Pendahuluan
Sastra klasik merujuk pada karya-karya sastra yang telah diakui dan dihargai oleh masyarakat selama berabad-abad. Karya-karya ini sering kali memiliki ciri khas yang membedakannya dari karya sastra modern. Namun, tidak semua karya sastra dapat dikategorikan sebagai sastra klasik. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa hal yang tidak termasuk dalam ciri karya sastra klasik.
1. Karya Sastra Kontemporer
Karya sastra kontemporer adalah karya sastra yang ditulis dalam waktu yang relatif dekat dengan masa sekarang. Karya-karya ini mencerminkan realitas dan isu-isu yang sedang terjadi di zaman sekarang. Meskipun ada beberapa karya kontemporer yang mungkin memiliki nilai sastra yang tinggi, mereka tidak dapat dikategorikan sebagai karya sastra klasik.
2. Gaya Penulisan Modern
Ciri karya sastra klasik adalah gaya penulisannya yang khas, sering kali menggunakan bahasa yang formal dan terstruktur dengan baik. Namun, karya sastra modern cenderung menggunakan gaya penulisan yang lebih bebas dan eksperimental. Gaya penulisan modern ini tidak termasuk dalam ciri karya sastra klasik.
3. Penggunaan Bahasa Gaul
Bahasa gaul, seperti bahasa slang atau bahasa sehari-hari yang tidak formal, tidak umum digunakan dalam karya sastra klasik. Karya sastra klasik cenderung menggunakan bahasa yang lebih formal dan memiliki keindahan tersendiri. Penggunaan bahasa gaul tidak termasuk dalam ciri karya sastra klasik.
4. Tema dan Isu Kontemporer
Karya sastra klasik sering kali mengangkat tema dan isu yang bersifat universal dan abadi. Mereka mencerminkan nilai-nilai yang relevan sepanjang masa. Namun, karya sastra yang mengangkat tema dan isu yang khusus hanya pada periode tertentu tidak dapat dikategorikan sebagai karya sastra klasik.
5. Penggunaan Teknologi Modern
Dalam karya sastra klasik, teknologi modern seperti telepon, televisi, atau internet jarang digunakan sebagai elemen cerita. Karya sastra klasik lebih fokus pada penggambaran manusia dan permasalahan yang dihadapinya. Penggunaan teknologi modern tidak termasuk dalam ciri karya sastra klasik.
6. Gaya Penulisan yang Berorientasi Pada Aksi
Karya sastra klasik sering kali menekankan pada karakterisasi yang mendalam dan penggalian emosi dalam diri tokoh-tokohnya. Gaya penulisan yang berorientasi pada aksi atau plot yang cepat tidak umum ditemukan dalam karya sastra klasik. Karya sastra klasik lebih menekankan pada eksplorasi batin tokoh-tokohnya.
7. Penggunaan Gaya Penulisan yang Terlalu Informal
Karya sastra klasik cenderung menggunakan bahasa yang formal dan terstruktur dengan baik. Penggunaan gaya penulisan yang terlalu informal seperti bahasa percakapan yang tidak benar tata bahasanya tidak termasuk dalam ciri karya sastra klasik.
8. Karya Sastra yang Tidak Diakui Secara Universal
Karya sastra klasik telah diakui dan dihargai oleh masyarakat secara universal. Mereka telah bertahan selama berabad-abad dan dianggap sebagai karya yang memiliki nilai sastra tinggi. Karya sastra yang tidak diakui secara universal tidak dapat dikategorikan sebagai karya sastra klasik.
9. Penggunaan Gaya Penulis yang Tidak Teratur
Karya sastra klasik sering kali memiliki struktur yang teratur dan terorganisir dengan baik. Gaya penulis yang menggunakan gaya penulisan yang tidak teratur atau acak tidak termasuk dalam ciri karya sastra klasik. Karya sastra klasik cenderung memiliki alur cerita yang terencana dan mudah diikuti.
10. Kurangnya Pengaruh Budaya dan Sejarah
Karya sastra klasik sering kali memiliki pengaruh budaya dan sejarah yang kuat. Mereka mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang ada pada masa ketika karya tersebut ditulis. Karya sastra yang kurang memiliki pengaruh budaya dan sejarah tidak dapat dikategorikan sebagai karya sastra klasik.