Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah pangan. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya yang dimaksud dengan pangan? Pangan adalah semua jenis makanan dan minuman yang dapat dimakan dan dikonsumsi oleh manusia. Pangan merupakan sumber energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas.
Pangan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pangan olahan dan pangan tidak olahan. Pangan olahan adalah pangan yang telah mengalami proses pengolahan, baik secara fisik, kimia, maupun biologis. Tujuan pengolahan pangan adalah untuk meningkatkan kualitas pangan, memperpanjang masa simpan, dan membuatnya lebih mudah untuk dikonsumsi. Contoh pangan olahan adalah beras, minyak goreng, gula, dan garam.
Di sisi lain, pangan tidak olahan adalah pangan yang belum mengalami proses pengolahan sama sekali. Pangan tidak olahan biasanya berupa bahan makanan segar, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daging, ikan, dan telur. Pangan tidak olahan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pangan olahan, sehingga lebih baik untuk kesehatan.
jenis pangan yang belum mengalami pengolahan disebut dengan pangan
Pangan tidak olahan lebih sehat.
- Segar dan alami
- Nutrisi lebih tinggi
- Rendah gula dan garam
- Baik untuk pencernaan
- Mencegah penyakit kronis
Konsumsi pangan tidak olahan secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Segar dan alami
Pangan tidak olahan adalah pangan yang segar dan alami. Ini berarti bahwa pangan tersebut belum mengalami proses pengolahan apa pun, baik secara fisik, kimia, maupun biologis. Pangan tidak olahan biasanya berupa bahan makanan segar, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daging, ikan, dan telur.
Pangan tidak olahan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pangan olahan. Hal ini karena pangan tidak olahan tidak mengandung bahan tambahan apa pun, seperti gula, garam, atau pengawet. Selain itu, pangan tidak olahan juga lebih kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Misalnya, buah-buahan dan sayur-sayuran mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Daging dan ikan mengandung protein yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Telur mengandung kolin yang penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif.
Oleh karena itu, sebaiknya kita lebih banyak mengonsumsi pangan tidak olahan dibandingkan dengan pangan olahan. Pangan tidak olahan lebih sehat dan lebih bergizi. Dengan mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Selain itu, pangan tidak olahan juga lebih ramah lingkungan. Proses pengolahan pangan dapat menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan. Pangan tidak olahan tidak memerlukan proses pengolahan yang rumit, sehingga lebih ramah lingkungan.
Nutrisi lebih tinggi
Pangan tidak olahan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pangan olahan. Hal ini karena pangan tidak olahan tidak mengandung bahan tambahan apa pun, seperti gula, garam, atau pengawet. Selain itu, pangan tidak olahan juga lebih kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
- Vitamin dan mineral
Pangan tidak olahan mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Misalnya, buah-buahan dan sayur-sayuran mengandung vitamin A, C, dan E, serta kalium, magnesium, dan zat besi. Daging dan ikan mengandung vitamin B12, zat besi, dan zinc. Telur mengandung vitamin D, kolin, dan selenium.
- Antioksidan
Pangan tidak olahan juga kaya akan antioksidan. Antioksidan adalah zat yang dapat menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti kanker, jantung, dan stroke. Buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh merupakan sumber antioksidan yang baik.
- Serat
Pangan tidak olahan juga mengandung serat yang tinggi. Serat penting untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan kolesterol. Buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh merupakan sumber serat yang baik.
- Protein berkualitas tinggi
Pangan tidak olahan, seperti daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan, mengandung protein berkualitas tinggi. Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein juga penting untuk memproduksi hormon dan enzim.
Dengan mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur, kita dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan menjaga kesehatan tubuh.
Rendah gula dan garam
Pangan tidak olahan umumnya rendah gula dan garam. Hal ini karena pangan tidak olahan tidak mengandung bahan tambahan apa pun, seperti gula, garam, atau pengawet. Selain itu, pangan tidak olahan juga tidak mengalami proses pengolahan yang dapat meningkatkan kadar gula dan garam.
- Gula
Gula merupakan sumber kalori kosong yang tidak memiliki nilai gizi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Pangan tidak olahan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, mengandung gula alami yang lebih rendah dan lebih sehat daripada gula tambahan yang ditemukan dalam makanan olahan.
- Garam
Garam merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke. Pangan tidak olahan, seperti daging, ikan, dan telur, mengandung garam alami yang lebih rendah daripada makanan olahan yang seringkali ditambahkan garam secara berlebihan.
