Alat-Alat Bercocok Tanam Pada Masa Praaksara Dan Fungsinya

Peralatan Zaman Praaksara Homecare24

Pengenalan

Pertanian merupakan salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan sejak zaman praaksara. Pada masa tersebut, manusia sudah mengenal berbagai alat bercocok tanam yang digunakan untuk membantu mereka dalam mengolah tanah dan menanam tanaman. Meskipun alat-alat tersebut sederhana, namun mereka telah mampu memudahkan pekerjaan para petani praaksara.

Palu

Salah satu alat bercocok tanam yang paling umum digunakan pada masa praaksara adalah palu. Palu digunakan untuk menghancurkan tanah yang keras sehingga lebih mudah untuk ditanami. Selain itu, palu juga digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah dengan menghancurkan batuan yang ada di dalamnya.

Parang

Parang adalah alat bercocok tanam lainnya yang sering digunakan pada masa praaksara. Parang digunakan untuk membersihkan lahan dari rumput dan semak yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Parang juga digunakan untuk memotong batang pohon yang menghalangi sinar matahari masuk ke lahan pertanian.

Cangkul

Cangkul adalah alat bercocok tanam yang digunakan untuk menggali tanah. Alat ini berguna untuk membantu petani dalam menyiapkan lahan pertanian sebelum menanam tanaman. Cangkul juga digunakan untuk mencabut tanaman yang sudah tua atau mati dari tanah.

Lesung

Lesung adalah alat bercocok tanam yang digunakan untuk menumbuk biji-bijian menjadi tepung. Alat ini terbuat dari batu besar yang memiliki rongga di dalamnya. Biji-bijian diletakkan di dalam rongga tersebut, lalu ditumbuk dengan menggunakan alat pemukul yang disebut alu.

Alu

Alu adalah alat pemukul yang digunakan bersamaan dengan lesung. Alu terbuat dari batu besar yang berbentuk seperti palu. Alat ini digunakan untuk menumbuk biji-bijian dalam lesung hingga menjadi tepung. Tepung yang dihasilkan kemudian bisa digunakan sebagai bahan makanan.

Baskom

Baskom adalah alat bercocok tanam yang digunakan untuk menyimpan hasil panen. Alat ini terbuat dari anyaman bambu atau kayu. Baskom berfungsi untuk menjaga agar hasil panen tetap segar dan terhindar dari serangan hama atau penyakit. Selain itu, baskom juga digunakan untuk membersihkan hasil panen sebelum dijual atau dikonsumsi.

Timba

Timba adalah alat bercocok tanam yang digunakan untuk mengambil air dari sumur atau sungai. Alat ini terbuat dari bahan yang tahan air, seperti logam atau plastik. Timba berfungsi untuk memudahkan petani dalam mendapatkan air untuk menyiram tanaman atau membersihkan alat-alat pertanian.

Parasut

Parasut adalah alat bercocok tanam yang digunakan untuk menyalurkan air ke lahan pertanian. Alat ini terdiri dari saluran air yang terbuat dari bambu atau tanah liat. Parasut berfungsi untuk mengatur aliran air sehingga merata di seluruh lahan pertanian. Dengan menggunakan parasut, petani dapat mengatur irigasi tanaman dengan lebih efisien.

Sekop

Sekop adalah alat bercocok tanam yang digunakan untuk mengangkut tanah atau pupuk. Alat ini terbuat dari logam atau plastik yang kuat. Sekop berfungsi membantu petani dalam mengisi lubang tanam dengan tanah atau menyebarkan pupuk di sekitar tanaman. Alat ini juga berguna untuk membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman yang sudah dipanen.

Conclusion

Alat-alat bercocok tanam pada masa praaksara telah menjadi penunjang utama dalam kegiatan pertanian. Meskipun sederhana, alat-alat tersebut telah membantu petani praaksara dalam mengolah lahan dan menanam tanaman. Dengan menggunakan alat-alat bercocok tanam tersebut, mereka dapat memperoleh hasil panen yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.