Fungsi Sel Hewan


Fungsi Sel Hewan

Setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Sel adalah unit dasar penyusun makhluk hidup. Hewan juga tersusun atas sel, yang disebut sel hewan. Sel hewan memiliki berbagai macam fungsi yang penting untuk kelangsungan hidup hewan.

Fungsi sel hewan secara umum meliputi:

Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang fungsi sel hewan:

Fungsi Sel Hewan

Fungsi sel hewan sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan.

  • Menghasilkan energi
  • Mengangkut zat
  • Melindungi tubuh
  • Menerima rangsangan
  • Bereproduksi

Itulah 5 fungsi penting sel hewan.

Menghasilkan Energi

Sel hewan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan.

  • Respirasi seluler

    Respirasi seluler adalah proses menghasilkan energi dengan memecah molekul glukosa menjadi karbon dioksida dan air. Energi yang dihasilkan dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat), yang merupakan molekul pembawa energi utama dalam sel.

  • Glikolisis

    Glikolisis adalah tahap pertama respirasi seluler yang terjadi di sitoplasma sel. Dalam glikolisis, satu molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul asam piruvat, menghasilkan sedikit ATP dan NADH (nikotinamida adenin dinukleotida), yang merupakan molekul pembawa elektron.

  • Siklus Krebs

    Siklus Krebs, juga dikenal sebagai siklus asam sitrat, adalah tahap kedua respirasi seluler yang terjadi di matriks mitokondria. Dalam siklus Krebs, asam piruvat dipecah menjadi karbon dioksida, menghasilkan ATP, NADH, dan FADH2 (flavin adenin dinukleotida), yang merupakan molekul pembawa elektron lainnya.

  • Rantai transpor elektron

    Rantai transpor elektron adalah tahap terakhir respirasi seluler yang terjadi di membran dalam mitokondria. Dalam rantai transpor elektron, elektron dari NADH dan FADH2 ditransfer melalui serangkaian protein, menghasilkan ATP dan air.

Proses menghasilkan energi ini sangat penting untuk kelangsungan hidup sel hewan, karena energi dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas seluler, seperti sintesis protein, kontraksi otot, dan transportasi zat.

Mengangkut Zat

Sel hewan mengangkut berbagai macam zat, seperti nutrisi, oksigen, karbon dioksida, dan produk limbah.

  • Difusi

    Difusi adalah proses perpindahan zat dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah. Difusi terjadi secara pasif, artinya tidak memerlukan energi. Contoh difusi adalah perpindahan oksigen dari udara ke dalam darah di paru-paru.

  • Osmosis

    Osmosis adalah proses perpindahan air dari daerah konsentrasi air tinggi ke daerah konsentrasi air rendah melalui membran semipermeabel. Membran semipermeabel adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh molekul air, tetapi tidak dapat dilalui oleh molekul zat terlarut lainnya. Contoh osmosis adalah perpindahan air dari sel tumbuhan ke dalam air di sekitarnya.

  • Transpor aktif

    Transpor aktif adalah proses perpindahan zat dari daerah konsentrasi rendah ke daerah konsentrasi tinggi. Transpor aktif memerlukan energi dalam bentuk ATP. Contoh transpor aktif adalah perpindahan ion natrium dan kalium melintasi membran sel.

  • Endositosis

    Endositosis adalah proses pengambilan zat dari luar sel ke dalam sel. Endositosis terjadi melalui pembentukan vesikel, yaitu kantong membran yang mengelilingi zat yang akan diambil. Contoh endositosis adalah fagositosis (pengambilan partikel padat) dan pinositosis (pengambilan cairan).

Proses pengangkutan zat ini sangat penting untuk kelangsungan hidup sel hewan, karena zat-zat tersebut dibutuhkan untuk berbagai aktivitas seluler, seperti metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi.

Melindungi Tubuh

Sel hewan memiliki berbagai mekanisme untuk melindungi tubuh dari berbagai ancaman, seperti infeksi, cedera, dan zat kimia berbahaya.

Salah satu mekanisme perlindungan sel hewan adalah dengan membentuk jaringan pelindung. Jaringan pelindung terdiri dari sel-sel yang rapat tersusun dan memiliki kemampuan untuk menahan berbagai ancaman. Contoh jaringan pelindung adalah kulit, tulang, dan otot.

