Ciri-Ciri Otot Polos


Ciri-Ciri Otot Polos

Dalam tubuh manusia, terdapat tiga jenis otot utama, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot polos adalah jenis otot yang tidak memiliki garis-garis melintang dan berfungsi secara otomatis tanpa disadari.

Otot polos ditemukan di berbagai organ dalam tubuh, seperti saluran pencernaan, saluran pernapasan, saluran kemih, dan pembuluh darah. Otot polos juga ditemukan di mata, kulit, dan kelenjar.

Pada artikel ini, kita akan membahas ciri-ciri otot polos secara lebih terperinci.

Ciri-Ciri Otot Polos

Otot polos memiliki beberapa ciri-ciri yang khas, yaitu:

  • Tidak bergaris melintang
  • Bekerja secara otomatis
  • Ditemukan di organ dalam
  • Berkontraksi lambat
  • Tahan lelah

Ciri-ciri tersebut membuat otot polos sangat cocok untuk menjalankan fungsinya dalam mengatur kerja organ dalam tubuh.

Tidak bergaris melintang

Salah satu ciri khas otot polos adalah tidak adanya garis-garis melintang pada serabut ototnya.

  • Struktur serabut otot

    Serabut otot polos tersusun atas filamen aktin dan miosin yang tersusun secara acak, sehingga tidak membentuk garis-garis melintang seperti pada otot rangka dan otot jantung.

  • Sifat kontraksi

    Kontraksi otot polos bersifat lambat dan berkelanjutan, tidak seperti otot rangka yang berkontraksi cepat dan kuat.

  • Fungsi otot polos

    Otot polos berfungsi untuk mengatur kerja organ dalam tubuh, seperti saluran pencernaan, saluran pernapasan, saluran kemih, dan pembuluh darah. Otot polos juga ditemukan di mata, kulit, dan kelenjar.

  • Contoh otot polos

    Beberapa contoh otot polos antara lain otot polos pada dinding saluran pencernaan, otot polos pada dinding saluran pernapasan, otot polos pada dinding saluran kemih, otot polos pada dinding pembuluh darah, otot polos pada mata, otot polos pada kulit, dan otot polos pada kelenjar.

Demikian penjelasan tentang ciri otot polos yang tidak bergaris melintang. Semoga bermanfaat.

Bekerja secara otomatis

Otot polos bekerja secara otomatis, artinya kontraksi dan relaksasi otot polos tidak dikendalikan oleh kesadaran kita. Otot polos diatur oleh sistem saraf otonom, yang merupakan bagian dari sistem saraf yang bekerja tanpa disadari.

Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf simpatis bertanggung jawab untuk mempersiapkan tubuh menghadapi situasi stres, sedangkan sistem saraf parasimpatis bertanggung jawab untuk menenangkan tubuh setelah situasi stres.

Kedua sistem saraf otonom ini bekerja sama untuk mengatur kerja otot polos di seluruh tubuh. Misalnya, ketika kita merasa stres, sistem saraf simpatis akan merangsang otot polos pada pembuluh darah untuk berkontraksi, sehingga tekanan darah meningkat. Sebaliknya, ketika kita merasa rileks, sistem saraf parasimpatis akan merangsang otot polos pada pembuluh darah untuk relaksasi, sehingga tekanan darah menurun.

Selain sistem saraf otonom, kerja otot polos juga dapat dipengaruhi oleh hormon. Misalnya, hormon adrenalin yang dilepaskan ketika kita merasa stres dapat menyebabkan otot polos pada saluran pernapasan berkontraksi, sehingga pernapasan menjadi lebih cepat.

Demikian penjelasan tentang ciri otot polos yang bekerja secara otomatis. Semoga bermanfaat.

Ditemukan di organ dalam

Otot polos ditemukan di berbagai organ dalam tubuh, antara lain:

  • Saluran pencernaan
    Otot polos pada saluran pencernaan berfungsi untuk mendorong makanan dari mulut hingga ke anus. Otot polos pada saluran pencernaan juga berfungsi untuk mengatur sekresi cairan pencernaan.
  • Saluran pernapasan
    Otot polos pada saluran pernapasan berfungsi untuk mengatur aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru. Otot polos pada saluran pernapasan juga berfungsi untuk mengeluarkan lendir dari paru-paru.
  • Saluran kemih
    Otot polos pada saluran kemih berfungsi untuk mengatur aliran urine dari ginjal hingga ke kandung kemih. Otot polos pada saluran kemih juga berfungsi untuk mengosongkan kandung kemih.
  • Pembuluh darah
    Otot polos pada pembuluh darah berfungsi untuk mengatur aliran darah ke seluruh tubuh. Otot polos pada pembuluh darah juga berfungsi untuk mengatur tekanan darah.

