Kehidupan megalitikum merujuk pada periode sejarah di mana manusia purba menggunakan batu-batu besar untuk membuat struktur arsitektur monumental. Periode ini diperkirakan terjadi sekitar 4.000 hingga 2.500 tahun sebelum Masehi, dan terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri kehidupan megalitikum yang perlu kita ketahui.
1. Penggunaan Batu Megalitik
Ciri yang paling mencolok dari kehidupan megalitikum adalah penggunaan batu-batu besar sebagai bahan dasar pembangunan. Batu-batu ini biasanya memiliki ukuran yang sangat besar dan sulit untuk dipindahkan tanpa alat mekanis. Contoh struktur megalitik yang terkenal di Indonesia adalah situs Gunung Padang di Jawa Barat dan Raja Ampat di Papua Barat.
2. Makam Megalitik
Salah satu ciri khas kehidupan megalitikum adalah adanya pemakaman dengan menggunakan batu-batu besar. Makam megalitik ini seringkali berbentuk menhir atau dolmen, yang merupakan batu tegak yang digunakan sebagai penanda kuburan. Di dalam makam megalitik ini seringkali ditemukan benda-benda peninggalan seperti perhiasan, senjata, dan alat-alat rumah tangga.
3. Ritual dan Upacara
Kehidupan megalitikum juga didominasi oleh adanya ritual dan upacara yang berkaitan dengan pemakaman. Para arkeolog menduga bahwa batu-batu megalitik ini digunakan sebagai tempat untuk menghormati leluhur atau sebagai tempat penyembahan. Upacara pemakaman megalitikum ini seringkali melibatkan seluruh komunitas dan menjadi momen penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat pada masa itu.
4. Struktur Bangunan Megalitik
Selain makam, kehidupan megalitikum juga mencakup pembangunan struktur-struktur bangunan lainnya. Contoh yang paling terkenal adalah batu-batu besar yang disusun dalam formasi tertentu untuk membentuk bangunan seperti bangunan rumah, tempat ibadah, atau tempat pertemuan komunitas. Struktur-struktur ini biasanya memiliki makna dan fungsi yang dalam dalam kehidupan masyarakat megalitikum.
5. Seni dan Kesenian
Kehidupan megalitikum juga mencerminkan keberagaman seni dan kesenian masyarakat pada masa itu. Batu-batu megalitik yang digunakan seringkali dihiasi dengan ukiran atau lukisan yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, hewan, atau simbol-simbol tertentu. Seni dan kesenian megalitikum ini menjadi bukti kecemerlangan budaya dan kreativitas manusia purba.
6. Pertanian dan Pemukiman
Meskipun kehidupan megalitikum seringkali diasosiasikan dengan struktur arsitektur, namun pertanian dan pemukiman juga merupakan bagian penting dari kehidupan pada masa itu. Banyak situs megalitikum yang ditemukan di daerah-daerah yang memiliki lahan subur dan air yang cukup, menunjukkan bahwa pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat megalitikum.
7. Perdagangan dan Pertukaran Budaya
Salah satu ciri kehidupan megalitikum adalah adanya perdagangan dan pertukaran budaya antar komunitas. Beberapa batu megalitik yang ditemukan di suatu daerah seringkali berasal dari daerah lain yang jaraknya ribuan kilometer. Hal ini menunjukkan adanya interaksi dan pertukaran budaya yang aktif antara masyarakat megalitikum pada masa itu.
8. Kepercayaan dan Mitologi
Kehidupan megalitikum juga dipengaruhi oleh sistem kepercayaan dan mitologi yang berkembang pada masa itu. Batu-batu megalitik seringkali dianggap memiliki kekuatan magis atau spiritual, dan digunakan dalam ritual-ritual keagamaan. Selain itu, kehidupan megalitikum juga mencerminkan mitologi atau cerita-cerita rakyat yang berkembang pada masa itu.
9. Penggunaan Teknologi Sederhana
Pada masa megalitikum, manusia masih menggunakan teknologi yang relatif sederhana dalam pembangunan struktur-struktur megalitik. Mereka menggunakan alat-alat sederhana seperti pengayak, palu batu, dan alat-alat tajam dari batu untuk memotong dan mengangkat batu-batu besar. Meskipun demikian, mereka berhasil menciptakan struktur-struktur yang monumental dan tahan lama.
10. Kehidupan Berkelompok
Kehidupan megalitikum umumnya didominasi oleh kehidupan berkelompok. Masyarakat megalitikum biasanya tinggal dalam pemukiman yang terdiri dari beberapa rumah dan dikelilingi oleh struktur-struktur megalitik seperti makam atau bangunan-bangunan publik. Kehidupan berkelompok ini mencerminkan adanya organisasi sosial yang terstruktur dan adanya kerjasama antar anggota masyarakat.