Dalam olahraga lari jarak pendek, start merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting. Sikap start yang tepat dapat membantu pelari untuk mendapatkan kecepatan awal yang maksimal dan memenangkan perlombaan. Berikut adalah beberapa macam sikap start pada lari jarak pendek:
1. **Sikap Start Jongkok (Crouch Start)**
Sikap start jongkok merupakan sikap start yang paling umum digunakan dalam lari jarak pendek. Sikap ini memberikan pelari keuntungan untuk mendapatkan kecepatan awal yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan sikap start jongkok:
sebutkan macam macam sikap start pada lari jarak pendek
Sikap start penting dalam lari jarak pendek.
- Berdiri tegap, sedikit condong ke depan.
- Kaki dibuka selebar bahu.
- Lutut sedikit ditekuk.
- Tangan di belakang garis start, setinggi bahu.
- Pandangan ke depan.
- Tunggu aba-aba start.
Sikap start yang baik akan membantu pelari mendapatkan kecepatan awal yang maksimal.
Berdiri tegap, sedikit condong ke depan.
Sikap berdiri tegap dengan sedikit condong ke depan akan membantu pelari untuk mendapatkan posisi start yang optimal. Posisi ini memungkinkan pelari untuk:
- Mendapatkan keseimbangan yang baik
Posisi tubuh yang condong ke depan akan memindahkan berat badan ke bagian depan kaki, sehingga pelari lebih mudah untuk menjaga keseimbangan saat start.
- Menghasilkan tenaga yang lebih besar
Ketika pelari condong ke depan, otot-otot di kaki belakang akan lebih aktif bekerja. Hal ini akan menghasilkan tenaga yang lebih besar saat pelari menolakkan kakinya dari tanah.
- Mempercepat laju lari
Posisi tubuh yang condong ke depan akan membuat pelari lebih mudah untuk mempercepat laju larinya. Hal ini karena posisi ini memungkinkan pelari untuk mengambil langkah yang lebih panjang dan lebih cepat.
- Menjaga kecepatan lari
Posisi tubuh yang condong ke depan juga akan membantu pelari untuk menjaga kecepatan larinya. Hal ini karena posisi ini memungkinkan pelari untuk mempertahankan momentum larinya dan menghindari kehilangan kecepatan.
Oleh karena itu, pelari harus berdiri tegap dengan sedikit condong ke depan saat melakukan start lari jarak pendek.
Kaki dibuka selebar bahu.
Membuka kaki selebar bahu saat start lari jarak pendek memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Menjaga keseimbangan
Membuka kaki selebar bahu akan membuat pelari lebih stabil dan seimbang saat start. Hal ini penting karena pelari harus dapat menjaga keseimbangannya saat berlari dengan kecepatan tinggi.
- Menghasilkan tenaga yang lebih besar
Membuka kaki selebar bahu akan memungkinkan pelari untuk menggunakan otot-otot di kaki dan pinggul secara lebih efektif. Hal ini akan menghasilkan tenaga yang lebih besar saat pelari menolakkan kakinya dari tanah.
- Mempercepat laju lari
Membuka kaki selebar bahu juga akan membantu pelari untuk mempercepat laju larinya. Hal ini karena posisi ini memungkinkan pelari untuk mengambil langkah yang lebih panjang dan lebih cepat.
- Mencegah cedera
Membuka kaki selebar bahu dapat membantu mencegah cedera pada saat start. Hal ini karena posisi kaki yang terbuka lebar akan mengurangi tekanan pada sendi lutut dan pergelangan kaki.
Oleh karena itu, pelari harus membuka kaki selebar bahu saat melakukan start lari jarak pendek.
Lutut sedikit ditekung.
Menekuk lutut sedikit saat start mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
- Mendapatkan posisi start yang optimal
Menekuk lutut sedikit akan membantu pelari untuk mendapatkan posisi start yang optimal. Posisi ini memungkinkan pelari untuk:
- Menjaga keseimbangan yang baik
Posisi lutut yang sedikit ditekung akan membuat pelari lebih mudah untuk menjaga keseimbangan saat start.
- Mendapatkan reaksi yang cepat
Menekuk lutut sedikit akan membuat pelari lebih cepat bereaksi saat aba-aba start diberikan.
- Menghasilkan tendangan yang baik
Menekuk lutut sedikit akan membuat pelari dapat melihat dengan jelas ke depan, sehingga dapat membantu pelari untuk bereaksi dengan cepat saat start.
- Menjaga keseimbangan yang baik
- Mempercepat laju
Menekuk lutut sedikit saat start juga akan membantu pelari untuk mempercepat lajunya. Hal ini karena posisi lutut yang sedikit ditekung akan membuat pelari lebih mudah untuk mengambil langkah yang lebih panjang dan lebih cepat.
- Mencegah cedera
Menekuk lutut sedikit dapat membantu mencegah cedera pada saat start. Hal ini karena posisi lutut yang sedikit ditekung akan mengurangi tekanan pada sendi lutut dan pergelangan kaki.
Oleh karena itu, pelari harus menekuk lutut sedikit saat melakukan start.
Tangan di belakang garis start, setinggi bahu.