Sel hewan juga memiliki mekanisme perlindungan dengan memproduksi zat kimia pelindung. Zat kimia pelindung ini dapat berupa antibodi, yang berfungsi untuk melawan infeksi, atau racun, yang berfungsi untuk membunuh atau mengusir predator.

Selain itu, sel hewan juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri jika terjadi cedera. Proses perbaikan diri ini disebut regenerasi. Regenerasi terjadi melalui pembentukan sel-sel baru yang menggantikan sel-sel yang rusak atau mati.

Proses perlindungan tubuh ini sangat penting untuk kelangsungan hidup sel hewan, karena ancaman terhadap tubuh dapat menyebabkan kerusakan sel dan kematian.

Menerima Rangsangan

Sel hewan memiliki kemampuan untuk menerima rangsangan dari lingkungan sekitarnya. Rangsangan tersebut dapat berupa cahaya, suara, bau, rasa, atau sentuhan.

Sel hewan menerima rangsangan melalui reseptor. Reseptor adalah protein khusus yang terdapat pada permukaan sel atau di dalam sel. Ketika reseptor menerima rangsangan, maka akan terjadi perubahan bentuk atau aktivitas reseptor tersebut. Perubahan ini kemudian diteruskan ke dalam sel, di mana sinyal tersebut akan diproses dan ditanggapi oleh sel.

Contoh reseptor pada sel hewan meliputi:

  • Fotoreseptor: reseptor yang menerima rangsangan cahaya, terdapat di mata
  • Fonoreseptor: reseptor yang menerima rangsangan suara, terdapat di telinga
  • Olfaktor: reseptor yang menerima rangsangan bau, terdapat di hidung
  • Gustator: reseptor yang menerima rangsangan rasa, terdapat di lidah
  • Mekanoreseptor: reseptor yang menerima rangsangan sentuhan, terdapat di kulit

Kemampuan sel hewan untuk menerima rangsangan sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan. Dengan kemampuan ini, hewan dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan merespon berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan tersebut.

Bereproduksi

Sel hewan memiliki kemampuan untuk bereproduksi, yaitu menghasilkan sel-sel baru yang identik dengan sel induknya.

  • Pembelahan mitosis

    Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induknya. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel somatik (sel tubuh) dan sel germinal (sel kelamin) yang belum matang. Proses pembelahan mitosis meliputi beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.

  • Pembelahan meiosis

    Pembelahan meiosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak yang memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induknya. Pembelahan meiosis terjadi pada sel germinal yang matang. Proses pembelahan meiosis meliputi dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II.

  • Partenogenesis

    Partenogenesis adalah proses reproduksi sel hewan tanpa adanya fertilisasi oleh sel sperma. Partenogenesis terjadi pada beberapa spesies hewan, seperti kutu daun dan lebah. Dalam partenogenesis, sel telur yang tidak dibuahi akan berkembang menjadi individu baru.

  • Fragmentasi

    Fragmentasi adalah proses reproduksi sel hewan dengan cara pemisahan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. Setiap bagian tubuh yang terpisah tersebut kemudian akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi pada beberapa spesies hewan, seperti bintang laut dan cacing pipih.

Kemampuan sel hewan untuk bereproduksi sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan. Dengan kemampuan ini, hewan dapat menghasilkan keturunan baru dan mempertahankan populasinya.

Kesimpulan

Sel hewan memiliki berbagai fungsi penting untuk kelangsungan hidup hewan. Fungsi-fungsi tersebut meliputi menghasilkan energi, mengangkut zat, melindungi tubuh, menerima rangsangan, dan bereproduksi.

Kemampuan sel hewan untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut sangat penting untuk menjaga homeostasis tubuh hewan. Homeostasis adalah keadaan keseimbangan internal tubuh hewan, di mana berbagai faktor seperti suhu tubuh, kadar gula darah, dan pH darah, tetap berada dalam batas normal.

Jika sel hewan tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik, maka akan terjadi gangguan pada homeostasis tubuh hewan. Gangguan pada homeostasis tubuh hewan dapat menyebabkan berbagai penyakit, bahkan kematian.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan sel hewan agar fungsi-fungsi sel hewan dapat berjalan dengan baik dan homeostasis tubuh hewan tetap terjaga.