Kerangka Teoritik Adalah: Mengenal Konsep Dan Manfaatnya

Contoh Kerangka Teori Kajian Kerangka konsep adalah gambaran/skema

Apa itu Kerangka Teoritik?

Kerangka teoritik adalah konsep yang digunakan dalam penelitian untuk memberikan landasan dan pedoman dalam mengembangkan dan menjelaskan suatu fenomena atau masalah. Kerangka teoritik membantu peneliti dalam memahami hubungan antara variabel dan memberikan kerangka kerja yang jelas dalam membangun argumen penelitian.

Manfaat Kerangka Teoritik

Adanya kerangka teoritik dalam penelitian memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Memberikan Pemahaman yang Lebih Mendalam

Kerangka teoritik membantu peneliti dalam memahami fenomena atau masalah yang diteliti secara lebih mendalam. Dengan memahami teori yang sudah ada, peneliti dapat melihat konteks dan latar belakang penelitian dengan lebih jelas.

2. Mengarahkan Penelitian

Kerangka teoritik membantu dalam mengarahkan penelitian, karena dengan adanya kerangka teoritik, peneliti dapat menentukan variabel yang akan diteliti dan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Hal ini memudahkan peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian.

3. Memperkuat Validitas Penelitian

Dengan menggunakan kerangka teoritik yang sudah ada, peneliti dapat memperkuat validitas penelitian. Dengan mengacu pada teori yang sudah ada, peneliti dapat membandingkan hasil penelitian dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.

Langkah-langkah dalam Membuat Kerangka Teoritik

Untuk membuat kerangka teoritik yang baik, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:

1. Mengidentifikasi Masalah Penelitian

Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah penelitian yang akan diteliti. Masalah penelitian harus jelas dan spesifik agar dapat dikembangkan dalam kerangka teoritik yang tepat.

2. Melakukan Tinjauan Pustaka

Setelah masalah penelitian teridentifikasi, peneliti perlu melakukan tinjauan pustaka untuk mencari teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian tersebut. Tinjauan pustaka akan membantu peneliti dalam memahami penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan mengidentifikasi celah penelitian yang bisa diisi.

3. Memilih Teori yang Tepat

Setelah melakukan tinjauan pustaka, peneliti perlu memilih teori yang tepat untuk digunakan dalam kerangka teoritik. Pemilihan teori harus didasarkan pada relevansi dengan masalah penelitian dan kecocokan dengan tujuan penelitian.

4. Mengembangkan Hubungan Antara Variabel

Setelah memilih teori, peneliti perlu mengembangkan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti. Hubungan ini dapat dijelaskan dalam bentuk diagram atau model yang memperlihatkan hubungan antara variabel-variabel tersebut.

5. Menyusun Kerangka Teoritik

Langkah terakhir adalah menyusun kerangka teoritik berdasarkan hubungan antara variabel yang sudah dikembangkan sebelumnya. Kerangka teoritik harus disusun dengan jelas dan sistematis agar dapat memberikan panduan yang jelas dalam penelitian.

Dengan menggunakan kerangka teoritik yang baik, peneliti dapat melakukan penelitian dengan lebih terarah dan mendapatkan hasil penelitian yang lebih valid. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk memahami konsep kerangka teoritik dan menggunakannya dengan baik dalam penelitian mereka.