Tata Cara Sholat Khusuf dengan Lengkap dan Benar


Tata Cara Sholat Khusuf dengan Lengkap dan Benar


Gerhana matahari dan gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam yang menakjubkan. Dalam ajaran Islam, kedua fenomena ini juga memiliki tata cara sholat khusus yang disebut sholat khusuf.

Sholat khusuf merupakan sholat sunnah yang dikerjakan ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Sholat ini dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musholla, dengan imam sebagai pemimpin sholat.

Sebelum membahas tata cara sholat khusuf, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui kapan waktu sholat khusuf dilaksanakan. Sholat khusuf dilaksanakan ketika matahari atau bulan sebagian atau seluruhnya tertutup bayangan bumi.

tata cara shalat khusuf

Berikut ini adalah 5 poin penting tentang tata cara sholat khusuf:

  • Niat sholat khusuf
  • Takbiratul ihram
  • Membaca surat Al-Fatihah
  • Ruku’ dan i’tidal
  • Sujud dua kali

Setelah sujud dua kali, dilanjutkan dengan berdiri tegak dan membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya. Kemudian, dilanjutkan dengan ruku’ dan i’tidal lagi, sujud dua kali, dan seterusnya hingga empat rakaat.

Niat sholat khusuf

Niat sholat khusuf adalah ucapan yang diucapkan dalam hati ketika hendak memulai sholat khusuf. Niat sholat khusuf ini diucapkan setelah takbiratul ihram.

Berikut ini adalah lafal niat sholat khusuf:

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ لله تَعَالَى

Artinya: “Aku niat sholat sunnah gerhana (khusuf) dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah تعالى.”

Niat sholat khusuf ini diucapkan dalam hati dengan suara lirih. Setelah mengucapkan niat sholat khusuf, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya.

Jika sholat khusuf dilaksanakan secara berjamaah, maka makmum membaca niat sholat khusuf setelah imam mengucapkan takbiratul ihram.

Takbiratul ihram

Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan ketika memulai sholat. Takbiratul ihram ini menandai dimulainya sholat dan mengangkat niat dari hadas dan najis.

Dalam sholat khusuf, takbiratul ihram diucapkan setelah niat sholat khusuf. Takbiratul ihram ini diucapkan dengan suara yang jelas dan tegas.

Setelah mengucapkan takbiratul ihram, dilanjutkan dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga. Kemudian, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Setelah itu, bacalah doa iftitah.

Berikut ini adalah bacaan doa iftitah:

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, dan Maha Terberkahi nama-Mu, dan Maha Tinggi kebesaran-Mu, dan tidak ada Tuhan selain Engkau.”

Setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya.

Membaca surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur’an. Surat ini terdiri dari 7 ayat dan merupakan surat yang wajib dibaca dalam setiap rakaat sholat.

Dalam sholat khusuf, surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram dan doa iftitah. Surat Al-Fatihah dibaca dengan suara yang jelas dan tartil.

Berikut ini adalah bacaan surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Artinya:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

Setelah membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek lainnya. Surat-surat pendek yang dibaca dalam sholat khusuf antara lain surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas.

Ruku’ dan i’tidal

Ruku’ adalah gerakan membungkuk badan hingga kepala sejajar dengan punggung. I’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah ruku’. Ruku’ dan i’tidal dilakukan sebanyak dua kali dalam setiap rakaat sholat.

  • Ruku’

    Untuk melakukan ruku’, pertama-tama berdiri tegak dengan kedua kaki sejajar bahu. Kemudian, tekuk lutut dan badan hingga kepala sejajar dengan punggung. Kedua tangan diletakkan di atas lutut dengan jari-jari tangan terbuka. Baca bacaan ruku’, yaitu “سبحان ربي العظيم” (Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung) sebanyak tiga kali.

  • I’tidal

    Setelah ruku’, berdiri tegak kembali dengan posisi kedua kaki sejajar bahu. Angkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga, kemudian letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Baca bacaan i’tidal, yaitu “سمع الله لمن حمده” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) dan “ربنا ولك الحمد” (Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu). Setelah itu, lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya.

  • Ruku’ kedua

    Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya, lakukan ruku’ kedua dengan cara yang sama seperti ruku’ pertama.

  • I’tidal kedua

    Setelah ruku’ kedua, berdiri tegak kembali dengan posisi kedua kaki sejajar bahu. Angkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga, kemudian letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Baca bacaan i’tidal yang sama seperti i’tidal pertama. Setelah itu, lanjutkan dengan sujud.

Setelah i’tidal kedua, dilanjutkan dengan sujud dua kali. Setelah sujud dua kali, dilanjutkan dengan berdiri tegak untuk memulai rakaat berikutnya.

Sujud dua kali

Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Sujud dilakukan sebanyak dua kali dalam setiap rakaat sholat.

  • Sujud pertama

    Untuk melakukan sujud pertama, berdiri tegak dengan posisi kedua kaki sejajar bahu. Kemudian, tekuk lutut dan badan hingga dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki menyentuh lantai. Kedua tangan diletakkan di samping kepala dengan jari-jari tangan terbuka. Baca bacaan sujud, yaitu “سبحان ربي الأعلى” (Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi) sebanyak tiga kali.

  • Duduk di antara dua sujud

    Setelah sujud pertama, duduk di antara dua sujud dengan posisi kedua kaki ditekuk dan kedua tangan diletakkan di atas lutut. Baca bacaan duduk di antara dua sujud, yaitu “رب اغفر لي” (Ya Tuhan ampunilah aku).

  • Sujud kedua

    Setelah duduk di antara dua sujud, lakukan sujud kedua dengan cara yang sama seperti sujud pertama.

  • Duduk setelah sujud kedua

    Setelah sujud kedua, duduk dengan posisi kedua kaki ditekuk dan kedua tangan diletakkan di atas lutut. Baca bacaan duduk setelah sujud kedua, yaitu “أستغفر الله ربي وأتوب إليه” (Aku memohon ampun kepada Tuhanku dan aku bertaubat kepada-Nya).

Setelah duduk setelah sujud kedua, dilanjutkan dengan berdiri tegak untuk memulai rakaat berikutnya.

Kesimpulan

Sholat khusuf adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Sholat khusuf dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musholla, dengan imam sebagai pemimpin sholat.

Tata cara sholat khusuf secara umum sama dengan tata cara sholat fardhu, namun terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut antara lain:

  • Niat sholat khusuf berbeda dengan niat sholat fardhu.
  • Pada rakaat pertama, setelah membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas.
  • Pada rakaat kedua, setelah membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kafirun, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas.

Setelah sholat khusuf selesai, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Hal ini bertujuan untuk memohon ampun kepada Allah SWT dan memohon perlindungan dari segala bencana.

Demikianlah tata cara sholat khusuf yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang sholat sunnah.