Tata Cara Puasa Wajib dan Sunnah


Tata Cara Puasa Wajib dan Sunnah


Puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam. Namun, ada juga puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara puasa wajib dan sunnah secara lengkap. Pastikan kamu membaca artikel ini sampai selesai agar kamu dapat memahami tata cara puasa dengan benar.

Puasa wajib dilakukan pada bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Puasa Ramadhan dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Selama bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan seksual dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selain itu, umat Islam juga diwajibkan untuk memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan, seperti sholat tarawih, tadarus Al-Qur’an, dan berdoa.

Puasa sunnah ada banyak macamnya. Di antaranya adalah puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh, puasa Daud, dan puasa qadha. Puasa sunnah tidak wajib dilakukan, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan. Puasa sunnah memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah dapat memperkuat iman, menjaga kesehatan, dan menghapus dosa-dosa kecil.

Tata cara puasa wajib dan sunnah

Berikut ini adalah 5 poin penting tentang tata cara puasa wajib dan sunnah:

  • Niat sebelum fajar
  • Menahan diri dari makan dan minum
  • Menahan diri dari hubungan seksual
  • Menjaga kesucian diri
  • Memperbanyak ibadah

Itulah 5 poin penting tentang tata cara puasa wajib dan sunnah. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Niat sebelum fajar

Niat adalah salah satu rukun puasa. Niat puasa harus dilakukan sebelum fajar menyingsing. Niat puasa dapat dilakukan dengan membaca lafaz niat berikut:

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adai fardi syahri ramadhana hadihis sanati lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Niat puasa dapat dilakukan dalam hati atau diucapkan dengan lisan. Namun, lebih utama jika niat puasa diucapkan dengan lisan. Niat puasa juga dapat dilakukan secara berjamaah. Dalam hal ini, salah satu jamaah mengucapkan lafaz niat puasa, kemudian jamaah lainnya mengaminkan.

Jika seseorang lupa untuk membaca niat puasa sebelum fajar menyingsing, maka puasanya tetap sah. Namun, lebih utama jika niat puasa dibaca sebelum fajar menyingsing. Hal ini karena niat puasa merupakan salah satu rukun puasa. Jika salah satu rukun puasa tidak terpenuhi, maka puasa tersebut tidak sah.

Itulah penjelasan tentang niat sebelum fajar terkait dengan tata cara puasa wajib dan sunnah. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Menahan diri dari makan dan minum

Menahan diri dari makan dan minum merupakan salah satu rukun puasa. Hal ini berarti bahwa selama berpuasa, umat Islam tidak diperbolehkan makan dan minum apapun, termasuk air putih.

  • Tidak makan dan minum apapun

    Selama berpuasa, umat Islam tidak diperbolehkan makan dan minum apapun, termasuk air putih. Hal ini berlaku mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Tidak diperbolehkan memasukkan sesuatu ke dalam mulut

    Selain tidak diperbolehkan makan dan minum, umat Islam juga tidak diperbolehkan memasukkan sesuatu ke dalam mulut selama berpuasa. Hal ini termasuk permen, obat-obatan, dan rokok.

  • Tidak diperbolehkan muntah dengan sengaja

    Jika seseorang muntah dengan sengaja selama berpuasa, maka puasanya batal. Namun, jika seseorang muntah tidak disengaja, maka puasanya tetap sah.

  • Tidak diperbolehkan menelan ludah

    Selama berpuasa, umat Islam juga tidak diperbolehkan menelan ludah. Hal ini karena ludah termasuk sesuatu yang keluar dari dalam tubuh.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan menahan diri dari makan dan minum selama berpuasa. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.