Bab Ii: Kerangka Berpikir

[TIPS KTI 2] Cara Mudah Membuat BAB 2 Kajian Teori

Pengertian Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah suatu konsep atau model yang digunakan untuk membantu seseorang dalam menyusun dan mengorganisir informasi serta pemikiran mereka. Dalam konteks ilmiah, kerangka berpikir juga dapat merujuk pada suatu teori atau paradigma yang digunakan sebagai dasar pemahaman suatu fenomena.

Manfaat Kerangka Berpikir

Adanya kerangka berpikir memudahkan kita dalam menghubungkan berbagai konsep, fakta, dan informasi yang berhubungan. Dengan adanya kerangka berpikir, kita dapat memetakan dan mengorganisir pemikiran kita sehingga lebih terstruktur dan logis.

Kerangka berpikir juga memberikan arahan dalam melakukan analisis dan penelitian. Dalam konteks akademik, kerangka berpikir dapat menjadi landasan teoritis yang membantu dalam merumuskan hipotesis dan menjawab pertanyaan penelitian.

Komponen Kerangka Berpikir

1. Konsep Utama

Merupakan ide atau konsep yang menjadi fokus utama kerangka berpikir. Konsep utama ini biasanya merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian atau masalah yang ingin dipecahkan. Konsep utama dapat berupa teori, model, atau paradigma yang relevan dengan topik yang sedang dibahas.

2. Variabel

Variabel-variabel adalah faktor-faktor yang dapat berubah atau mempengaruhi konsep utama dalam kerangka berpikir. Variabel dapat berupa karakteristik, sifat, atau aspek-aspek lain yang relevan dengan topik penelitian. Variabel-variabel ini dapat menjadi objek penelitian dan diukur untuk menguji hubungannya dengan konsep utama.

3. Hubungan

Hubungan-hubungan dalam kerangka berpikir menggambarkan bagaimana variabel-variabel saling berhubungan satu sama lain. Hubungan ini dapat berupa hubungan sebab-akibat, hubungan korelasi, atau hubungan lain yang relevan dengan penelitian. Hubungan-hubungan ini membantu kita dalam memahami dinamika dan interaksi antar variabel dalam kerangka berpikir.

Langkah-langkah Membuat Kerangka Berpikir

1. Identifikasi Masalah atau Pertanyaan Penelitian

Langkah pertama dalam membuat kerangka berpikir adalah mengidentifikasi masalah atau pertanyaan penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah atau pertanyaan penelitian ini menjadi titik awal dalam merumuskan konsep utama dalam kerangka berpikir.

2. Tinjauan Pustaka

Setelah mengidentifikasi masalah atau pertanyaan penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mencari referensi, teori, atau model yang relevan dengan topik penelitian. Referensi ini akan menjadi dasar dalam merumuskan konsep utama dan variabel-variabel dalam kerangka berpikir.

3. Merumuskan Konsep Utama dan Variabel

Berdasarkan tinjauan pustaka, kita dapat merumuskan konsep utama dan variabel-variabel yang relevan dengan topik penelitian. Konsep utama ini akan menjadi fokus utama dalam kerangka berpikir, sedangkan variabel-variabel akan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi konsep utama.

4. Membuat Hubungan Antara Variabel

Setelah merumuskan konsep utama dan variabel-variabel, langkah selanjutnya adalah membuat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Hubungan ini dapat dijelaskan melalui konsep teoretis, hipotesis, atau model yang relevan dengan topik penelitian.

5. Mengembangkan Kerangka Berpikir

Langkah terakhir adalah mengembangkan dan menyusun kerangka berpikir secara keseluruhan. Kerangka berpikir ini harus logis, terstruktur, dan dapat menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang telah diidentifikasi. Kerangka berpikir ini juga dapat disertai dengan diagram atau grafik yang memvisualisasikan hubungan antar variabel dalam kerangka berpikir.

Dengan adanya kerangka berpikir, kita dapat memahami dan menjelaskan suatu fenomena dengan lebih baik. Kerangka berpikir juga membantu kita dalam merumuskan hipotesis, merancang penelitian, dan menginterpretasi hasil penelitian. Oleh karena itu, pembuatan kerangka berpikir merupakan langkah penting dalam melakukan penelitian atau analisis.