Selain itu, otot polos juga ditemukan di beberapa organ dalam lainnya, seperti mata, kulit, dan kelenjar.

Otot polos pada organ dalam bekerja secara otomatis untuk mengatur kerja organ tersebut. Misalnya, otot polos pada saluran pencernaan bekerja secara otomatis untuk mendorong makanan dari mulut hingga ke anus. Otot polos pada saluran pernapasan bekerja secara otomatis untuk mengatur aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.

Demikian penjelasan tentang ciri otot polos yang ditemukan di organ dalam. Semoga bermanfaat.

Berkontraksi lambat

Otot polos berkontraksi secara lambat dan berkelanjutan. Kontraksi otot polos tidak secepat dan sekuat kontraksi otot rangka. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Struktur serabut otot
    Serabut otot polos mengandung lebih sedikit protein aktin dan miosin dibandingkan dengan serabut otot rangka. Protein aktin dan miosin adalah protein yang bertanggung jawab untuk kontraksi otot.
  • Jumlah sarkomer
    Sarkomer adalah unit dasar kontraksi otot. Serabut otot polos mengandung lebih sedikit sarkomer dibandingkan dengan serabut otot rangka. Semakin sedikit jumlah sarkomer, semakin lambat kontraksi otot.
  • Kecepatan pergerakan ion kalsium
    Ion kalsium berperan penting dalam proses kontraksi otot. Pada otot polos, pergerakan ion kalsium lebih lambat dibandingkan dengan otot rangka. Hal ini menyebabkan kontraksi otot polos lebih lambat.

Kontraksi otot polos yang lambat dan berkelanjutan sangat cocok untuk mengatur kerja organ dalam tubuh. Misalnya, otot polos pada saluran pencernaan berkontraksi secara lambat dan berkelanjutan untuk mendorong makanan dari mulut hingga ke anus. Otot polos pada saluran pernapasan berkontraksi secara lambat dan berkelanjutan untuk mengatur aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.

Demikian penjelasan tentang ciri otot polos yang berkontraksi lambat. Semoga bermanfaat.

Tahan lelah

Otot polos memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kelelahan. Otot polos dapat berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Metabolisme aerobik
    Otot polos menggunakan metabolisme aerobik untuk menghasilkan energi. Metabolisme aerobik adalah proses produksi energi yang menggunakan oksigen. Metabolisme aerobik lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak energi daripada metabolisme anaerobik.
  • Banyaknya mitokondria
    Mitokondria adalah organel sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi. Otot polos mengandung lebih banyak mitokondria dibandingkan dengan otot rangka. Semakin banyak jumlah mitokondria, semakin banyak energi yang dapat dihasilkan.
  • Kapasitas penyimpanan glikogen
    Glikogen adalah bentuk penyimpanan glukosa dalam tubuh. Otot polos mengandung lebih banyak glikogen dibandingkan dengan otot rangka. Glikogen dapat dipecah menjadi glukosa untuk menghasilkan energi.
  • Peredaran darah yang baik
    Otot polos memiliki peredaran darah yang baik. Hal ini memastikan bahwa otot polos mendapat suplai oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menghasilkan energi.

Ketahanan otot polos terhadap kelelahan sangat penting untuk fungsi organ dalam tubuh. Misalnya, otot polos pada saluran pencernaan harus berkontraksi secara terus-menerus untuk mendorong makanan dari mulut hingga ke anus. Otot polos pada saluran pernapasan harus berkontraksi secara terus-menerus untuk mengatur aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.

Kesimpulan

Otot polos adalah salah satu jenis otot yang terdapat dalam tubuh manusia. Otot polos memiliki beberapa ciri khas, yaitu tidak bergaris melintang, bekerja secara otomatis, ditemukan di organ dalam, berkontraksi lambat, dan tahan lelah.

Ciri-ciri otot polos tersebut sangat cocok untuk mengatur kerja organ dalam tubuh. Misalnya, otot polos pada saluran pencernaan berkontraksi secara lambat dan berkelanjutan untuk mendorong makanan dari mulut hingga ke anus. Otot polos pada saluran pernapasan berkontraksi secara lambat dan berkelanjutan untuk mengatur aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.

Demikian pembahasan tentang ciri-ciri otot polos. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita tentang otot polos.