Apa Itu Tasawuf?


Apa Itu Tasawuf?


Tasawuf merupakan salah satu disiplin ilmu dalam agama Islam yang membahas tentang cara membersihkan diri (Tazkiyatun Nafs) dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam bahasa Arab, tasawuf berarti “jalan” atau “metode”. Secara umum, tasawuf diartikan sebagai ilmu yang mengajarkan tentang cara mencapai kesempurnaan hidup dengan cara menjauhi hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tasawuf tidak hanya sekedar teori, tetapi juga praktik. Praktik tasawuf ini dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti: dzikir, muraqabah, tafakur, dan suluk. Dzikir adalah kegiatan mengingat Allah SWT dengan cara menyebut asma-Nya, baik secara lisan maupun dalam hati. Sedangkan muraqabah adalah kegiatan merenungkan kebesaran Allah SWT dan keagungan-Nya. Tafakur adalah kegiatan merenungkan tentang ciptaan Allah SWT dan kekuasaan-Nya. Sedangkan suluk adalah perjalanan spiritual untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Tasawuf memiliki sejarah yang panjang dalam perkembangan agama Islam. Para tokoh tasawuf yang terkenal antara lain: Hasan Al-Bashri, Rabiah Al-Adawiyah, Al-Ghazali, dan Jalaluddin Rumi.

Apa Itu Tasawuf

Berikut adalah 5 poin penting tentang tasawuf:

  • Ilmu tentang mendekatkan diri kepada Allah
  • Membersihkan diri dari hawa nafsu
  • Mencapai kesempurnaan hidup
  • Praktiknya berupa dzikir, murabah, tafakur, dan suluk
  • Memiliki sejarah yang panjang dalam Islam

Tasawuf merupakan disiplin ilmu yang penting dalam agama Islam. Ia mengajarkan bagaimana cara mencapai kesempurnaan hidup dengan mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi hawa nafsu.

Ilmu tentang mendekatkan diri kepada Allah

Tasawuf adalah ilmu tentang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuan utama tasawuf adalah untuk mencapai ma’rifatullah, yaitu mengenal Allah SWT secara mendalam.

  • Mahabbah

    Tasawuf mengajarkan tentang cinta kepada Allah SWT. Cinta kepada Allah SWT merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling tinggi. Seorang sufi yang mencintai Allah SWT akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

  • Khauf

    Tasawuf juga mengajarkan tentang rasa takut kepada Allah SWT. Rasa takut kepada Allah SWT akan membuat seseorang selalu berhati-hati dalam言行举动. Seorang sufi yang takut kepada Allah SWT akan selalu berusaha untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat membuat-Nya murka.

  • Raja’

    Tasawuf juga mengajarkan tentang harapan kepada Allah SWT. Harapan kepada Allah SWT akan membuat seseorang selalu optimis dalam menjalani hidup. Seorang sufi yang berharap kepada Allah SWT akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

  • Tawakkal

    Tasawuf juga mengajarkan tentang tawakkal kepada Allah SWT. Tawakkal kepada Allah SWT berarti menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Seorang sufi yang tawakkal kepada Allah SWT akan selalu berusaha untuk ikhlas menerima segala ketentuan-Nya.

Dengan menjalankan keempat hal tersebut, seorang sufi akan semakin dekat dengan Allah SWT dan akan mencapai ma’rifatullah, yaitu mengenal Allah SWT secara mendalam.

Membersihkan diri dari hawa nafsu

Tasawuf mengajarkan bahwa hawa nafsu merupakan salah satu penghalang terbesar untuk mencapai kesempurnaan hidup. Hawa nafsu dapat membuat seseorang menjadi egois, serakah, dan tamak. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama tasawuf adalah untuk membersihkan diri dari hawa nafsu.

Dalam tasawuf, hawa nafsu dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Nafs al-ammarah, yaitu hawa nafsu yang selalu mengajak kepada kejahatan.
  • Nafs al-lawwamah, yaitu hawa nafsu yang terkadang mengajak kepada kebaikan dan terkadang mengajak kepada kejahatan.

Untuk membersihkan diri dari hawa nafsu, seorang sufi harus melakukan mujahadah, yaitu perjuangan melawan hawa nafsu. Mujahadah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

  • Zuhud, yaitu mengurangi keinginan terhadap duniawi.
  • Qana’ah, yaitu menerima dengan ikhlas segala ketentuan Allah SWT.
  • Sabar, yaitu menahan diri dari melakukan perbuatan yang tidak baik.
  • Syukur, yaitu bersyukur atas segala nikmat Allah SWT.

Dengan melakukan mujahadah, seorang sufi akan dapat membersihkan diri dari hawa nafsu dan mencapai kesempurnaan hidup.

Membersihkan diri dari hawa nafsu merupakan salah satu langkah penting dalam perjalanan spiritual seorang sufi. Dengan membersihkan diri dari hawa nafsu, seorang sufi akan semakin dekat dengan Allah SWT dan akan mencapai ma’rifatullah, yaitu mengenal Allah SWT secara mendalam.

Mencapai kesempurnaan hidup

Tasawuf mengajarkan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan hidup dalam tasawuf disebut dengan istilah “fana” atau “baqa”.

