Macam-Macam Gempa Bumi


Macam-Macam Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang dapat berpotensi menimbulkan kerusakan yang besar serta korban jiwa. Gempa bumi terjadi akibat adanya pergeseran atau pergerakan lapisan batuan di bawah permukaan bumi. Pergerakan ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Gempa bumi dapat terjadi di mana saja, baik di darat maupun di laut. Di Indonesia, gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi. Hal ini disebabkan oleh Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.

Ada berbagai macam jenis atau tipe gempa bumi yang dapat terjadi, antara lain:

Untuk lebih memahami mengenai macam-macam gempa bumi secara ilmiah, mari kita masuk pada pembahasan isi artikel.

macam macam gempa

Gempa bumi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai faktor, seperti penyebab, kedalaman, dan kekuatannya.

  • Tektonik
  • Vulkanik
  • Runtuhan
  • Buatan
  • Dalam
  • Menengah
  • Dangkal

Masing-masing jenis gempa bumi memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda-beda.

Tektonik

Gempa bumi tektonik merupakan jenis gempa bumi yang paling umum terjadi. Gempa bumi ini disebabkan oleh pergerakan atau pergeseran lempeng tektonik yang membentuk permukaan bumi.

  • Gempa bumi dangkal

    Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman kurang dari 70 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini dapat menyebabkan kerusakan yang parah di permukaan bumi.

  • Gempa bumi menengah

    Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 70 hingga 300 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang parah di permukaan bumi, tetapi dapat dirasakan oleh manusia.

  • Gempa bumi dalam

    Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini jarang terjadi dan tidak menimbulkan kerusakan di permukaan bumi, tetapi dapat dirasakan oleh manusia.

  • Gempa bumi megathrust

    Gempa bumi megathrust adalah jenis gempa bumi tektonik yang terjadi akibat tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua. Gempa bumi jenis ini dapat memicu terjadinya tsunami dan menimbulkan kerusakan yang sangat besar.

Gempa bumi tektonik dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi lebih sering terjadi di daerah-daerah yang dilalui oleh patahan atau sesar tektonik. Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan gempa bumi tektonik karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.

Vulkanik

Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Gempa bumi jenis ini terjadi ketika magma atau gas vulkanik bergerak di bawah permukaan bumi. Gempa bumi vulkanik dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah letusan gunung berapi.

Gempa bumi vulkanik umumnya tidak sebesar gempa bumi tektonik, tetapi dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan di sekitar gunung berapi. Gempa bumi vulkanik dapat menyebabkan tanah longsor, kerusakan bangunan, dan bahkan kematian.

Ada beberapa jenis gempa bumi vulkanik, antara lain:

  • Gempa bumi vulkanik dangkal

    Gempa bumi vulkanik dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman kurang dari 1 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya terjadi sebelum atau selama letusan gunung berapi.

  • Gempa bumi vulkanik menengah

    Gempa bumi vulkanik menengah adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 1 hingga 10 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya terjadi selama atau setelah letusan gunung berapi.

  • Gempa bumi vulkanik dalam

    Gempa bumi vulkanik dalam adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman lebih dari 10 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini jarang terjadi dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan.

Gempa bumi vulkanik dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi lebih sering terjadi di daerah-daerah yang memiliki gunung berapi aktif. Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan gempa bumi vulkanik karena memiliki banyak gunung berapi aktif.

Runtuhan

Gempa bumi runtuhan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh runtuhan atau amblesnya tanah atau batuan di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti erosi, penambangan, atau aktivitas manusia lainnya.

Gempa bumi runtuhan umumnya tidak sebesar gempa bumi tektonik atau vulkanik, tetapi dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan di daerah yang terkena dampak. Gempa bumi runtuhan dapat menyebabkan tanah longsor, kerusakan bangunan, dan bahkan kematian.

Ada beberapa jenis gempa bumi runtuhan, antara lain:

  • Gempa bumi runtuhan dangkal

    Gempa bumi runtuhan dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman kurang dari 1 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya terjadi akibat erosi atau aktivitas manusia.

  • Gempa bumi runtuhan menengah

    Gempa bumi runtuhan menengah adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 1 hingga 10 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya terjadi akibat penambangan atau aktivitas manusia lainnya.

  • Gempa bumi runtuhan dalam

    Gempa bumi runtuhan dalam adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman lebih dari 10 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini jarang terjadi dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan.

Gempa bumi runtuhan dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi lebih sering terjadi di daerah-daerah yang memiliki tanah yang tidak stabil atau yang sedang mengalami aktivitas penambangan.

Buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Gempa bumi jenis ini dapat terjadi akibat berbagai kegiatan, seperti penambangan, pengujian senjata nuklir, atau injeksi fluida ke dalam tanah.

  • Gempa bumi akibat penambangan

    Gempa bumi akibat penambangan dapat terjadi ketika aktivitas penambangan menyebabkan runtuhnya struktur bawah tanah atau ketika terjadi ledakan bahan peledak yang digunakan dalam penambangan.

  • Gempa bumi akibat pengujian senjata nuklir

    Gempa bumi akibat pengujian senjata nuklir dapat terjadi ketika senjata nuklir diledakkan di bawah tanah. Gempa bumi jenis ini dapat sangat kuat dan dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan.

