Karya Sastra Angkatan 66: Perkembangan Sastra Indonesia Di Era 1966

Ppt Karya Sastra Angkatan 66 [PPTX Powerpoint]

Pengantar

Sastra Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Salah satu periode penting dalam perkembangan sastra Indonesia adalah Angkatan 66. Angkatan 66 merujuk pada kelompok sastrawan Indonesia yang lahir pada tahun 1966, dan mereka memiliki peranan yang signifikan dalam mengubah wajah sastra Indonesia.

Pengaruh Karya Sastra Angkatan 66

1. Pembaruan Bahasa dan Gaya Penulisan

Salah satu ciri khas karya sastra Angkatan 66 adalah pembaruan dalam bahasa dan gaya penulisan. Mereka berusaha untuk membebaskan diri dari keterikatan dengan tradisi sastra lama dan menciptakan bahasa yang lebih segar dan berani. Gaya penulisan mereka pun lebih bebas dan eksperimental.

2. Kritik Sosial

Karya-karya sastra Angkatan 66 juga sering kali mengangkat isu-isu sosial yang relevan dengan masanya. Mereka mengkritik ketidakadilan sosial, korupsi, dan berbagai masalah lainnya melalui karya-karya mereka. Hal ini membuat karya sastra Angkatan 66 menjadi lebih relevan dan memiliki dampak yang besar pada masyarakat.

Contoh Karya Sastra Angkatan 66

1. “Pramoedya Ananta Toer”

Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu sastrawan terkenal dari Angkatan 66. Karyanya yang terkenal, seperti “Bumi Manusia” dan “Tetralogi Buru”, menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kolonial dan pasca-kolonial dengan gaya penulisan yang kuat dan penuh emosi.

2. “W.S. Rendra”

W.S. Rendra dikenal sebagai penyair kontroversial yang juga berasal dari Angkatan 66. Karyanya sering kali mengkritik pemerintah dan ketidakadilan sosial. Salah satu karyanya yang terkenal adalah “Nokturno”.

Warisan Karya Sastra Angkatan 66

Karya-karya sastra Angkatan 66 memiliki warisan yang kuat dalam sastra Indonesia. Gaya penulisan yang segar dan eksperimental mereka menjadi inspirasi bagi banyak penulis muda. Selain itu, kritik sosial yang diangkat dalam karya-karya mereka juga menginspirasi perubahan sosial di Indonesia.

Kesimpulan

Angkatan 66 merupakan periode yang penting dalam perkembangan sastra Indonesia. Karya-karya sastrawan Angkatan 66 memberikan pembaruan dalam bahasa dan gaya penulisan serta mengkritik isu-isu sosial yang relevan. Karya-karya mereka memiliki warisan yang kuat dan terus menginspirasi generasi penulis muda hingga saat ini.