Menempatkan tangan di belakang garis start, setinggi bahu memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Mendapatkan posisi start yang optimal
Menempatkan tangan di belakang garis start, setinggi bahu akan membantu pelari untuk mendapatkan posisi start yang optimal. Posisi ini memungkinkan pelari untuk:
- Menjaga keseimbangan yang baik
Posisi tangan yang berada di belakang garis start dan setinggi bahu akan membuat pelari lebih mudah untuk menjaga keseimbangan saat start.
- Mendapatkan reaksi yang cepat
Menempatkan tangan di belakang garis start dan setinggi bahu akan membuat pelari lebih cepat bereaksi saat aba-aba start diberikan.
- Menghasilkan dorongan yang baik
Menempatkan tangan di belakang garis start dan setinggi bahu akan memungkinkan pelari untuk mendapatkan dorongan yang baik saat start.
- Menjaga keseimbangan yang baik
- Mempercepat laju lari
Menempatkan tangan di belakang garis start dan setinggi bahu juga akan membantu pelari untuk mempercepat laju larinya. Hal ini karena posisi tangan yang tepat akan membantu pelari untuk mengambil langkah yang panjang dan kuat.
- Mencegah cedera
Menempatkan tangan di belakang garis start dan setinggi bahu dapat membantu mencegah cedera pada saat start. Hal ini karena posisi tangan yang tepat akan mengurangi tekanan pada sendi siku dan pergelangan tangan.
Oleh karena itu, pelari harus menempatkan tangan di belakang garis start, setinggi bahu saat melakukan start.
Pandangan ke depan.
Saat melakukan start lari jarak pendek, pelari harus fokus memandang ke depan. Hal ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Mempercepat reaksi terhadap aba-aba start
Pelari yang fokus memandang ke depan akan lebih cepat bereaksi terhadap aba-aba start. Hal ini karena pelari dapat melihat dengan jelas gerakan starter dan mendengar aba-aba start dengan lebih baik.
- Menjaga keseimbangan
Pelari yang fokus memandang ke depan akan lebih mudah menjaga keseimbangan saat start. Hal ini karena pelari dapat melihat dengan jelas lintasan di depannya dan menghindari rintangan yang mungkin ada.
- Meningkatkan kecepatan lari
Pelari yang fokus memandang ke depan akan cenderung berlari lebih cepat. Hal ini karena pelari tidak terganggu oleh pandangan ke samping atau ke bawah dan dapat fokus pada langkah larinya.
- Mencegah cedera
Pelari yang fokus memandang ke depan akan cenderung menghindari cedera. Hal ini karena pelari dapat melihat dengan jelas lintasan di depannya dan menghindari rintangan yang mungkin ada.
Selain itu, pelari juga harus melihat ke bawah pada garis start sesaat sebelum aba-aba start diberikan. Hal ini untuk memastikan bahwa pelari berada pada posisi yang tepat dan tidak menginjak garis start sebelum waktunya.
Oleh karena itu, pelari harus fokus memandang ke depan saat melakukan start lari jarak pendek.
Tunggu aba-aba start.
Setelah pelari berada dalam posisi start yang tepat, pelari harus menunggu aba-aba start. Aba-aba start dalam lari jarak pendek diberikan oleh starter dengan menggunakan pistol start.
- Fokus pada aba-aba start
Pelari harus fokus pada aba-aba start yang diberikan oleh starter. Hal ini penting agar pelari dapat bereaksi dengan cepat saat aba-aba start diberikan.
- Jangan bergerak sebelum aba-aba start
Pelari tidak boleh bergerak sebelum aba-aba start diberikan. Jika pelari bergerak sebelum aba-aba start, pelari akan didiskualifikasi.
- Bereaksi cepat saat aba-aba start diberikan
Saat aba-aba start diberikan, pelari harus bereaksi dengan cepat. Hal ini penting agar pelari dapat memperoleh keuntungan dari start yang baik.
- Jangan panik jika start terlambat
Jika pelari merasa startnya terlambat, jangan panik. Tetap fokus pada langkah lari dan usahakan untuk mengejar ketinggalan.
Dengan menunggu aba-aba start dengan benar, pelari dapat memperoleh keuntungan dari start yang baik dan meningkatkan peluang untuk memenangkan perlombaan.
Conclusion
Dalam lari jarak pendek, start yang baik sangat penting untuk memenangkan perlombaan. Ada berbagai macam sikap start pada lari jarak pendek, antara lain sikap start jongkok, sikap start berdiri, dan sikap start melayang. Masing-masing sikap start memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Oleh karena itu, pelari harus memilih sikap start yang paling sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan masing-masing.
Beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam melakukan start lari jarak pendek adalah:
- Berdiri tegap, sedikit condong ke depan.
- Kaki dibuka selebar bahu.
- Lutut sedikit ditekuk.
- Tangan di belakang garis start, setinggi bahu.
- Pandangan ke depan.
- Tunggu aba-aba start.
Dengan memperhatikan poin-poin penting tersebut, pelari dapat melakukan start dengan baik dan meningkatkan peluang untuk memenangkan perlombaan.
Jadi, itulah macam-macam sikap start pada lari jarak pendek. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pelari yang ingin meningkatkan teknik start mereka. Selamat berlatih dan semoga sukses!