Iklim tropis adalah jenis iklim yang ditemukan di daerah-daerah yang terletak di dekat garis khatulistiwa. Daerah-daerah ini memiliki suhu yang hangat sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi. Iklim tropis sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman dan hewan, sehingga daerah-daerah beriklim tropis seringkali menjadi tujuan wisata bagi orang-orang dari negara-negara yang beriklim sedang.
Ciri-ciri iklim tropis diantaranya adalah sebagai berikut:
- Suhu udara yang hangat sepanjang tahun. Suhu udara rata-rata di daerah beriklim tropis berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celcius.
- Curah hujan yang tinggi. Curah hujan rata-rata di daerah beriklim tropis berkisar antara 1.000 hingga 2.000 milimeter per tahun.
- Kelembaban udara yang tinggi. Kelembaban udara rata-rata di daerah beriklim tropis berkisar antara 80 hingga 90 persen.
- Perbedaan antara suhu udara siang dan malam yang tidak terlalu besar. Perbedaan antara suhu udara siang dan malam di daerah beriklim tropis berkisar antara 5 hingga 10 derajat Celcius.
- Pola perubahan musim yang tidak terlalu jelas. Di daerah beriklim tropis, tidak terjadi perubahan musim yang jelas seperti di daerah beriklim sedang. Musim-musim di daerah beriklim tropis hanya dibedakan menjadi musim hujan dan musim kemarau.
Kondisi iklim tropis yang hangat dan lembab sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman dan hewan. Tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah beriklim tropis sangat beragam, mulai dari tanaman pangan, tanaman buah, hingga tanaman hias. Jenis tanaman yang sering ditanam di daerah beriklim tropis antara lain padi, jagung, kedelai, kelapa, mangga, durian, dan anggrek.
Ciri-ciri Iklim Tropis
Iklim tropis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Suhu udara hangat
- Curah hujan tinggi
- Kelembaban udara tinggi
- Perbedaan suhu siang-malam kecil
- Musim hujan dan kemarau
Ciri-ciri iklim tropis tersebut sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman dan hewan. Daerah beriklim tropis seringkali menjadi tujuan wisata bagi orang-orang dari negara-negara yang beriklim sedang.
Suhu udara hangat
Salah satu ciri iklim tropis adalah suhu udara yang hangat sepanjang tahun. Suhu udara rata-rata di daerah beriklim tropis berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celcius. Suhu udara yang hangat ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Letak geografis. Daerah-daerah beriklim tropis terletak di dekat garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa adalah garis lintang yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Daerah-daerah yang terletak di dekat garis khatulistiwa menerima sinar matahari langsung sepanjang tahun. Sinar matahari langsung ini menyebabkan suhu udara di daerah-daerah tersebut menjadi hangat.
- Ketinggian tempat. Suhu udara di daerah dataran rendah lebih hangat daripada suhu udara di daerah dataran tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi tempat, semakin tipis lapisan udara. Lapisan udara yang tipis tidak dapat menahan panas matahari dengan baik, sehingga suhu udara di daerah dataran tinggi lebih dingin daripada suhu udara di daerah dataran rendah.
- Keberadaan hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis berperan penting dalam menjaga suhu udara di daerah beriklim tropis tetap hangat. Hutan hujan tropis menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen yang dilepaskan oleh hutan hujan tropis membantu menjaga suhu udara tetap sejuk, sedangkan karbon dioksida yang diserap oleh hutan hujan tropis membantu memerangkap panas matahari, sehingga suhu udara tetap hangat.
- Arus laut. Arus laut juga berperan dalam mengatur suhu udara di daerah beriklim tropis. Arus laut yang hangat membawa panas dari daerah tropis ke daerah subtropis dan daerah kutub. Sebaliknya, arus laut yang dingin membawa dingin dari daerah kutub ke daerah subtropis dan daerah tropis. Arus laut yang hangat membantu menjaga suhu udara di daerah beriklim tropis tetap hangat, sedangkan arus laut yang dingin membantu menjaga suhu udara di daerah beriklim tropis tidak terlalu panas.
Suhu udara yang hangat di daerah beriklim tropis sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman dan hewan. Tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah beriklim tropis sangat beragam, mulai dari tanaman pangan, tanaman buah, hingga tanaman hias. Jenis tanaman yang sering ditanam di daerah beriklim tropis antara lain padi, jagung, kedelai, kelapa, mangga, durian, dan anggrek.
