Sejarah Kerajaan Kalingga


Sejarah Kerajaan Kalingga


Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Jawa Tengah. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-6 Masehi dan berakhir pada abad ke-11 Masehi. Kerajaan Kalingga berpusat di sekitar daerah Jepara dan Pati, Jawa Tengah.

Kerajaan Kalingga didirikan oleh seorang tokoh bernama Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra. Ia adalah seorang raja yang berasal dari kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat. Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra menaklukkan kerajaan Kalingga pada tahun 594 Masehi dan menjadikannya sebagai wilayah kekuasaannya.

Setelah Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra meninggal, kerajaan Kalingga dilanjutkan oleh keturunannya. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Ratu Shima. Ratu Shima adalah seorang ratu yang sangat bijaksana dan berjasa dalam memajukan kerajaan Kalingga.

sejarah kerajaan kalingga

Kerajaan Hindu-Buddha Jawa Tengah.

  • Berdiri abad ke-6 Masehi.
  • Pusat kerajaan di Jepara-Pati.
  • Pendiri: Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra.
  • Ratu Shima: masa kejayaan kerajaan.

Kerajaan Kalingga berakhir pada abad ke-11 Masehi.

Berdiri abad ke-6 Masehi.

Kerajaan Kalingga diperkirakan berdiri pada abad ke-6 Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh seorang tokoh bernama Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra.

  • Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra

    Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra adalah seorang raja yang berasal dari kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat. Ia menaklukkan kerajaan Kalingga pada tahun 594 Masehi dan menjadikannya sebagai wilayah kekuasaannya.

  • Pusat Kerajaan di Jepara-Pati

    Kerajaan Kalingga berpusat di sekitar daerah Jepara dan Pati, Jawa Tengah. Kedua daerah ini terletak di pantai utara Jawa Tengah dan memiliki pelabuhan yang strategis.

  • Kerajaan Hindu-Buddha

    Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan Hindu-Buddha. Agama Hindu dan Buddha berkembang pesat di kerajaan ini. Kerajaan Kalingga juga menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah.

  • Bukti Kerajaan Kalingga

    Bukti keberadaan Kerajaan Kalingga dapat dilihat dari Prasasti Tuk Mas dan Prasasti Sojomerto. Kedua prasasti ini ditemukan di daerah Jepara dan Pati. Prasasti Tuk Mas dikeluarkan oleh Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti Sojomerto dikeluarkan oleh Raja Kalingga bernama Dapunta Selendra.

Berdasarkan bukti-bukti tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Kalingga berdiri pada abad ke-6 Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra dan berpusat di sekitar daerah Jepara dan Pati, Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah.

Pusat kerajaan di Jepara-Pati.

Kerajaan Kalingga berpusat di sekitar daerah Jepara dan Pati, Jawa Tengah. Kedua daerah ini terletak di pantai utara Jawa Tengah dan memiliki pelabuhan yang strategis. Pelabuhan Jepara dan Pati menjadi pintu gerbang perdagangan bagi Kerajaan Kalingga. Melalui pelabuhan-pelabuhan ini, Kerajaan Kalingga dapat melakukan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan Asia Tenggara.

Selain itu, Jepara dan Pati juga merupakan daerah yang subur. Daerah ini menghasilkan berbagai macam hasil pertanian, seperti padi, jagung, dan kedelai. Hasil pertanian ini menjadi sumber makanan pokok bagi penduduk Kerajaan Kalingga. Jepara dan Pati juga merupakan daerah yang kaya akan hasil hutan. Hutan-hutan di daerah ini menghasilkan berbagai macam kayu yang digunakan untuk membangun rumah, kapal, dan berbagai macam peralatan lainnya.

Dengan demikian, Jepara dan Pati merupakan daerah yang sangat strategis dan cocok untuk dijadikan sebagai pusat kerajaan. Kedua daerah ini memiliki pelabuhan yang strategis, tanah yang subur, dan hutan yang kaya akan hasil hutan. Kerajaan Kalingga dapat berkembang dengan pesat karena ditopang oleh kekayaan alam dan sumber daya manusia yang melimpah di Jepara dan Pati.

Selain itu, Jepara dan Pati juga merupakan daerah yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Kedua daerah ini merupakan tempat ditemukannya berbagai macam prasasti dan candi peninggalan Kerajaan Kalingga. Prasasti dan candi-candi tersebut menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Kalingga pada masa lalu.

Dengan demikian, pusat kerajaan di Jepara-Pati merupakan pilihan yang tepat bagi Kerajaan Kalingga. Daerah ini memiliki berbagai macam potensi yang mendukung perkembangan kerajaan, baik dari segi ekonomi, pertanian, maupun budaya.

