Orang Yang Mengurus Zakat Disebut Apa?

8 Golongan Ini Termasuk Orang yang Berhak Menerima Zakat

Di dalam agama Islam, zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim. Zakat sendiri adalah kewajiban memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Namun, siapa sebenarnya orang yang mengurus zakat ini? Bagaimana peran mereka dalam menjalankan kewajiban zakat?

Zakat diatur dalam al-Quran dan hadis

Dasar hukum zakat dapat ditemukan dalam al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat dalam al-Quran yang mengatur zakat di antaranya adalah Surah Al-Baqarah ayat 177 yang menyatakan bahwa “sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berbuat kebajikan, orang-orang yang saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.”

Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan petunjuk tentang zakat, seperti hadis yang menyatakan bahwa “rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan yang sia-sia.”

Orang yang mengurus zakat disebut amil zakat

Orang yang mengurus zakat dalam Islam disebut dengan amil zakat. Mereka memiliki peran penting dalam mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat kepada yang berhak menerimanya. Amil zakat bertugas untuk mengumpulkan harta zakat dari masyarakat, baik secara langsung maupun melalui lembaga zakat yang ada.

Amil zakat juga bertanggung jawab dalam mengelola dan memastikan zakat yang terkumpul digunakan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan agama. Mereka melakukan penelitian dan verifikasi terhadap penerima zakat agar tidak terjadi penyalahgunaan atau ketidakberpihakan dalam pendistribusian zakat kepada mustahik atau penerima zakat.

Peran amil zakat dalam masyarakat

Peran amil zakat sangat penting dalam masyarakat Muslim. Mereka menjadi penghubung antara masyarakat yang memiliki harta zakat dengan mereka yang membutuhkan. Amil zakat memiliki tugas untuk menyalurkan zakat kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, seperti fakir miskin, asnaf fisabilillah, ibnu sabil, dan lain sebagainya.

Selain itu, amil zakat juga memiliki peran dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya zakat serta cara menghitung dan mengeluarkan zakat yang benar. Mereka juga dapat memberikan bantuan dan program pengembangan ekonomi kepada mustahik agar dapat mandiri dan tidak terus bergantung pada zakat.

Kualifikasi seorang amil zakat

Seorang amil zakat haruslah memiliki pengetahuan yang cukup dalam masalah zakat dan juga memiliki integritas yang tinggi. Mereka harus jujur, adil, dan dapat dipercaya dalam mengelola harta zakat yang dipercayakan oleh masyarakat. Selain itu, amil zakat juga harus memiliki kompetensi dalam mengelola lembaga zakat, seperti kemampuan manajerial dan keuangan yang baik.

Untuk menjadi amil zakat, seseorang dapat bergabung dengan lembaga zakat yang sudah terdaftar dan terpercaya. Mereka dapat mengikuti pelatihan dan sertifikasi yang diselenggarakan oleh lembaga zakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengurus zakat.

Kesimpulan

Orang yang mengurus zakat dalam Islam disebut amil zakat. Mereka memiliki peran penting dalam mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat kepada yang berhak menerimanya. Amil zakat juga memiliki peran dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya zakat serta cara menghitung dan mengeluarkan zakat yang benar. Untuk menjadi amil zakat, seseorang harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam masalah zakat, integritas yang tinggi, dan kompetensi dalam mengelola lembaga zakat.