Kebahasaan Teks Cerita Sejarah


Kebahasaan Teks Cerita Sejarah


Teks cerita sejarah merupakan salah satu jenis teks nonfiksi yang berisi tentang peristiwa atau kejadian nyata yang terjadi di masa lampau. Teks cerita sejarah sering digunakan dalam buku pelajaran sejarah, koran, majalah, dan juga novel sejarah.

Bahasa yang digunakan dalam teks cerita sejarah haruslah bahasa yang baku dan formal. Hal ini bertujuan agar teks cerita sejarah dapat dipahami oleh semua orang, termasuk mereka yang tidak memiliki pengetahuan sejarah yang mendalam. Selain itu, bahasa yang baku dan formal juga akan membuat teks cerita sejarah terlihat lebih kredibel dan terpercaya.

Dalam teks cerita sejarah, terdapat beberapa kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan, di antaranya:

Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Ciri-ciri kebahasaan teks cerita sejarah adalah penggunaan bahasa baku, kalimat kompleks, dan banyak menggunakan kata kerja aktif.

  • Bahasa baku dan formal
  • Kalimat kompleks
  • Banyak verba aktif
  • Banyak konjungsi temporal
  • Banyak istilah sejarah

Penggunaan bahasa baku dan formal dalam teks cerita sejarah bertujuan untuk menjaga kredibilitas dan keterpercayaan informasi yang disampaikan.

Bahasa Baku dan Formal

Bahasa baku dan formal adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku. Bahasa baku dan formal digunakan dalam berbagai situasi resmi, seperti dalam penulisan teks berita, teks ilmiah, dan teks pemerintahan.

  • Menggunakan kosakata yang baku

    Kosakata baku adalah kosakata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Dalam teks cerita sejarah, kosakata baku digunakan untuk menghindari penggunaan bahasa yang tidak baku atau bahasa daerah.

  • Menggunakan tata bahasa yang baku

    Tata bahasa baku adalah tata bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Dalam teks cerita sejarah, tata bahasa baku digunakan untuk menghindari penggunaan tata bahasa yang tidak baku atau tata bahasa daerah.

  • Menggunakan ejaan yang baku

    Ejaan baku adalah ejaan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Dalam teks cerita sejarah, ejaan baku digunakan untuk menghindari penggunaan ejaan yang tidak baku atau ejaan daerah.

  • Menghindari penggunaan bahasa daerah dan bahasa gaul

    Bahasa daerah dan bahasa gaul tidak digunakan dalam teks cerita sejarah karena bahasa daerah dan bahasa gaul tidak termasuk dalam bahasa baku dan formal.

Penggunaan bahasa baku dan formal dalam teks cerita sejarah bertujuan untuk menjaga kredibilitas dan keterpercayaan informasi yang disampaikan.

Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa bebas. Klausa bebas adalah kelompok kata yang mengandung subjek dan predikat, serta dapat berdiri sendiri sebagai kalimat. Kalimat kompleks digunakan untuk mengungkapkan hubungan antara dua atau lebih peristiwa atau kejadian.

Dalam teks cerita sejarah, kalimat kompleks digunakan untuk:

  • Menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa
  • Menjelaskan tujuan suatu peristiwa
  • Menjelaskan waktu terjadinya suatu peristiwa
  • Menjelaskan tempat terjadinya suatu peristiwa
  • Menjelaskan cara terjadinya suatu peristiwa

Berikut adalah contoh kalimat kompleks dalam teks cerita sejarah:

  • Setelah Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, akhirnya Indonesia berhasil meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
  • Karena Belanda ingin menguasai rempah-rempah Indonesia, maka Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun.
  • Untuk menghindari peperangan, Indonesia dan Belanda menandatangani Perjanjian Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947.
  • Pada tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran besar antara pasukan Indonesia dan pasukan Belanda di Surabaya.
  • Dengan menggunakan taktik gerilya, pasukan Indonesia berhasil mengalahkan pasukan Belanda.

Penggunaan kalimat kompleks dalam teks cerita sejarah membuat teks cerita sejarah menjadi lebih hidup dan menarik untuk dibaca.

Banyak Verba Aktif

Verba aktif adalah verba yang menyatakan tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh subjek. Verba aktif digunakan untuk membuat teks cerita sejarah menjadi lebih hidup dan menarik untuk dibaca.

  • Menjelaskan tindakan atau perbuatan tokoh sejarah

    Dalam teks cerita sejarah, verba aktif digunakan untuk menjelaskan tindakan atau perbuatan tokoh sejarah. Misalnya, “Sultan Agung menyerang Batavia pada tahun 1629” atau “Pangeran Diponegoro memimpin perang gerilya melawan Belanda selama lima tahun”.