Pendiri: Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra.

Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra adalah pendiri Kerajaan Kalingga. Ia adalah seorang raja yang berasal dari kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat. Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra menaklukkan kerajaan Kalingga pada tahun 594 Masehi dan menjadikannya sebagai wilayah kekuasaannya.

Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra merupakan seorang raja yang sangat bijaksana dan berjasa dalam memajukan Kerajaan Kalingga. Ia berhasil mempersatukan berbagai kerajaan kecil di Jawa Tengah dan menjadikan Kerajaan Kalingga sebagai kerajaan yang besar dan kuat. Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra juga berhasil menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan Asia Tenggara.

Pada masa pemerintahan Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra, Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan di Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga juga menjadi salah satu kerajaan maritim terkuat di Nusantara.

Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra mangkat pada tahun 632 Masehi. Ia digantikan oleh putranya, yaitu Kartikeyasingha. Kartikeyasingha melanjutkan perjuangan ayahnya dalam memajukan Kerajaan Kalingga. Kerajaan Kalingga tetap menjadi kerajaan yang besar dan kuat hingga abad ke-11 Masehi.

Dengan demikian, Dapunta Hyang Sri Jaya Narendra merupakan seorang tokoh yang sangat penting dalam sejarah Kerajaan Kalingga. Ia adalah pendiri kerajaan ini dan berhasil membawa Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya.

Ratu Shima: masa kejayaan kerajaan.

Ratu Shima adalah seorang ratu yang memerintah Kerajaan Kalingga pada abad ke-7 Masehi. Ia adalah putri dari Raja Kartikeyasingha dan saudara perempuan dari Raja Gunawarman. Ratu Shima naik tahta pada tahun 674 Masehi.

  • Masa Kejayaan Kerajaan Kalingga

    Pada masa pemerintahan Ratu Shima, Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan di Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga juga menjadi salah satu kerajaan maritim terkuat di Nusantara.

  • Ekspedisi Pamalayu

    Ratu Shima pernah memimpin ekspedisi Pamalayu pada tahun 686 Masehi. Ekspedisi ini bertujuan untuk menaklukkan kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Ekspedisi Pamalayu berhasil menaklukkan Sriwijaya dan menjadikan kerajaan ini sebagai wilayah kekuasaan Kerajaan Kalingga.

  • Pembangunan Candi

    Ratu Shima juga dikenal sebagai seorang pembangun candi. Ia membangun beberapa candi di wilayah Kerajaan Kalingga, di antaranya adalah Candi Bentar, Candi Asu, dan Candi Prambanan. Candi-candi tersebut merupakan bukti kejayaan Kerajaan Kalingga pada masa pemerintahan Ratu Shima.

  • Hubungan dengan Tiongkok

    Ratu Shima menjalin hubungan baik dengan kerajaan Tiongkok. Ia pernah mengirim utusan ke Tiongkok untuk menjalin hubungan perdagangan. Kerajaan Kalingga juga menjadi tempat persinggahan bagi para pedagang Tiongkok yang berlayar ke Nusantara.

Ratu Shima mangkat pada tahun 700 Masehi. Ia digantikan oleh putranya, yaitu Sanjaya. Sanjaya melanjutkan perjuangan ibunya dalam memajukan Kerajaan Kalingga. Kerajaan Kalingga tetap menjadi kerajaan yang besar dan kuat hingga abad ke-11 Masehi.

Kesimpulan

Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Jawa Tengah. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-6 Masehi dan berakhir pada abad ke-11 Masehi. Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Ratu Shima.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya. Pertama, letak kerajaan yang strategis di pantai utara Jawa Tengah memudahkan kerajaan ini untuk melakukan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan Asia Tenggara. Kedua, Kerajaan Kalingga memiliki tanah yang subur dan hutan yang kaya akan hasil hutan. Ketiga, Kerajaan Kalingga memiliki raja-raja yang bijaksana dan berjasa dalam memajukan kerajaan.

Kerajaan Kalingga meninggalkan banyak warisan sejarah dan budaya. Kerajaan ini membangun berbagai macam candi, prasasti, dan karya sastra. Kerajaan Kalingga juga menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah.

Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan yang besar dan kuat. Kerajaan ini pernah menjadi salah satu kerajaan maritim terkuat di Nusantara. Kerajaan Kalingga juga pernah menaklukkan kerajaan Sriwijaya di Sumatra.

Kerajaan Kalingga merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia. Kerajaan ini telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan agama, budaya, dan politik di Indonesia.