisi hidup.

Ular

  • Ular adalah hewan ovivipar yang memiliki sekitar 3.500 spesies.
  • Ular dapat ditemukan di seluruh dunia, kecuali di Antartika.
  • Ular memiliki berbagai macam ukuran, mulai dari ular kecil seperti ular tanah hingga ular besar seperti ular piton.
  • Ular umumnya memakan hewan kecil seperti tikus, burung, dan katak. Namun, beberapa spesies ular juga memakan telur dan ikan.
  • Ular berkembang biak dengan cara bertelur. Telur-telur ular dierami oleh induk betina di dalam tubuhnya. Setelah telur menetas, ular kecil akan lahir dalam kondisi hidup.

Ikan cupang

  • Ikan cupang adalah ikan ovivipar yang memiliki sekitar 70 spesies.
  • Ikan cupang berasal dari Asia Tenggara.
  • Ikan cupang memiliki berbagai macam warna dan bentuk sirip.
  • Ikan cupang umumnya memakan serangga kecil dan cacing.
  • Ikan cupang berkembang biak dengan cara bertelur. Telur-telur ikan cupang dierami oleh induk jantan di dalam mulutnya. Setelah telur menetas, ikan cupang kecil akan lahir dalam kondisi hidup.

Kadal, ular, dan ikan cupang hanyalah beberapa contoh dari sekian banyak hewan ovivipar yang ada di dunia. Hewan-hewan ovivipar ini memiliki berbagai macam bentuk, ukuran, dan habitat. Namun, mereka semua memiliki satu kesamaan, yaitu mereka melahirkan anak yang sudah jadi.

Bersifat ovovivipar

Hewan ovivipar umumnya bersifat ovovivipar, artinya mereka bertelur di dalam tubuh mereka sendiri, tetapi telur-telur tersebut menetas di dalam tubuh induknya dan bukan di luar tubuhnya. Telur-telur tersebut akan menempel pada dinding rahim induknya dan mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta.

  • Telur menetas di dalam tubuh induk

    Telur-telur hewan ovivipar akan menetas di dalam tubuh induknya, bukan di luar tubuhnya. Embrio di dalam telur akan mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta, dan akan tumbuh hingga siap untuk dilahirkan.

  • Melahirkan anak yang sudah jadi

    Hewan ovivipar melahirkan anak-anak yang sudah jadi, bukan telur. Anak-anak tersebut akan lahir dalam kondisi hidup dan siap untuk mencari makan sendiri.

  • Contoh hewan ovivipar yang bersifat ovovivipar

    Beberapa contoh hewan ovivipar yang bersifat ovovivipar antara lain: kadal, ular, ikan cupang, dan kuda laut.

  • Perbedaan antara hewan ovipar dan ovovivipar

    Hewan ovipar adalah hewan yang bertelur di luar tubuhnya, sedangkan hewan ovovivipar adalah hewan yang bertelur di dalam tubuhnya tetapi telur-telur tersebut menetas di dalam tubuh induknya. Hewan vivipar adalah hewan yang melahirkan anak-anak yang sudah jadi.

Istilah “ovovivipar” berasal dari bahasa Latin “ovum” yang berarti “telur” dan “vivus” yang berarti “hidup”. Jadi, hewan ovovivipar adalah hewan yang melahirkan telur yang hidup.

Conclusion

Hewan ovivipar memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan hewan ovipar dan vivipar. Ciri-ciri tersebut meliputi bertelur di dalam tubuh, mengerami telur di dalam tubuh, melahirkan anak yang sudah jadi, memiliki rahim, memberi nutrisi pada embrio melalui plasenta, dan bersifat ovovivipar.

Hewan ovivipar umumnya berkembang biak dengan cara bertelur di dalam tubuh mereka sendiri. Telur-telur tersebut akan dibuahi oleh sperma jantan di dalam tubuh induknya, dan kemudian akan menempel pada dinding rahim induknya. Embrio di dalam telur akan mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta, dan akan tumbuh hingga siap untuk dilahirkan.

Setelah melalui masa pengeraman tertentu, telur-telur yang dierami oleh induk hewan ovivipar akan menetas di dalam rahim. Embrio di dalam telur akan tumbuh hingga siap untuk dilahirkan, dan kemudian akan dilahirkan dalam kondisi hidup. Anak-anak hewan ovivipar tidak memerlukan perawatan khusus dari induknya, meskipun beberapa spesies hewan ovivipar mungkin tetap memberikan perawatan kepada anak-anaknya setelah lahir.

Hewan ovivipar merupakan kelompok hewan yang sangat beragam. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan tropis hingga gurun pasir. Hewan ovivipar juga memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, mulai dari kadal kecil hingga ular besar.

Demikianlah pembahasan tentang ciri-ciri hewan ovivipar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.