Berikut Ini yang Bukan Merupakan Fungsi Hadis Terhadap Alquran Adalah


Berikut Ini yang Bukan Merupakan Fungsi Hadis Terhadap Alquran Adalah

Hadis dan Alquran merupakan dua sumber hukum Islam yang sangat penting. Keduanya saling berkaitan dan saling melengkapi. Alquran sebagai sumber hukum primer, berisi firman-firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Hadis, di sisi lain, adalah ucapan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan hukum Islam.

Fungsi hadis terhadap Alquran sangatlah beragam. Beberapa di antaranya adalah:

berikut yang bukan merupakan fungsi hadis terhadap alquran adalah

Berikut ini 5 poin penting tentang “berikut yang bukan merupakan fungsi hadis terhadap alquran adalah”:

  • Menjelaskan dan merinci ayat-ayat Alquran.
  • Memberikan contoh penerapan hukum-hukum Alquran.
  • Menetapkan hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Alquran.
  • Menegaskan dan memperkuat hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran.
  • Menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran.

Hadis juga berfungsi sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah Alquran. Keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan.

Menjelaskan dan merinci ayat-ayat Alquran.

Salah satu fungsi hadis adalah menjelaskan dan merinci ayat-ayat Alquran. Hal ini dikarenakan Alquran terkadang menggunakan bahasa yang singkat dan padat, sehingga memerlukan penjelasan lebih lanjut agar dapat dipahami dengan baik.

  • Memberikan contoh konkrit.

    Hadis sering kali memberikan contoh-contoh konkrit tentang bagaimana ayat-ayat Alquran diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa umat Islam wajib mendirikan salat. Namun, tidak dijelaskan secara rinci bagaimana tata cara mendirikan salat yang benar. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tata cara salat yang benar melalui hadis-hadisnya.

  • Menjelaskan makna kata-kata yang sulit.

    Alquran terkadang menggunakan kata-kata yang sulit dipahami, terutama bagi orang-orang yang tidak berbahasa Arab. Hadis membantu menjelaskan makna kata-kata tersebut agar dapat dipahami oleh semua orang.

  • Menjelaskan latar belakang turunnya ayat-ayat Alquran.

    Hadis juga menjelaskan latar belakang turunnya ayat-ayat Alquran. Hal ini penting untuk mengetahui sebab-sebab turunnya ayat-ayat tersebut, sehingga dapat memahami maksud dan tujuan ayat-ayat tersebut dengan lebih baik.

  • Menegaskan hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran.

    Hadis juga berfungsi untuk menegaskan hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran. Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa mencuri adalah haram. Namun, tidak disebutkan secara rinci hukuman bagi pencuri. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan hukuman bagi pencuri melalui hadis-hadisnya.

Dengan demikian, hadis sangat penting untuk memahami Alquran dengan benar. Hadis membantu menjelaskan dan merinci ayat-ayat Alquran, sehingga dapat dipahami oleh semua orang dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Memberikan contoh penerapan hukum-hukum Alquran.

Selain menjelaskan dan merinci ayat-ayat Alquran, hadis juga berfungsi untuk memberikan contoh penerapan hukum-hukum Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting karena Alquran terkadang hanya menyebutkan hukum-hukum secara umum, tanpa memberikan contoh konkrit tentang bagaimana hukum-hukum tersebut diterapkan.

  • Tata cara ibadah.

    Hadis memberikan contoh konkrit tentang tata cara ibadah, seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa umat Islam wajib mendirikan salat. Namun, tidak dijelaskan secara rinci bagaimana tata cara mendirikan salat yang benar. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tata cara salat yang benar melalui hadis-hadisnya.

  • Muamalah atau interaksi sosial.

    Hadis juga memberikan contoh penerapan hukum-hukum muamalah atau interaksi sosial, seperti jual beli, sewa menyewa, dan utang piutang. Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa jual beli harus dilakukan dengan suka sama suka dan tidak boleh ada unsur paksaan. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tata cara jual beli yang benar melalui hadis-hadisnya.

  • Hukum pidana.

    Hadis juga memberikan contoh penerapan hukum pidana, seperti hukuman bagi pencuri, pembunuh, dan pezina. Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa hukuman bagi pencuri adalah potong tangan. Namun, tidak dijelaskan secara rinci bagaimana tata cara potong tangan yang benar. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tata cara potong tangan yang benar melalui hadis-hadisnya.