  • Fana

    Fana berarti lenyapnya sifat-sifat manusia dan munculnya sifat-sifat Allah SWT. Seorang sufi yang mencapai fana akan merasa bahwa dirinya tidak ada lagi dan yang ada hanyalah Allah SWT. Ia akan selalu merasa dekat dengan Allah SWT dan akan selalu merasa tenang dan damai.

  • Baqa

    Baqa berarti kekal. Seorang sufi yang mencapai baqa akan merasakan bahwa dirinya kekal bersama Allah SWT. Ia akan merasa bahwa dirinya tidak akan pernah terpisah dari Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.

Untuk mencapai kesempurnaan hidup, seorang sufi harus melakukan berbagai macam riyadhah atau latihan spiritual. Riyadhah ini bertujuan untuk membersihkan diri dari hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beberapa contoh riyadhah yang dilakukan oleh para sufi adalah:

  • Puasa
  • Zikir
  • Shalat malam
  • Sedekah
  • Menyepi

Dengan melakukan riyadhah, seorang sufi akan dapat mencapai kesempurnaan hidup dan akan merasakan fana dan baqa.

Praktiknya berupa dzikir, murabah, tafakur, dan suluk

Dalam tasawuf, terdapat empat praktik utama yang dilakukan oleh para sufi untuk mencapai kesempurnaan hidup, yaitu dzikir, murabah, tafakur, dan suluk.

  • Dzikir

    Dzikir berarti mengingat Allah SWT. Dzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca tasbih, berdoa, dan merenungkan kebesaran Allah SWT. Dzikir bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan untuk membersihkan hati dari kotoran.

  • Murabah

    Murabah berarti merenungkan diri sendiri. Murabah bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan diri sendiri agar dapat diperbaiki. Murabah juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan untuk lebih mengenal diri sendiri.

  • Tafakur

    Tafakur berarti merenungkan ciptaan Allah SWT. Tafakur bertujuan untuk menyadari kebesaran Allah SWT dan untuk meningkatkan rasa syukur kepada-Nya. Tafakur juga bertujuan untuk mengambil pelajaran dari alam semesta dan untuk lebih mengenal Allah SWT.

  • Suluk

    Suluk berarti perjalanan spiritual. Suluk bertujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup dan untuk mengenal Allah SWT secara mendalam. Suluk dilakukan dengan berbagai cara, seperti riyadhah, zikir, dan murabah. Suluk merupakan perjalanan panjang dan sulit, tetapi bagi para sufi, suluk adalah perjalanan yang sangat penting untuk mencapai tujuan hidup mereka.

Dzikir, murabah, tafakur, dan suluk merupakan empat praktik utama dalam tasawuf yang saling terkait dan mendukung satu sama lain. Dengan melakukan keempat praktik ini, seorang sufi akan dapat mencapai kesempurnaan hidup dan akan mengenal Allah SWT secara mendalam.

Memiliki sejarah yang panjang dalam Islam

Tasawuf memiliki sejarah yang panjang dalam Islam. Tasawuf pertama kali muncul pada abad ke-2 Hijriyah, atau sekitar abad ke-8 Masehi. Tokoh-tokoh tasawuf awal antara lain Hasan Al-Bashri, Rabiah Al-Adawiyah, dan Al-Ghazali.

Tasawuf berkembang pesat pada masa Dinasti Abbasiyah. Pada masa ini, banyak sekali bermunculan tokoh-tokoh tasawuf besar, seperti Al-Hallaj, Ibn Arabi, dan Rumi. Tasawuf juga mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia Islam, seperti Persia, India, dan Afrika Utara.

Pada abad ke-13 Hijriyah, atau sekitar abad ke-19 Masehi, tasawuf mulai mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Pengaruh pemikiran rasionalis dan sekuler
  • Munculnya gerakan-gerakan pembaharuan Islam
  • Penjajahan Barat atas dunia Islam

Namun, tasawuf tidak pernah benar-benar hilang. Tasawuf tetap bertahan dan berkembang hingga saat ini. Di Indonesia, tasawuf berkembang pesat sejak masuknya Islam ke Nusantara. Banyak sekali tokoh-tokoh tasawuf besar di Indonesia, seperti Syeikh Siti Jenar, Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan, dan Hamka.

Tasawuf merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Islam. Tasawuf mengajarkan tentang bagaimana mencapai kesempurnaan hidup dan bagaimana mengenal Allah SWT secara mendalam. Tasawuf juga mengajarkan tentang akhlak mulia dan tentang bagaimana menjadi manusia yang baik.

Kesimpulan

Tasawuf adalah ilmu tentang mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan diri dari hawa nafsu, dan mencapai kesempurnaan hidup. Tasawuf memiliki sejarah yang panjang dalam Islam dan telah berkembang pesat di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Tasawuf mengajarkan tentang berbagai hal, antara lain:

  • Bagaimana mencintai Allah SWT dan bagaimana takut kepada-Nya
  • Bagaimana berharap kepada Allah SWT dan bagaimana tawakkal kepada-Nya
  • Bagaimana membersihkan diri dari hawa nafsu dan bagaimana mencapai kesempurnaan hidup
  • Bagaimana melakukan dzikir, murabah, tafakur, dan suluk

Tasawuf merupakan ilmu yang sangat penting bagi umat Islam. Tasawuf mengajarkan tentang bagaimana menjadi manusia yang baik dan bagaimana mencapai kebahagiaan sejati.