Wawancara merupakan salah satu metode komunikasi yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari seseorang atau sekelompok orang dengan cara bertanya dan menjawab. Wawancara dapat dilakukan secara langsung, melalui telepon, atau bahkan melalui media elektronik seperti email atau aplikasi pesan singkat.
Ada banyak definisi wawancara yang dikemukakan oleh para ahli. Beberapa di antaranya adalah:
Arikunto (2010): Wawancara adalah proses tanya jawab dalam rangka memperoleh informasi dari seseorang yang dipandang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan yang diteliti.
Bungin (2008): Wawancara adalah percakapan berstruktur dan terarah antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari responden.
Moleong (2005): Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Wawancara bertujuan menggali data dari individu dan kelompok.
Tranisi: Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu metode komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
Wawancara adalah percakapan terarah untuk menggali informasi.
- Komunikasi dua arah
- Tanya jawab terstruktur
- Tujuan: menggali informasi
- Pewawancara dan responden
- Dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung
Dengan demikian, wawancara merupakan metode komunikasi yang penting untuk mendapatkan informasi dari seseorang atau sekelompok orang.
Komunikasi Dua Arah
Wawancara merupakan komunikasi dua arah, artinya terjadi percakapan antara pewawancara dan responden. Pewawancara mengajukan pertanyaan dan responden memberikan jawaban. Keduanya saling berinteraksi dan bertukar informasi.
Komunikasi dua arah dalam wawancara memungkinkan pewawancara untuk menggali informasi lebih dalam dari responden. Pewawancara dapat mengajukan pertanyaan tambahan untuk memperjelas jawaban responden atau untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
Selain itu, komunikasi dua arah juga memungkinkan responden untuk memberikan tanggapan atau klarifikasi terhadap pertanyaan pewawancara. Responden dapat menyampaikan pendapat, pengalaman, atau sudut pandangnya sendiri.
Dengan demikian, komunikasi dua arah dalam wawancara sangat penting untuk mendapatkan informasi yang akurat, lengkap, dan mendalam dari responden.
Wawancara yang efektif adalah wawancara yang dapat menciptakan komunikasi dua arah yang baik antara pewawancara dan responden. Pewawancara harus mampu membangun suasana yang nyaman dan kondusif sehingga responden merasa bebas untuk berbicara dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
Tanya Jawab Terstruktur
Dalam wawancara, pertanyaan dan jawaban harus terstruktur. Artinya, pertanyaan yang diajukan pewawancara harus jelas, terarah, dan sesuai dengan tujuan wawancara. Responden juga harus menjawab pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
Pertanyaan dan jawaban yang terstruktur akan memudahkan pewawancara untuk menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari responden. Pewawancara dapat melihat pola-pola tertentu dalam jawaban responden dan menarik kesimpulan dari pola-pola tersebut.
Selain itu, pertanyaan dan jawaban yang terstruktur juga akan memudahkan responden untuk memberikan informasi yang akurat dan lengkap. Responden tidak perlu berbasa-basi atau menjawab pertanyaan yang tidak relevan.
Dengan demikian, tanya jawab terstruktur dalam wawancara sangat penting untuk mendapatkan informasi yang valid dan reliabel.
Untuk membuat tanya jawab terstruktur, pewawancara perlu menyiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu. Daftar pertanyaan tersebut harus dibuat berdasarkan tujuan wawancara dan informasi yang ingin diperoleh dari responden.
Tujuan: Menggali Informasi
Tujuan utama wawancara adalah untuk menggali informasi dari responden. Informasi tersebut dapat berupa fakta, pendapat, pengalaman, atau sudut pandang responden. Pewawancara dapat menggali informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan menggali lebih dalam jawaban responden.
Wawancara dapat digunakan untuk menggali informasi tentang berbagai hal, seperti:
- Peristiwa atau kejadian tertentu
- Pengalaman pribadi responden
- Pendapat atau pandangan responden terhadap suatu isu atau masalah
- Fakta-fakta yang diketahui responden
- Informasi rahasia atau sensitif
Informasi yang diperoleh dari wawancara dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti:
- Penelitian akademis
- Jurnalisme
- Pembuatan kebijakan publik
- Evaluasi program atau proyek
- Konsultasi bisnis
Dengan demikian, wawancara merupakan metode yang sangat penting untuk menggali informasi dari seseorang atau sekelompok orang.
