Lembaga sosial adalah suatu sistem norma, nilai, dan perilaku yang mengatur hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat. Lembaga sosial memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan masyarakat dan menjaga ketertiban sosial. Ada beberapa ciri-ciri lembaga sosial yang membedakannya dari kelompok sosial lainnya. Ciri-ciri tersebut meliputi:
Pertama, lembaga sosial memiliki tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat berupa mengatur hubungan antar manusia, menjaga ketertiban sosial, atau memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya, lembaga keluarga bertujuan untuk mengatur hubungan antar anggota keluarga dan menjaga ketertiban dalam rumah tangga. Lembaga pendidikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan menyiapkan generasi muda untuk menghadapi kehidupan.
Kedua, lembaga sosial memiliki struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi tersebut menentukan bagaimana lembaga sosial beroperasi dan siapa saja yang terlibat dalam lembaga sosial tersebut. Misalnya, lembaga keluarga memiliki struktur organisasi yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Lembaga pendidikan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan siswa.
Ciri-ciri Lembaga Sosial
Ciri-ciri lembaga sosial meliputi:
- Bertujuan jelas
- Berstruktur organisasi
- Berpola perilaku
- Bersifat relatif kekal
- Bersifat universal
- Dapat mengalami perubahan
Ciri-ciri tersebut saling berkaitan dan membentuk lembaga sosial yang berfungsi untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menjaga ketertiban sosial.
Bertujuan jelas
Salah satu ciri lembaga sosial adalah memiliki tujuan yang jelas. Tujuan tersebut dapat berupa mengatur hubungan antar manusia, menjaga ketertiban sosial, atau memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya, lembaga keluarga bertujuan untuk mengatur hubungan antar anggota keluarga dan menjaga ketertiban dalam rumah tangga. Lembaga pendidikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan menyiapkan generasi muda untuk menghadapi kehidupan.
Tujuan lembaga sosial harus jelas dan dapat dipahami oleh seluruh anggota masyarakat. Tujuan tersebut juga harus realistis dan dapat dicapai. Jika tujuan lembaga sosial tidak jelas atau tidak realistis, maka lembaga sosial tersebut tidak akan dapat berfungsi dengan baik.
Tujuan lembaga sosial dapat berubah seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, tujuan lembaga pendidikan pada awalnya hanya untuk mempersiapkan siswa untuk bekerja. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tujuan lembaga pendidikan menjadi lebih luas, yaitu untuk mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh, baik dari segi intelektual, sosial, maupun emosional.
Kejelasan tujuan lembaga sosial sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut. Tujuan yang jelas akan memudahkan lembaga sosial untuk menyusun program dan kegiatan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, tujuan yang jelas juga akan memudahkan lembaga sosial untuk mengevaluasi keberhasilan program dan kegiatannya.
Dengan demikian, ciri lembaga sosial yang bertujuan jelas sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut dalam mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berstruktur organisasi
Ciri lembaga sosial yang kedua adalah memiliki struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi tersebut menentukan bagaimana lembaga sosial beroperasi dan siapa saja yang terlibat dalam lembaga sosial tersebut. Misalnya, lembaga keluarga memiliki struktur organisasi yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Lembaga pendidikan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan siswa.
Struktur organisasi lembaga sosial dapat berbeda-beda tergantung pada jenis lembaga sosial tersebut. Namun, secara umum, struktur organisasi lembaga sosial terdiri dari beberapa komponen berikut:
- Pimpinan: Pimpinan lembaga sosial bertanggung jawab atas pengelolaan lembaga sosial tersebut. Pimpinan lembaga sosial dapat dipilih oleh anggota lembaga sosial atau ditunjuk oleh pihak luar.
- Anggota: Anggota lembaga sosial adalah orang-orang yang terlibat dalam kegiatan lembaga sosial tersebut. Anggota lembaga sosial dapat berasal dari berbagai latar belakang.
- Staf: Staf lembaga sosial adalah orang-orang yang membantu pimpinan lembaga sosial dalam menjalankan tugas-tugasnya. Staf lembaga sosial dapat terdiri dari pegawai tetap, pegawai kontrak, atau sukarelawan.
Struktur organisasi lembaga sosial sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut. Struktur organisasi yang jelas akan memudahkan lembaga sosial untuk menjalankan program dan kegiatannya secara efektif dan efisien. Selain itu, struktur organisasi yang jelas juga akan memudahkan lembaga sosial untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak lain.
Struktur organisasi lembaga sosial dapat berubah seiring dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan lembaga sosial tersebut. Misalnya, lembaga pendidikan pada awalnya mungkin hanya memiliki struktur organisasi yang sederhana. Namun, seiring dengan perkembangan lembaga pendidikan, struktur organisasinya menjadi lebih kompleks dengan adanya berbagai jabatan dan unit kerja.
