Uji Hipotesis Z Test

Pertemuan 10 Uji Hipotesis z Test PDF

Apa itu Uji Hipotesis Z Test?

Uji Hipotesis Z Test adalah metode statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis pada sampel data. Metode ini berguna untuk menentukan apakah perbedaan antara dua rata-rata sampel adalah signifikan atau hanya terjadi secara kebetulan.

Cara Kerja Uji Hipotesis Z Test

Uji Hipotesis Z Test bekerja dengan membandingkan nilai z yang dihasilkan dengan nilai kritis dari tabel distribusi normal standar. Langkah-langkah yang umum dilakukan dalam uji ini adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)

Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan antara dua rata-rata sampel. Hipotesis alternatif (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan antara dua rata-rata sampel.

2. Pilih Tingkat Signifikansi (α)

Tingkat signifikansi (α) menentukan seberapa besar kepercayaan kita terhadap hipotesis nol. Umumnya, tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 0,01.

3. Hitung Nilai Uji Z

Nilai uji z dihitung menggunakan rumus z = (x1 – x2) / √[(σ1² / n1) + (σ2² / n2)], dengan x1 dan x2 adalah rata-rata sampel, σ1 dan σ2 adalah simpangan baku sampel, dan n1 dan n2 adalah ukuran sampel.

4. Tentukan Batasan Kritis

Dalam uji ini, batasan kritis ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi yang dipilih. Nilai kritis dapat dicari pada tabel distribusi normal standar.

5. Bandingkan Nilai Uji Z dengan Batasan Kritis

Jika nilai uji z lebih besar dari nilai kritis, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Sebaliknya, jika nilai uji z lebih kecil dari nilai kritis, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak.

Contoh Penggunaan Uji Hipotesis Z Test

Sebagai contoh, kita ingin menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata tinggi badan pria dan wanita. Hipotesis nol (H0) adalah tidak ada perbedaan antara rata-rata tinggi badan pria dan wanita, sedangkan hipotesis alternatif (H1) adalah terdapat perbedaan antara rata-rata tinggi badan pria dan wanita.

1. Tentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)

H0: µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan)

H1: µ1 ≠ µ2 (terdapat perbedaan)

2. Pilih Tingkat Signifikansi (α)

Misalnya, kita memilih tingkat signifikansi α = 0,05.

3. Hitung Nilai Uji Z

Kita mengumpulkan data tinggi badan pria dan wanita, lalu menghitung rata-rata dan simpangan baku sampel. Dengan menggunakan rumus z = (x1 – x2) / √[(σ1² / n1) + (σ2² / n2)], kita dapat menghitung nilai uji z.

4. Tentukan Batasan Kritis

Berdasarkan tingkat signifikansi α = 0,05, kita mencari nilai kritis pada tabel distribusi normal standar.

5. Bandingkan Nilai Uji Z dengan Batasan Kritis

Jika nilai uji z lebih besar dari nilai kritis, kita dapat menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata tinggi badan pria dan wanita. Sebaliknya, jika nilai uji z lebih kecil dari nilai kritis, kita tidak dapat menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata tinggi badan pria dan wanita.

Kesimpulan

Uji Hipotesis Z Test adalah metode statistik yang berguna untuk menguji kebenaran hipotesis pada sampel data. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, kita dapat menentukan apakah perbedaan antara dua rata-rata sampel adalah signifikan atau hanya terjadi secara kebetulan. Uji ini dapat digunakan dalam berbagai bidang penelitian dan analisis data.