  • Hukum keluarga.

    Hadis juga memberikan contoh penerapan hukum keluarga, seperti pernikahan, perceraian, dan waris. Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa pernikahan harus dilakukan dengan wali dan dua orang saksi. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tata cara pernikahan yang benar melalui hadis-hadisnya.

Dengan demikian, hadis sangat penting untuk memahami dan menerapkan hukum-hukum Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Hadis memberikan contoh-contoh konkrit tentang bagaimana hukum-hukum Alquran diterapkan, sehingga dapat dipahami dan dilaksanakan oleh semua orang.

Menetapkan hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Alquran.

Selain menjelaskan dan merinci ayat-ayat Alquran serta memberikan contoh penerapan hukum-hukum Alquran, hadis juga berfungsi untuk menetapkan hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Alquran. Hal ini dikarenakan Alquran tidak mengatur semua aspek kehidupan manusia secara rinci. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menetapkan hukum-hukum tambahan melalui hadis-hadisnya.

  • Hukum-hukum ibadah.

    Hadis menetapkan hukum-hukum ibadah yang tidak disebutkan dalam Alquran, seperti tata cara sholat sunnah, puasa sunnah, zakat fitrah, dan zakat mal. Misalnya, dalam Alquran tidak disebutkan secara rinci bagaimana tata cara sholat sunnah. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tata cara sholat sunnah melalui hadis-hadisnya.

  • Hukum-hukum muamalah.

    Hadis juga menetapkan hukum-hukum muamalah atau interaksi sosial yang tidak disebutkan dalam Alquran, seperti hukum jual beli online, hukum sewa menyewa rumah, dan hukum utang piutang melalui kartu kredit. Misalnya, dalam Alquran tidak disebutkan secara rinci bagaimana hukum jual beli online. Untuk itulah, para ulama menetapkan hukum jual beli online berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

  • Hukum-hukum pidana.

    Hadis juga menetapkan hukum-hukum pidana yang tidak disebutkan dalam Alquran, seperti hukuman bagi pemerkosa, penculikan, dan korupsi. Misalnya, dalam Alquran tidak disebutkan secara rinci bagaimana hukuman bagi pemerkosa. Untuk itulah, para ulama menetapkan hukuman bagi pemerkosa berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

  • Hukum-hukum keluarga.

    Hadis juga menetapkan hukum-hukum keluarga yang tidak disebutkan dalam Alquran, seperti hukum poligami, hukum talak, dan hukum waris. Misalnya, dalam Alquran tidak disebutkan secara rinci bagaimana hukum poligami. Untuk itulah, para ulama menetapkan hukum poligami berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian, hadis sangat penting untuk melengkapi hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran. Hadis menetapkan hukum-hukum baru yang tidak disebutkan dalam Alquran, sehingga hukum Islam dapat mengatur semua aspek kehidupan manusia secara rinci.

Menegaskan dan memperkuat hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran.

Selain menetapkan hukum-hukum baru yang tidak disebutkan dalam Alquran, hadis juga berfungsi untuk menegaskan dan memperkuat hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran. Hal ini penting karena Alquran terkadang menggunakan bahasa yang singkat dan padat, sehingga perlu ditegaskan kembali agar dapat dipahami dengan baik.

Ada beberapa cara bagaimana hadis menegaskan dan memperkuat hukum-hukum dalam Alquran, di antaranya:

  • Mengucapkan kembali hukum-hukum Alquran dengan bahasa yang lebih jelas dan mudah dipahami.

    Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa mencuri adalah haram. Namun, tidak dijelaskan secara rinci hukuman bagi pencuri. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menegaskan kembali hukum tersebut dengan mengatakan bahwa hukuman bagi pencuri adalah potong tangan.

  • Memberikan contoh-contoh konkrit tentang penerapan hukum-hukum Alquran.

    Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa umat Islam wajib mendirikan salat. Namun, tidak dijelaskan secara rinci bagaimana tata cara mendirikan salat yang benar. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW memberikan contoh konkrit tentang tata cara mendirikan salat melalui hadis-hadisnya.

  • Menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran.

    Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa umat Islam wajib membayar zakat. Namun, tidak dijelaskan secara rinci siapa saja yang wajib membayar zakat dan berapa kadar zakat yang harus dibayarkan. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat tentang zakat dan menjelaskan siapa saja yang wajib membayar zakat serta berapa kadar zakat yang harus dibayarkan.

  • Menetapkan sanksi bagi pelanggar hukum-hukum Alquran.

    Misalnya, dalam Alquran disebutkan bahwa menzina adalah haram. Namun, tidak dijelaskan secara rinci hukuman bagi pezina. Untuk itulah, Nabi Muhammad SAW menetapkan sanksi bagi pezina, yaitu dicambuk 100 kali bagi yang belum menikah dan dirajam bagi yang sudah menikah.

Dengan demikian, hadis sangat penting untuk menegaskan dan memperkuat hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran. Hadis membantu menjelaskan hukum-hukum Alquran dengan lebih jelas dan mudah dipahami, memberikan contoh-contoh konkrit tentang penerapan hukum-hukum Alquran, menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran, dan menetapkan sanksi bagi pelanggar hukum-hukum Alquran.

Menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran.

Selain menegaskan dan memperkuat hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran, hadis juga berfungsi untuk menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran. Hal ini penting karena dengan mengetahui sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran, kita dapat memahami maksud dan tujuan ayat-ayat tersebut dengan lebih baik.

  • Menjelaskan latar belakang historis turunnya ayat-ayat Alquran.

    Hadis menjelaskan latar belakang historis turunnya ayat-ayat Alquran, seperti peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum turunnya ayat tersebut, situasi sosial dan politik pada saat itu, dan alasan mengapa ayat tersebut diturunkan. Misalnya, dalam Alquran terdapat ayat yang melarang umat Islam meminum minuman keras. Hadis menjelaskan bahwa ayat tersebut turun setelah beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW mabuk-mabukan dan melakukan tindakan-tindakan yang tidak pantas.

  • Menjelaskan maksud dan tujuan ayat-ayat Alquran.

    Hadis juga menjelaskan maksud dan tujuan ayat-ayat Alquran, yaitu apa yang ingin disampaikan oleh Allah SWT melalui ayat-ayat tersebut. Misalnya, dalam Alquran terdapat ayat yang memerintahkan umat Islam untuk mendirikan salat. Hadis menjelaskan bahwa salat bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan memohon kebaikan di dunia dan akhirat.

  • Menjelaskan hukum-hukum yang terdapat dalam ayat-ayat Alquran.

    Hadis juga menjelaskan hukum-hukum yang terdapat dalam ayat-ayat Alquran. Misalnya, dalam Alquran terdapat ayat yang melarang umat Islam mencuri. Hadis menjelaskan bahwa hukum mencuri adalah haram dan pelakunya akan mendapatkan hukuman di dunia dan akhirat.

  • Menjelaskan tafsir ayat-ayat Alquran.

    Hadis juga menjelaskan tafsir ayat-ayat Alquran, yaitu memberikan makna dan pengertian ayat-ayat tersebut. Misalnya, dalam Alquran terdapat ayat yang menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hadis menjelaskan bahwa kasih sayang Allah SWT meliputi seluruh makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak beriman.

Dengan demikian, hadis sangat penting untuk memahami sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran, maksud dan tujuan ayat-ayat tersebut, hukum-hukum yang terdapat dalam ayat-ayat tersebut, dan tafsir ayat-ayat tersebut. Hadis membantu kita memahami Alquran dengan lebih baik dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Conclusion

Demikian pembahasan tentang fungsi hadis terhadap Alquran. Hadis berfungsi untuk menjelaskan dan merinci ayat-ayat Alquran, memberikan contoh penerapan hukum-hukum Alquran, menetapkan hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Alquran, menegaskan dan memperkuat hukum-hukum yang terdapat dalam Alquran, dan menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran.

Dengan demikian, hadis sangat penting untuk memahami Alquran dengan benar dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hadis membantu kita memahami maksud dan tujuan ayat-ayat Alquran, hukum-hukum yang terdapat dalam ayat-ayat tersebut, dan tafsir ayat-ayat tersebut. Tanpa hadis, kita akan kesulitan memahami Alquran dan mengamalkannya dengan benar.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa membaca dan mempelajari hadis, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT memberikan kita kemudahan dalam memahami dan mengamalkan Alquran dan hadis.

آمين يارب العالمين