Curah hujan tinggi
Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu ciri iklim tropis. Curah hujan rata-rata di daerah beriklim tropis berkisar antara 1.000 hingga 2.000 milimeter per tahun. Curah hujan yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Letak geografis. Daerah-daerah beriklim tropis terletak di dekat garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa adalah garis lintang yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Daerah-daerah yang terletak di dekat garis khatulistiwa memiliki curah hujan yang tinggi karena daerah-daerah tersebut menerima sinar matahari langsung sepanjang tahun. Sinar matahari langsung ini menyebabkan suhu udara di daerah-daerah tersebut menjadi hangat dan lembab. Udara yang hangat dan lembab ini kemudian naik ke atmosfer dan membentuk awan. Awan-awan tersebut kemudian menurunkan hujan.
- Angin pasat. Angin pasat adalah angin yang bertiup dari daerah subtropis ke daerah tropis. Angin pasat membawa uap air dari laut ke darat. Uap air tersebut kemudian terkondensasi menjadi awan dan menurunkan hujan.
- Relief permukaan bumi. Daerah-daerah yang beriklim tropis seringkali memiliki relief permukaan bumi yang bergunung-gunung. Gunung-gunung tersebut menyebabkan udara yang mengandung uap air naik ke atas. Udara yang naik ke atas kemudian mendingin dan terkondensasi menjadi awan. Awan-awan tersebut kemudian menurunkan hujan.
- Keberadaan hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis berperan penting dalam menjaga curah hujan di daerah beriklim tropis tetap tinggi. Hutan hujan tropis menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen yang dilepaskan oleh hutan hujan tropis membantu menjaga suhu udara tetap sejuk, sedangkan karbon dioksida yang diserap oleh hutan hujan tropis membantu memerangkap panas matahari, sehingga suhu udara tetap hangat. Suhu udara yang hangat dan lembab ini kemudian naik ke atmosfer dan membentuk awan. Awan-awan tersebut kemudian menurunkan hujan.
Curah hujan yang tinggi di daerah beriklim tropis sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman dan hewan. Tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah beriklim tropis sangat beragam, mulai dari tanaman pangan, tanaman buah, hingga tanaman hias. Jenis tanaman yang sering ditanam di daerah beriklim tropis antara lain padi, jagung, kedelai, kelapa, mangga, durian, dan anggrek.
Kelembaban udara tinggi
Kelembaban udara yang tinggi merupakan salah satu ciri iklim tropis. Kelembaban udara rata-rata di daerah beriklim tropis berkisar antara 80 hingga 90 persen. Kelembaban udara yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Suhu udara yang hangat. Suhu udara yang hangat menyebabkan air lebih mudah menguap. Penguapan air ini meningkatkan kadar uap air di udara, sehingga kelembaban udara menjadi tinggi.
- Curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak air tergenang di permukaan bumi. Air yang tergenang tersebut kemudian menguap dan meningkatkan kadar uap air di udara, sehingga kelembaban udara menjadi tinggi.
- Keberadaan hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis berperan penting dalam menjaga kelembaban udara di daerah beriklim tropis tetap tinggi. Hutan hujan tropis menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen yang dilepaskan oleh hutan hujan tropis membantu menjaga suhu udara tetap sejuk, sedangkan karbon dioksida yang diserap oleh hutan hujan tropis membantu memerangkap panas matahari, sehingga suhu udara tetap hangat. Suhu udara yang hangat dan lembab ini kemudian naik ke atmosfer dan membentuk awan. Awan-awan tersebut kemudian menurunkan hujan.
- Letak geografis. Daerah-daerah beriklim tropis terletak di dekat garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa adalah garis lintang yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Daerah-daerah yang terletak di dekat garis khatulistiwa memiliki kelembaban udara yang tinggi karena daerah-daerah tersebut menerima sinar matahari langsung sepanjang tahun. Sinar matahari langsung ini menyebabkan suhu udara di daerah-daerah tersebut menjadi hangat dan lembab.
Kelembaban udara yang tinggi di daerah beriklim tropis dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti penyakit kulit dan penyakit pernapasan. Selain itu, kelembaban udara yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan peralatan.
Perbedaan suhu siang-malam kecil
Perbedaan antara suhu udara siang dan malam di daerah beriklim tropis tidak terlalu besar. Perbedaan antara suhu udara siang dan malam di daerah beriklim tropis berkisar antara 5 hingga 10 derajat Celcius. Perbedaan suhu siang-malam yang kecil ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Letak geografis. Daerah-daerah beriklim tropis terletak di dekat garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa adalah garis lintang yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Daerah-daerah yang terletak di dekat garis khatulistiwa memiliki perbedaan suhu siang-malam yang kecil karena daerah-daerah tersebut menerima sinar matahari langsung sepanjang tahun. Sinar matahari langsung ini menyebabkan suhu udara di daerah-daerah tersebut menjadi hangat dan lembab.
- Curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak air tergenang di permukaan bumi. Air yang tergenang tersebut kemudian menyerap panas matahari pada siang hari dan melepaskan panas tersebut pada malam hari. Hal ini menyebabkan perbedaan suhu siang-malam menjadi lebih kecil.
- Keberadaan hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis berperan penting dalam menjaga perbedaan suhu siang-malam di daerah beriklim tropis tetap kecil. Hutan hujan tropis menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen yang dilepaskan oleh hutan hujan tropis membantu menjaga suhu udara tetap sejuk, sedangkan karbon dioksida yang diserap oleh hutan hujan tropis membantu memerangkap panas matahari, sehingga suhu udara tetap hangat. Suhu udara yang hangat dan lembab ini kemudian naik ke atmosfer dan membentuk awan. Awan-awan tersebut kemudian menurunkan hujan.
Perbedaan suhu siang-malam yang kecil di daerah beriklim tropis sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman dan hewan. Tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah beriklim tropis sangat beragam, mulai dari tanaman pangan, tanaman buah, hingga tanaman hias. Jenis tanaman yang sering ditanam di daerah beriklim tropis antara lain padi, jagung, kedelai, kelapa, mangga, durian, dan anggrek.
Musim hujan dan kemarau
Daerah beriklim tropis memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga April, sedangkan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei hingga September. Pergantian musim hujan dan musim kemarau di daerah beriklim tropis tidak terlalu jelas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Letak geografis. Daerah-daerah beriklim tropis terletak di dekat garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa adalah garis lintang yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Daerah-daerah yang terletak di dekat garis khatulistiwa memiliki pergantian musim hujan dan musim kemarau yang tidak terlalu jelas karena daerah-daerah tersebut menerima sinar matahari langsung sepanjang tahun.
- Curah hujan yang tinggi. Daerah-daerah beriklim tropis memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan pergantian musim hujan dan musim kemarau tidak terlalu jelas. Pada musim hujan, curah hujan meningkat, sedangkan pada musim kemarau, curah hujan menurun. Namun, curah hujan pada musim kemarau di daerah beriklim tropis masih lebih tinggi daripada curah hujan pada musim kemarau di daerah beriklim subtropis dan daerah beriklim sedang.
- Keberadaan hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis berperan penting dalam menjaga pergantian musim hujan dan musim kemarau di daerah beriklim tropis tetap tidak jelas. Hutan hujan tropis menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen yang dilepaskan oleh hutan hujan tropis membantu menjaga suhu udara tetap sejuk, sedangkan karbon dioksida yang diserap oleh hutan hujan tropis membantu memerangkap panas matahari, sehingga suhu udara tetap hangat. Suhu udara yang hangat dan lembab ini kemudian naik ke atmosfer dan membentuk awan. Awan-awan tersebut kemudian menurunkan hujan.
Pergantian musim hujan dan musim kemarau di daerah beriklim tropis sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Pada musim hujan, masyarakat biasanya menanam padi dan tanaman pangan lainnya. Pada musim kemarau, masyarakat biasanya menanam jagung dan kedelai.
Pergantian musim hujan dan musim kemarau di daerah beriklim tropis juga berpengaruh terhadap pariwisata. Pada musim hujan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah beriklim tropis biasanya menurun. Sebaliknya, pada musim kemarau, jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah beriklim tropis biasanya meningkat.
Conclusion
Ciri-ciri iklim tropis sangat unik dan berbeda dengan ciri-ciri iklim di daerah lainnya. Daerah beriklim tropis memiliki suhu udara yang hangat sepanjang tahun, curah hujan yang tinggi, kelembaban udara yang tinggi, perbedaan suhu siang-malam yang kecil, dan musim hujan dan musim kemarau yang tidak terlalu jelas. Ciri-ciri iklim tropis ini sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman dan hewan, sehingga daerah beriklim tropis seringkali menjadi tujuan wisata bagi orang-orang dari negara-negara yang beriklim sedang.
Sebagai penutup, dapat dikatakan bahwa iklim tropis adalah iklim yang sangat istimewa. Iklim tropis memiliki berbagai macam keunikan yang tidak ditemukan di daerah lain. Keunikan-keunikan tersebut membuat iklim tropis menjadi sangat menarik dan layak untuk dipelajari.