- Pengawet
Pangan olahan seringkali mengandung pengawet untuk memperpanjang masa simpan. Pengawet dapat berupa bahan kimia atau bahan alami. Beberapa pengawet telah terbukti berbahaya bagi kesehatan, seperti natrium benzoat dan kalium sorbat. Pangan tidak olahan tidak mengandung pengawet, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.
- Pewarna dan perasa buatan
Pangan olahan seringkali mengandung pewarna dan perasa buatan untuk membuatnya lebih menarik. Pewarna dan perasa buatan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti alergi, asma, dan kanker. Pangan tidak olahan tidak mengandung pewarna dan perasa buatan, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.
Dengan mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur, kita dapat mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh gula, garam, pengawet, dan pewarna serta perasa buatan.
Baik untuk pencernaan
Pangan tidak olahan baik untuk pencernaan. Hal ini karena pangan tidak olahan mengandung serat yang tinggi. Serat adalah bagian dari tumbuhan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Serat membantu memperlancar buang air besar dan mencegah sembelit. Serat juga membantu menjaga kesehatan bakteri baik dalam usus. Bakteri baik dalam usus membantu mencerna makanan dan memproduksi vitamin K dan beberapa vitamin B.
Pangan tidak olahan juga mengandung prebiotik. Prebiotik adalah jenis serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi dapat difermentasi oleh bakteri baik dalam usus. Fermentasi prebiotik oleh bakteri baik menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA). SCFA memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan usus, mengurangi peradangan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
Selain itu, pangan tidak olahan juga mengandung enzim yang membantu mencerna makanan. Misalnya, buah-buahan mengandung enzim bromelain dan papain yang membantu mencerna protein. Sayuran mengandung enzim selulase dan hemicellulase yang membantu mencerna serat.
Dengan mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur, kita dapat menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit, diare, dan penyakit radang usus.
Selain itu, pangan tidak olahan juga lebih mudah dicerna daripada pangan olahan. Pangan olahan seringkali mengandung bahan-bahan yang sulit dicerna, seperti lemak jenuh, gula tambahan, dan pengawet. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti kembung, gas, dan diare.
Mencegah penyakit kronis
Pangan tidak olahan dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Hal ini karena pangan tidak olahan mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan, seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
Vitamin, mineral, dan antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Serat membantu menjaga kesehatan jantung dan usus. Dengan mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur, kita dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.
Berikut beberapa contoh bagaimana pangan tidak olahan dapat membantu mencegah penyakit kronis:
- Penyakit jantung
Pangan tidak olahan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh, mengandung serat, kalium, dan antioksidan yang membantu menjaga kesehatan jantung. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik). Kalium membantu menurunkan tekanan darah. Antioksidan membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan.
- Stroke
Pangan tidak olahan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan ikan, mengandung kalium, magnesium, dan folat yang membantu mencegah stroke. Kalium membantu menurunkan tekanan darah. Magnesium membantu menjaga kesehatan pembuluh darah. Folat membantu mengurangi kadar homosistein, asam amino yang tinggi kadarnya dapat meningkatkan risiko stroke.
- Diabetes
Pangan tidak olahan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh, mengandung serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu mencegah dan mengelola diabetes. Serat membantu memperlambat penyerapan gula darah. Vitamin, mineral, dan antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Kanker
Pangan tidak olahan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh, mengandung serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu mencegah berbagai jenis kanker. Serat membantu memperlancar buang air besar dan mengurangi risiko kanker usus besar. Vitamin, mineral, dan antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Dengan mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur, kita dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis dan menjaga kesehatan tubuh.
Kesimpulan
Pangan tidak olahan adalah pangan yang segar, alami, dan tidak mengalami proses pengolahan sama sekali. Pangan tidak olahan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya lebih bergizi, lebih rendah gula dan garam, baik untuk pencernaan, dan dapat mencegah penyakit kronis.
Dengan mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Oleh karena itu, sebaiknya kita lebih banyak mengonsumsi pangan tidak olahan dibandingkan dengan pangan olahan. Pangan tidak olahan lebih sehat dan lebih bergizi. Dengan mengonsumsi pangan tidak olahan secara teratur, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Mari kita biasakan untuk mengonsumsi pangan tidak olahan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari berbagai penyakit.