Dengan demikian, ciri lembaga sosial yang berstruktur organisasi sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut dalam mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berpola perilaku
Ciri lembaga sosial yang ketiga adalah memiliki pola perilaku yang jelas. Pola perilaku tersebut mengatur bagaimana anggota lembaga sosial tersebut berperilaku dalam situasi tertentu. Misalnya, lembaga keluarga memiliki pola perilaku yang mengatur bagaimana anggota keluarga harus berperilaku terhadap satu sama lain. Lembaga pendidikan memiliki pola perilaku yang mengatur bagaimana siswa harus berperilaku terhadap guru dan sesama siswa.
Pola perilaku lembaga sosial dapat berbeda-beda tergantung pada jenis lembaga sosial tersebut. Namun, secara umum, pola perilaku lembaga sosial meliputi beberapa hal berikut:
- Norma: Norma adalah aturan-aturan yang mengatur perilaku anggota lembaga sosial. Norma dapat berupa norma tertulis atau norma tidak tertulis.
- Nilai: Nilai adalah keyakinan-keyakinan yang dijunjung tinggi oleh anggota lembaga sosial. Nilai mempengaruhi perilaku anggota lembaga sosial dalam situasi tertentu.
- Peran: Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam lembaga sosial. Misalnya, peran seorang ayah adalah untuk melindungi dan menghidupi keluarganya.
Pola perilaku lembaga sosial sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut. Pola perilaku yang jelas akan memudahkan anggota lembaga sosial untuk berperilaku sesuai dengan harapan lembaga sosial tersebut. Selain itu, pola perilaku yang jelas juga akan memudahkan lembaga sosial untuk melakukan kontrol sosial terhadap anggota-anggotanya.
Pola perilaku lembaga sosial dapat berubah seiring dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan lembaga sosial tersebut. Misalnya, pola perilaku lembaga pendidikan pada awalnya mungkin hanya mengatur bagaimana siswa harus berperilaku di sekolah. Namun, seiring dengan perkembangan lembaga pendidikan, pola perilaku lembaga pendidikan menjadi lebih kompleks dengan adanya berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan sosial lainnya.
Dengan demikian, ciri lembaga sosial yang berpola perilaku sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut dalam mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bersifat relatif kekal
Ciri lembaga sosial yang keempat adalah bersifat relatif kekal. Artinya, lembaga sosial dapat bertahan dalam waktu yang lama dan tidak mudah berubah. Misalnya, lembaga keluarga telah ada sejak zaman dahulu dan masih ada hingga sekarang. Lembaga pendidikan juga telah ada sejak zaman dahulu dan masih ada hingga sekarang.
- Lembaga sosial bersifat adaptif
Lembaga sosial dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, lembaga keluarga pada zaman dahulu mungkin hanya mengatur hubungan antara suami, istri, dan anak-anak. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, lembaga keluarga mulai mengatur hubungan antara suami, istri, anak-anak, dan menantu. Selain itu, lembaga pendidikan pada zaman dahulu mungkin hanya mengajarkan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, lembaga pendidikan mulai mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan.
- Lembaga sosial bersifat fungsional
Lembaga sosial memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat. Misalnya, lembaga keluarga berfungsi untuk mengatur hubungan antar anggota keluarga dan menjaga ketertiban dalam rumah tangga. Lembaga pendidikan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan menyiapkan generasi muda untuk menghadapi kehidupan.
- Lembaga sosial bersifat normatif
Lembaga sosial memiliki norma-norma yang mengatur perilaku anggota-anggotanya. Norma-norma tersebut dapat berupa norma tertulis atau norma tidak tertulis. Misalnya, lembaga keluarga memiliki norma-norma yang mengatur bagaimana anggota keluarga harus berperilaku terhadap satu sama lain. Lembaga pendidikan memiliki norma-norma yang mengatur bagaimana siswa harus berperilaku terhadap guru dan sesama siswa.
- Lembaga sosial bersifat universal
Lembaga sosial ditemukan di semua masyarakat di dunia. Meskipun bentuk dan strukturnya mungkin berbeda-beda, namun lembaga sosial memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk mengatur kehidupan masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, ciri lembaga sosial yang bersifat relatif kekal sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut dalam mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bersifat universal
Ciri lembaga sosial yang kelima adalah bersifat universal. Artinya, lembaga sosial ditemukan di semua masyarakat di dunia. Meskipun bentuk dan strukturnya mungkin berbeda-beda, namun lembaga sosial memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk mengatur kehidupan masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Lembaga sosial memenuhi kebutuhan dasar manusia
Lembaga sosial memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Misalnya, lembaga keluarga memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Lembaga pendidikan memenuhi kebutuhan dasar manusia akan pendidikan. Lembaga kesehatan memenuhi kebutuhan dasar manusia akan kesehatan. Lembaga keamanan memenuhi kebutuhan dasar manusia akan keamanan.
