Indonesia, 2024 – Pernikahan merupakan salah satu momen paling berkesan dalam hidup setiap orang. Di Indonesia, terdapat beragam suku dan budaya yang memiliki tradisi pernikahan yang unik. Salah satunya adalah upacara pernikahan adat Bugis, yang merupakan tradisi khas masyarakat Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.
Persiapan Pernikahan
Sebelum melangsungkan pernikahan adat Bugis, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan. Pertama-tama, kedua mempelai dan keluarga harus menentukan tanggal yang baik untuk pernikahan. Hal ini dilakukan dengan meminta bantuan seorang dukun yang ahli dalam membaca takdir dan kalender bulan.
Setelah tanggal ditentukan, keluarga mempelai pria akan mengirimkan sirih pinang, beras kuning, dan beberapa hadiah sebagai tanda niat baik kepada keluarga mempelai wanita. Keluarga mempelai wanita akan merespons dengan mengirimkan hadiah balasan sebagai tanda persetujuan.
Pelaksanaan Pernikahan
Pada hari pernikahan, upacara dimulai dengan tarian adat yang disebut “Maengket”. Tarian ini dilakukan oleh para penari wanita yang mengenakan pakaian adat Bugis yang indah. Tarian ini melambangkan keindahan, kegembiraan, dan harapan bagi pasangan yang akan menikah.
Setelah tarian, kedua mempelai dan keluarga mengenakan pakaian adat yang disebut “Bodo”. Pakaian ini terbuat dari kain sutra dengan hiasan emas dan perak yang rumit. Mereka juga memakai topi khas Bugis yang disebut “Palli” dan perhiasan tradisional.
Akad Nikah
Setelah semua pihak siap, acara dilanjutkan dengan akad nikah yang dipimpin oleh seorang penghulu. Penghulu akan membacakan ayat-ayat suci Al-Quran dan meminta persetujuan dari kedua mempelai. Setelah itu, kedua mempelai akan saling bertukar cincin sebagai tanda ikatan pernikahan.
Ritual Adat
Setelah akad nikah, upacara dilanjutkan dengan berbagai ritual adat. Salah satunya adalah “Mappasikarawa”, yang merupakan ritual menyandingkan kedua mempelai. Kedua mempelai akan duduk berdampingan di atas kursi yang disiapkan oleh keluarga. Mereka akan disandingkan dengan menggunakan benang putih yang melambangkan ikatan pernikahan.
Selanjutnya, ada ritual “Mappadendang” yang dilakukan setelah makan malam. Para tamu akan bergantian menyanyikan lagu cinta Bugis dan meminta pasangan mempelai untuk bergoyang. Ini sebagai tanda bahwa pasangan mempelai telah resmi menjadi suami dan istri.
Pesta Pernikahan
Setelah upacara adat selesai, dilanjutkan dengan pesta pernikahan yang meriah. Biasanya, pesta ini diadakan di rumah mempelai wanita atau di gedung pertemuan dengan diiringi musik tradisional Bugis yang disebut “Gendang Melayu”.
Pada pesta pernikahan, tamu dijamu dengan hidangan khas Bugis seperti “Pallu Butung” (nasi kuning dengan berbagai lauk pauk) dan “Coto Makassar” (sup daging khas Makassar). Selain itu, juga terdapat tarian dan musik tradisional yang menghibur para tamu.
Kesimpulan
Pernikahan adat Bugis merupakan perpaduan antara keindahan tarian, kekayaan adat, dan keharmonisan keluarga. Upacara ini mencerminkan kebanggaan terhadap warisan budaya yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakat Bugis-Makassar. Dengan adanya pernikahan adat Bugis, keberagaman budaya Indonesia semakin terjaga dan semakin dikenal di dunia.