Contoh Mad Arid Lissukun


Contoh Mad Arid Lissukun

Mad arid lissukun adalah salah satu jenis mad arid yang terjadi ketika terdapat huruf ra’ atau huruf hamzah yang berharakat fathah bertemu dengan huruf yang berharakat sukun. Dalam ilmu tajwid, mad arid lissukun ini termasuk ke dalam hukum bacaan mad thabi’i. Huruf yang berharakat sukun tersebut bisa berada di tengah atau di akhir kata.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang contoh-contoh mad arid lissukun beserta penjelasannya. Selain itu, kita juga akan membahas tentang hukum bacaan mad arid lissukun dan cara menghafalnya. Jadi, simak baik-baik artikel ini ya!

Setelah memahami pengertian dan hukum bacaan mad arid lissukun, sekarang saatnya kita membahas contoh-contoh mad arid lissukun. Berikut ini adalah beberapa contoh mad arid lissukun beserta penjelasannya:

contoh mad arid lissukun

Berikut ini adalah 5 poin penting tentang contoh mad arid lissukun:

  • Ra’ atau hamzah fathah bertemu sukun
  • Terjadi di tengah atau akhir kata
  • Memanjangkan bacaan 2 harakat
  • Contoh: “ar-rahmaan”, “al-hamdu”
  • Hukum bacaan mad thabi’i

Itulah 5 poin penting tentang contoh mad arid lissukun. Semoga bermanfaat!

Ra’ atau hamzah fathah bertemu sukun

Ra’ atau hamzah fathah bertemu sukun merupakan salah satu syarat terjadinya mad arid lissukun. Berikut ini adalah beberapa poin penting terkait dengan Ra’ atau hamzah fathah bertemu sukun:

  • Ra’ atau hamzah berharakat fathah

    Ra’ atau hamzah yang bertemu dengan huruf sukun harus berharakat fathah. Contohnya seperti pada kata “ar-rahmaan” dan “al-hamdu”.

  • Huruf sukun berada di tengah atau di akhir kata

    Huruf sukun yang bertemu dengan Ra’ atau hamzah berharakat fathah dapat berada di tengah atau di akhir kata. Contohnya seperti pada kata “ar-rahmaan” (huruf sukun berada di tengah kata) dan “al-hamdu” (huruf sukun berada di akhir kata).

  • Memanjangkan bacaan 2 harakat

    Mad arid lissukun yang terjadi karena Ra’ atau hamzah fathah bertemu sukun akan memanjangkan bacaan sebanyak 2 harakat. Artinya, bacaan Ra’ atau hamzah tersebut dibaca panjang selama 2 ketukan.

  • Contoh bacaan mad arid lissukun karena Ra’ atau hamzah fathah bertemu sukun

    Berikut ini adalah beberapa contoh bacaan mad arid lissukun karena Ra’ atau hamzah fathah bertemu sukun:

    • ar-rahmaan (dibaca: ar-rah-maa-ni)
    • al-hamdu (dibaca: al-ham-du)
    • fir’aun (dibaca: fir’-au-na)
    • hai’ah (dibaca: hai’-a-tu)

Demikianlah penjelasan tentang Ra’ atau hamzah fathah bertemu sukun terkait dengan contoh mad arid lissukun. Semoga bermanfaat!

Terjadi di tengah atau akhir kata

Mad arid lissukun dapat terjadi di tengah atau di akhir kata. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Mad arid lissukun terjadi di tengah kata

Mad arid lissukun yang terjadi di tengah kata adalah ketika Ra’ atau hamzah berharakat fathah bertemu dengan huruf sukun di tengah kata. Contohnya seperti pada kata “ar-rahmaan” dan “al-hamdu”.

Pada kata “ar-rahmaan”, Ra’ berharakat fathah bertemu dengan huruf mim yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan Ra’ dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “ar-rah-maa-ni”.

Pada kata “al-hamdu”, hamzah berharakat fathah bertemu dengan huruf dal yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan hamzah dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “al-ham-du”.

2. Mad arid lissukun terjadi di akhir kata

Mad arid lissukun yang terjadi di akhir kata adalah ketika Ra’ atau hamzah berharakat fathah bertemu dengan huruf sukun di akhir kata. Contohnya seperti pada kata “fir’aun” dan “hai’ah”.

Pada kata “fir’aun”, Ra’ berharakat fathah bertemu dengan huruf nun yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan Ra’ dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “fir’-au-na”.

Pada kata “hai’ah”, hamzah berharakat fathah bertemu dengan huruf ta’ yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan hamzah dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “hai’-a-tu”.

Demikianlah penjelasan tentang terjadinya mad arid lissukun di tengah atau di akhir kata. Semoga bermanfaat!

Memanjangkan bacaan 2 harakat

Mad arid lissukun akan memanjangkan bacaan Ra’ atau hamzah yang berharakat fathah selama 2 harakat. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Memanjangkan bacaan Ra’

Jika Ra’ berharakat fathah bertemu dengan huruf sukun, maka bacaan Ra’ tersebut akan dipanjangkan selama 2 harakat. Contohnya seperti pada kata “ar-rahmaan” dan “fir’aun”.

Pada kata “ar-rahmaan”, Ra’ berharakat fathah bertemu dengan huruf mim yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan Ra’ dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “ar-rah-maa-ni”.

Pada kata “fir’aun”, Ra’ berharakat fathah bertemu dengan huruf nun yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan Ra’ dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “fir’-au-na”.