- Lembaga sosial mengatur hubungan antar manusia
Lembaga sosial mengatur hubungan antar manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Misalnya, lembaga keluarga mengatur hubungan antar anggota keluarga. Lembaga pendidikan mengatur hubungan antara guru dan siswa. Lembaga agama mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan. Lembaga ekonomi mengatur hubungan antara produsen dan konsumen.
- Lembaga sosial menjaga ketertiban sosial
Lembaga sosial menjaga ketertiban sosial dengan menegakkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Misalnya, lembaga keluarga menegakkan norma-norma dan nilai-nilai tentang bagaimana anggota keluarga harus berperilaku terhadap satu sama lain. Lembaga pendidikan menegakkan norma-norma dan nilai-nilai tentang bagaimana siswa harus berperilaku terhadap guru dan sesama siswa. Lembaga agama menegakkan norma-norma dan nilai-nilai tentang bagaimana manusia harus berperilaku terhadap Tuhan.
- Lembaga sosial bersifat dinamis
Lembaga sosial bersifat dinamis, artinya lembaga sosial dapat berubah seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, lembaga keluarga pada zaman dahulu mungkin hanya mengatur hubungan antara suami, istri, dan anak-anak. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, lembaga keluarga mulai mengatur hubungan antara suami, istri, anak-anak, dan menantu. Selain itu, lembaga pendidikan pada zaman dahulu mungkin hanya mengajarkan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, lembaga pendidikan mulai mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Dengan demikian, ciri lembaga sosial yang bersifat universal sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut dalam mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dapat mengalami perubahan
Ciri lembaga sosial yang keenam adalah dapat mengalami perubahan. Lembaga sosial dapat berubah seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, lembaga keluarga pada zaman dahulu mungkin hanya mengatur hubungan antara suami, istri, dan anak-anak. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, lembaga keluarga mulai mengatur hubungan antara suami, istri, anak-anak, dan menantu. Selain itu, lembaga pendidikan pada zaman dahulu mungkin hanya mengajarkan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, lembaga pendidikan mulai mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan lembaga sosial berubah, antara lain:
- Perubahan zaman
Perubahan zaman dapat menyebabkan lembaga sosial berubah. Misalnya, pada zaman dahulu, lembaga keluarga sangat kuat karena masyarakat masih hidup dalam sistem kekerabatan yang erat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan struktur masyarakat, lembaga keluarga menjadi lebih longgar.
- Perubahan kebutuhan masyarakat
Perubahan kebutuhan masyarakat juga dapat menyebabkan lembaga sosial berubah. Misalnya, pada zaman dahulu, lembaga pendidikan hanya mengajarkan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan kebutuhan masyarakat, lembaga pendidikan mulai mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan.
- Pengaruh budaya luar
Pengaruh budaya luar juga dapat menyebabkan lembaga sosial berubah. Misalnya, pada zaman dahulu, lembaga keluarga di Indonesia sangat kuat karena masyarakat masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional. Namun, seiring dengan masuknya budaya luar, lembaga keluarga di Indonesia mulai mengalami perubahan. Misalnya, pada beberapa keluarga, istri mulai bekerja di luar rumah dan anak-anak mulai diasuh oleh pengasuh.
Perubahan lembaga sosial dapat bersifat positif atau negatif. Perubahan lembaga sosial yang positif dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Misalnya, perubahan lembaga keluarga yang menjadi lebih egaliter dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi perempuan untuk berkarier dan berpartisipasi dalam pembangunan. Namun, perubahan lembaga sosial yang negatif dapat merugikan masyarakat. Misalnya, perubahan lembaga pendidikan yang menjadi lebih komersial dapat menyebabkan pendidikan menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat miskin.
Dengan demikian, ciri lembaga sosial yang dapat mengalami perubahan sangat penting untuk keberhasilan lembaga sosial tersebut dalam mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Conclusion
Lembaga sosial adalah suatu sistem norma, nilai, dan perilaku yang mengatur hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat. Lembaga sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Bertujuan jelas
- Berstruktur organisasi
- Berpola perilaku
- Bersifat relatif kekal
- Bersifat universal
- Dapat mengalami perubahan
Keenam ciri tersebut saling berkaitan dan membentuk lembaga sosial yang berfungsi untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menjaga ketertiban sosial. Lembaga sosial dapat berubah seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Perubahan lembaga sosial dapat bersifat positif atau negatif. Perubahan lembaga sosial yang positif dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Namun, perubahan lembaga sosial yang negatif dapat merugikan masyarakat.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga agar lembaga sosial tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengalami perubahan yang negatif. Upaya tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial itu sendiri.
Demikian pembahasan tentang ciri-ciri lembaga sosial. Semoga bermanfaat.