  • Menjelaskan peristiwa atau kejadian sejarah

    Verba aktif juga digunakan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian sejarah. Misalnya, “Pertempuran Surabaya terjadi pada tanggal 10 November 1945” atau “Konferensi Meja Bundar menghasilkan kesepakatan antara Indonesia dan Belanda”.

  • Menjelaskan perubahan atau perkembangan sejarah

    Verba aktif juga digunakan untuk menjelaskan perubahan atau perkembangan sejarah. Misalnya, “Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun” atau “Indonesia berhasil meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945”.

  • Menjelaskan hubungan sebab-akibat dalam sejarah

    Verba aktif juga digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat dalam sejarah. Misalnya, “Belanda menjajah Indonesia karena ingin menguasai rempah-rempah Indonesia” atau “Indonesia berhasil meraih kemerdekaan karena perjuangan rakyat Indonesia”.

Penggunaan verba aktif dalam teks cerita sejarah membuat teks cerita sejarah menjadi lebih hidup dan menarik untuk dibaca.

Banyak Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa atau kejadian yang terjadi pada waktu yang berbeda. Konjungsi temporal digunakan untuk membuat teks cerita sejarah menjadi lebih runtut dan mudah dipahami.

Dalam teks cerita sejarah, konjungsi temporal digunakan untuk:

  • Menjelaskan urutan waktu terjadinya peristiwa atau kejadian
  • Menjelaskan hubungan waktu antara dua peristiwa atau kejadian
  • Menjelaskan lama waktu terjadinya suatu peristiwa atau kejadian

Berikut adalah contoh konjungsi temporal yang sering digunakan dalam teks cerita sejarah:

  • sebelum
  • sesudah
  • setelah
  • selama
  • ketika
  • hingga
  • sampai
  • sejak
  • semenjak
  • lalu

Berikut adalah contoh penggunaan konjungsi temporal dalam teks cerita sejarah:

  • Sebelum Belanda menjajah Indonesia, Indonesia dijajah oleh Portugis.
  • Setelah Belanda menjajah Indonesia, Indonesia dijajah oleh Jepang.
  • Selama Jepang menjajah Indonesia, rakyat Indonesia mengalami banyak penderitaan.
  • Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
  • Hingga saat ini, Indonesia masih mempertahankan kemerdekaannya.

Penggunaan konjungsi temporal dalam teks cerita sejarah membuat teks cerita sejarah menjadi lebih runtut dan mudah dipahami.

Banyak Istilah Sejarah

Istilah sejarah adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian yang terjadi di masa lampau. Istilah sejarah digunakan untuk membuat teks cerita sejarah menjadi lebih informatif dan mudah dipahami.

  • Menjelaskan peristiwa atau kejadian sejarah

    Istilah sejarah digunakan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian sejarah. Misalnya, “proklamasi kemerdekaan Indonesia”, “pertempuran Surabaya”, atau “Konferensi Meja Bundar”.

  • Menjelaskan tokoh sejarah

    Istilah sejarah juga digunakan untuk menjelaskan tokoh sejarah. Misalnya, “Soekarno”, “Mohammad Hatta”, atau “Pangeran Diponegoro”.

  • Menjelaskan tempat sejarah

    Istilah sejarah juga digunakan untuk menjelaskan tempat sejarah. Misalnya, “Monumen Nasional”, “Candi Borobudur”, atau “Keraton Yogyakarta”.

  • Menjelaskan waktu sejarah

    Istilah sejarah juga digunakan untuk menjelaskan waktu sejarah. Misalnya, “abad ke-19”, “tahun 1945”, atau “era Reformasi”.

Penggunaan istilah sejarah dalam teks cerita sejarah membuat teks cerita sejarah menjadi lebih informatif dan mudah dipahami.

Kesimpulan

Teks cerita sejarah merupakan salah satu jenis teks nonfiksi yang berisi tentang peristiwa atau kejadian nyata yang terjadi di masa lampau. Teks cerita sejarah menggunakan bahasa baku dan formal, kalimat kompleks, banyak verba aktif, banyak konjungsi temporal, dan banyak istilah sejarah.

Penggunaan bahasa baku dan formal, kalimat kompleks, banyak verba aktif, banyak konjungsi temporal, dan banyak istilah sejarah membuat teks cerita sejarah menjadi lebih kredibel, runtut, menarik, dan mudah dipahami.

Dengan demikian, teks cerita sejarah dapat menjadi sumber informasi yang valuable tentang masa lalu dan dapat membantu kita untuk memahami perkembangan sejarah.