2. Memanjangkan bacaan hamzah

Jika hamzah berharakat fathah bertemu dengan huruf sukun, maka bacaan hamzah tersebut akan dipanjangkan selama 2 harakat. Contohnya seperti pada kata “al-hamdu” dan “hai’ah”.

Pada kata “al-hamdu”, hamzah berharakat fathah bertemu dengan huruf dal yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan hamzah dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “al-ham-du”.

Pada kata “hai’ah”, hamzah berharakat fathah bertemu dengan huruf ta’ yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan hamzah dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “hai’-a-tu”.

Demikianlah penjelasan tentang memanjangkan bacaan 2 harakat pada mad arid lissukun. Semoga bermanfaat!

Contoh: “ar-rahmaan”, “al-hamdu”

Berikut ini adalah penjelasan tentang contoh mad arid lissukun pada kata “ar-rahmaan” dan “al-hamdu”:

1. Kata “ar-rahmaan”

Pada kata “ar-rahmaan”, terdapat huruf Ra’ yang berharakat fathah bertemu dengan huruf mim yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan Ra’ dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “ar-rah-maa-ni”.

Berikut ini adalah cara membaca kata “ar-rahmaan” dengan mad arid lissukun:

  • Baca huruf alif dengan harakat fathah, sehingga bacaannya menjadi “a”.
  • Baca huruf Ra’ dengan harakat fathah panjang selama 2 harakat, sehingga bacaannya menjadi “rah”.
  • Baca huruf ra’ dengan harakat fathah, sehingga bacaannya menjadi “ma”.
  • Baca huruf alif dengan harakat fathah, sehingga bacaannya menjadi “ni”.

Jadi, bacaan lengkap kata “ar-rahmaan” dengan mad arid lissukun adalah “a-rrah-maa-ni”.

2. Kata “al-hamdu”

Pada kata “al-hamdu”, terdapat huruf hamzah yang berharakat fathah bertemu dengan huruf dal yang berharakat sukun. Hal ini menyebabkan hamzah dibaca panjang selama 2 harakat, sehingga bacaan menjadi “al-ham-du”.

Berikut ini adalah cara membaca kata “al-hamdu” dengan mad arid lissukun:

  • Baca huruf alif dengan harakat fathah, sehingga bacaannya menjadi “a”.
  • Baca huruf lam dengan harakat fathah, sehingga bacaannya menjadi “li”.
  • Baca huruf hamzah dengan harakat fathah panjang selama 2 harakat, sehingga bacaannya menjadi “ham”.
  • Baca huruf dal dengan harakat dhummah, sehingga bacaannya menjadi “du”.

Jadi, bacaan lengkap kata “al-hamdu” dengan mad arid lissukun adalah “al-ham-du”.

Demikianlah penjelasan tentang contoh mad arid lissukun pada kata “ar-rahmaan” dan “al-hamdu”. Semoga bermanfaat!

Hukum bacaan mad thabi’i

Mad arid lissukun termasuk ke dalam hukum bacaan mad thabi’i. Mad thabi’i adalah mad yang terjadi secara alami karena adanya huruf-huruf tertentu dalam suatu kata. Huruf-huruf tersebut adalah Ra’, lam, mim, nun, dan hamzah. Jika salah satu huruf tersebut berharakat fathah dan bertemu dengan huruf sukun, maka bacaannya akan dipanjangkan selama 2 harakat.

Berikut ini adalah beberapa contoh mad thabi’i selain mad arid lissukun:

  • Mad lazim mutsaqqal kilmi (bacaan Ra’ panjang 2 harakat di akhir kata)
  • Mad lazim mukhaffaful kilmi (bacaan lam panjang 2 harakat di akhir kata)
  • Mad lazim mustaqil (bacaan mim panjang 2 harakat di akhir kata)
  • Mad lazim mu’thahhir al-huruf (bacaan nun panjang 2 harakat di akhir kata)
  • Mad thabi’i hamzah (bacaan hamzah panjang 2 harakat di akhir kata)

Dalam ilmu tajwid, mad thabi’i dibagi menjadi dua macam, yaitu mad thabi’i mutamim dan mad thabi’i mukhaffaf.

Mad thabi’i mutamim adalah mad thabi’i yang dibaca panjang selama 2 harakat penuh. Contohnya seperti pada kata “ar-rahmaan” dan “al-hamdu”.

Mad thabi’i mukhaffaf adalah mad thabi’i yang dibaca panjang selama 1 harakat. Contohnya seperti pada kata “fatiihah” dan “shuhuud”.

Demikianlah penjelasan tentang hukum bacaan mad thabi’i terkait dengan contoh mad arid lissukun. Semoga bermanfaat!

Conclusion

Demikianlah pembahasan tentang contoh mad arid lissukun beserta hukum bacaannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Mad arid lissukun adalah salah satu jenis mad thabi’i yang terjadi ketika terdapat huruf Ra’ atau huruf hamzah yang berharakat fathah bertemu dengan huruf yang berharakat sukun. Mad arid lissukun ini akan memanjangkan bacaan Ra’ atau hamzah tersebut selama 2 harakat.

Ada beberapa contoh kata yang mengandung mad arid lissukun, di antaranya adalah “ar-rahmaan”, “al-hamdu”, “fir’aun”, dan “hai’ah”. Dalam membaca kata-kata tersebut, Ra’ atau hamzah yang berharakat fathah harus dibaca panjang selama 2 harakat.

Demikianlah pembahasan tentang contoh mad arid lissukun. Semoga bermanfaat dan selamat mempraktikkannya dalam membaca Al-Qur’an!