Untuk menggali informasi secara efektif, pewawancara harus memiliki keterampilan bertanya yang baik. Pewawancara harus mampu mengajukan pertanyaan yang tepat, terbuka, dan menggali lebih dalam. Pewawancara juga harus mampu menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif sehingga responden merasa bebas untuk berbicara dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
Pewawancara dan Responden
Dalam wawancara, terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu pewawancara dan responden.
- Pewawancara
Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan dan menggali informasi dari responden. Pewawancara harus memiliki keterampilan bertanya yang baik dan mampu menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif sehingga responden merasa bebas untuk berbicara dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
- Responden
Responden adalah orang yang memberikan informasi kepada pewawancara. Responden dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi. Responden harus memberikan informasi yang akurat dan lengkap sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya.
- Hubungan pewawancara dan responden
Hubungan antara pewawancara dan responden sangat penting dalam keberhasilan wawancara. Pewawancara harus membangun hubungan baik dengan responden agar responden merasa nyaman dan percaya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.
- Peran pewawancara dan responden
Pewawancara berperan sebagai fasilitator yang menggali informasi dari responden. Responden berperan sebagai sumber informasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pewawancara.
Dengan demikian, pewawancara dan responden memiliki peran yang sama pentingnya dalam wawancara. Keduanya harus bekerja sama untuk mencapai tujuan wawancara, yaitu memperoleh informasi yang akurat dan lengkap.
Dapat Dilakukan Secara Langsung atau Tidak Langsung
Wawancara dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara tatap muka antara pewawancara dan responden. Sedangkan wawancara tidak langsung adalah wawancara yang dilakukan melalui perantara, seperti telepon, email, atau aplikasi pesan singkat.
Masing-masing metode wawancara memiliki kelebihan dan kekurangan:
**Wawancara langsung:**
* Kelebihan:
* Pewawancara dapat melihat ekspresi dan gerak tubuh responden secara langsung.
* Pewawancara dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan responden.
* Responden lebih cenderung memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat.
* Kekurangan:
* Membutuhkan waktu dan biaya yang lebih banyak.
* Sulit untuk menjangkau responden yang berada di lokasi yang jauh.
* Responden mungkin merasa tidak nyaman atau tertekan ketika diwawancarai secara langsung.
**Wawancara tidak langsung:**
* Kelebihan:
* Lebih hemat waktu dan biaya.
* Dapat menjangkau responden yang berada di lokasi yang jauh.
* Responden mungkin merasa lebih nyaman dan bebas untuk memberikan informasi.
* Kekurangan:
* Pewawancara tidak dapat melihat ekspresi dan gerak tubuh responden secara langsung.
* Pewawancara lebih sulit untuk membangun hubungan dengan responden.
* Responden mungkin memberikan informasi yang kurang lengkap atau akurat.
Pemilihan metode wawancara tergantung pada tujuan wawancara, ketersediaan waktu dan biaya, serta karakteristik responden.
Dalam beberapa kasus, wawancara dapat dilakukan secara kombinasi, yaitu dengan menggabungkan wawancara langsung dan tidak langsung. Misalnya, pewawancara dapat melakukan wawancara awal melalui telepon untuk menyaring responden, kemudian melakukan wawancara lanjutan secara langsung dengan responden yang memenuhi kriteria tertentu.
Kesimpulan
Menurut para ahli, wawancara adalah komunikasi dua arah yang terstruktur dan bertujuan untuk menggali informasi dari seseorang atau sekelompok orang. Wawancara dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung, tergantung pada tujuan wawancara, ketersediaan waktu dan biaya, serta karakteristik responden.
Wawancara merupakan metode yang sangat penting untuk memperoleh informasi dari seseorang atau sekelompok orang. Informasi yang diperoleh dari wawancara dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penelitian akademis, jurnalisme, pembuatan kebijakan publik, evaluasi program atau proyek, dan konsultasi bisnis.
Oleh karena itu, penting bagi pewawancara untuk memiliki keterampilan bertanya yang baik dan mampu menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif sehingga responden merasa bebas untuk berbicara dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
Demikian penjelasan tentang pengertian wawancara menurut para ahli. Semoga bermanfaat!