  • Gempa bumi akibat injeksi fluida

    Gempa bumi akibat injeksi fluida dapat terjadi ketika fluida, seperti air atau limbah, disuntikkan ke dalam tanah. Gempa bumi jenis ini biasanya tidak sebesar gempa bumi akibat penambangan atau pengujian senjata nuklir, tetapi dapat menimbulkan kerusakan di daerah yang terkena dampak.

  • Gempa bumi akibat fracking

    Gempa bumi akibat fracking dapat terjadi ketika cairan dan bahan kimia dipompa ke dalam formasi batuan untuk memecah batuan dan melepaskan minyak atau gas. Gempa bumi jenis ini biasanya kecil, tetapi dapat dirasakan oleh manusia.

Gempa bumi buatan dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi lebih sering terjadi di daerah-daerah yang memiliki aktivitas penambangan, pengujian senjata nuklir, atau injeksi fluida.

Dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini jarang terjadi dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan di permukaan bumi, tetapi dapat dirasakan oleh manusia.

  • Gempa bumi dalam dangkal

    Gempa bumi dalam dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 300 hingga 450 kilometer di bawah permukaan bumi.

  • Gempa bumi dalam menengah

    Gempa bumi dalam menengah adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 450 hingga 600 kilometer di bawah permukaan bumi.

  • Gempa bumi dalam dalam

    Gempa bumi dalam dalam adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman lebih dari 600 kilometer di bawah permukaan bumi.

  • Gempa bumi dalam tektonik

    Gempa bumi dalam tektonik adalah gempa bumi dalam yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa bumi jenis ini biasanya terjadi di daerah subduksi, yaitu tempat di mana satu lempeng tektonik menunjam ke bawah lempeng tektonik lainnya.

Gempa bumi dalam dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi lebih sering terjadi di daerah-daerah yang memiliki aktivitas tektonik yang tinggi, seperti di sepanjang Cincin Api Pasifik.

Menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 70 hingga 300 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang parah di permukaan bumi, tetapi dapat dirasakan oleh manusia.

  • Gempa bumi menengah dangkal

    Gempa bumi menengah dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 70 hingga 150 kilometer di bawah permukaan bumi.

  • Gempa bumi menengah dalam

    Gempa bumi menengah dalam adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 150 hingga 300 kilometer di bawah permukaan bumi.

  • Gempa bumi menengah tektonik

    Gempa bumi menengah tektonik adalah gempa bumi menengah yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa bumi jenis ini biasanya terjadi di daerah subduksi, yaitu tempat di mana satu lempeng tektonik menunjam ke bawah lempeng tektonik lainnya.

  • Gempa bumi menengah vulkanik

    Gempa bumi menengah vulkanik adalah gempa bumi menengah yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Gempa bumi jenis ini biasanya terjadi selama atau setelah letusan gunung berapi.

Gempa bumi menengah dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi lebih sering terjadi di daerah-daerah yang memiliki aktivitas tektonik atau vulkanik yang tinggi.

Dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman kurang dari 70 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi jenis ini dapat menyebabkan kerusakan yang parah di permukaan bumi.

Gempa bumi dangkal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Pergerakan lempeng tektonik

    Gempa bumi dangkal dapat terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik. Ketika dua lempeng tektonik bertabrakan, salah satu lempeng dapat menunjam ke bawah lempeng lainnya. Proses ini disebut subduksi. Subduksi dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dangkal yang kuat.

  • Aktivitas gunung berapi

    Gempa bumi dangkal juga dapat terjadi akibat aktivitas gunung berapi. Ketika gunung berapi meletus, magma dan gas vulkanik dapat bergerak di bawah permukaan bumi. Pergerakan ini dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dangkal.

  • Runtuhan tanah atau batuan

    Gempa bumi dangkal juga dapat terjadi akibat runtuhan tanah atau batuan. Runtuhan tanah atau batuan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti erosi, penambangan, atau aktivitas manusia lainnya.

Gempa bumi dangkal dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi lebih sering terjadi di daerah-daerah yang memiliki aktivitas tektonik atau vulkanik yang tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan gempa bumi dangkal karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.

Gempa bumi dangkal dapat menimbulkan kerusakan yang parah di permukaan bumi, seperti kerusakan bangunan, jembatan, dan jalan raya. Gempa bumi dangkal juga dapat memicu terjadinya tanah longsor dan tsunami.

Conclusion

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang dapat terjadi di mana saja di dunia. Gempa bumi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pergerakan lempeng tektonik, aktivitas gunung berapi, atau runtuhan tanah atau batuan. Gempa bumi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan kedalaman, kekuatan, dan penyebabnya.

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman kurang dari 70 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dangkal dapat menyebabkan kerusakan yang parah di permukaan bumi. Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman antara 70 hingga 300 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang parah di permukaan bumi, tetapi dapat dirasakan oleh manusia. Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam jarang terjadi dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan di permukaan bumi, tetapi dapat dirasakan oleh manusia.

Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang paling umum terjadi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Gempa bumi runtuhan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh runtuhan tanah atau batuan. Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Gempa bumi merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan kerusakan yang besar dan korban jiwa. Oleh karena itu, penting untuk selalu siap siaga menghadapi gempa bumi. Kita dapat melakukan berbagai hal untuk mempersiapkan diri menghadapi gempa bumi, seperti membangun rumah yang tahan gempa, menyiapkan tas siaga bencana, dan mengetahui jalur evakuasi terdekat.