Pengangguran merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pengangguran dapat diartikan sebagai kondisi dimana seseorang yang berbadan sehat dan memiliki kemampuan untuk bekerja namun tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya keterampilan, sulitnya mencari pekerjaan, atau karena adanya PHK.
Dalam ilmu ekonomi, pengangguran dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu pengangguran terbuka, pengangguran terselubung, pengangguran musiman, pengangguran siklis, dan pengangguran struktural. Pengangguran terbuka adalah jenis pengangguran yang paling umum, yaitu kondisi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Pengangguran terselubung adalah jenis pengangguran dimana seseorang bekerja di sektor informal atau bekerja dengan penghasilan yang rendah.
Untuk mengatasi masalah pengangguran, pemerintah harus mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan lapangan kerja. Langkah-langkah tersebut dapat berupa meningkatkan investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja agar mampu bersaing di pasar kerja.
macam macam pengangguran
Pengangguran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya:
- Pengangguran terbuka
- Pengangguran terselubung
- Pengangguran musiman
- Pengangguran siklus
- Pengangguran struktural
Setiap jenis pengangguran memiliki penyebab dan dampak yang berbeda-beda.
Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka adalah jenis pengangguran yang paling umum, yaitu kondisi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya keterampilan, sulitnya mencari pekerjaan, atau karena adanya PHK.
Pengangguran terbuka dapat dihitung dengan cara membagi jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja. Angkatan kerja adalah jumlah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2020 adalah 7,07%, artinya terdapat sekitar 9,77 juta orang yang menganggur.
Pengangguran terbuka dapat berdampak negatif bagi perekonomian dan masyarakat. Bagi perekonomian, pengangguran terbuka dapat menyebabkan rendahnya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Bagi masyarakat, pengangguran terbuka dapat menyebabkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan meningkatnya kriminalitas.
Untuk mengatasi pengangguran terbuka, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Selain itu, pemerintah juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja agar mampu bersaing di pasar kerja.
Pengangguran terbuka merupakan masalah sosial yang harus segera diatasi. Dengan mengatasi pengangguran terbuka, pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pengangguran terselubung
Pengangguran terselubung adalah jenis pengangguran dimana seseorang bekerja di sektor informal atau bekerja dengan penghasilan yang rendah.
- Bekerja di sektor informal
Sektor informal adalah sektor ekonomi yang tidak terdaftar secara resmi oleh pemerintah. Pekerja di sektor informal biasanya tidak memiliki gaji tetap, tunjangan, atau perlindungan sosial. Contoh pekerjaan di sektor informal antara lain pedagang kaki lima, tukang becak, dan pembantu rumah tangga.
- Bekerja dengan penghasilan yang rendah
Pekerjaan dengan penghasilan yang rendah biasanya tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar pekerja dan keluarganya. Contoh pekerjaan dengan penghasilan yang rendah antara lain buruh tani, pekerja pabrik, dan pelayan restoran.
- Bekerja tidak penuh waktu
Pekerjaan tidak penuh waktu adalah pekerjaan yang tidak memberikan jam kerja tetap atau gaji yang tetap. Contoh pekerjaan tidak penuh waktu antara lain pekerja paruh waktu, pekerja musiman, dan pekerja lepas.
- Bekerja di bawah kapasitas
Bekerja di bawah kapasitas adalah kondisi dimana seseorang bekerja dengan keterampilan atau pendidikan yang lebih tinggi daripada yang dibutuhkan oleh pekerjaannya. Hal ini dapat terjadi karena sulitnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan atau pendidikan yang dimiliki.
Pengangguran terselubung dapat berdampak negatif bagi perekonomian dan masyarakat. Bagi perekonomian, pengangguran terselubung dapat menyebabkan rendahnya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Bagi masyarakat, pengangguran terselubung dapat menyebabkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan meningkatnya kriminalitas.
Pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah jenis pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Pengangguran musiman biasanya disebabkan oleh perubahan musim yang mempengaruhi permintaan terhadap tenaga kerja. Misalnya, pada musim panen, petani membutuhkan banyak tenaga kerja untuk membantu memanen hasil pertanian. Namun, setelah musim panen berakhir, para petani tidak lagi membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga banyak pekerja pertanian yang menganggur.
Contoh lain dari pengangguran musiman adalah sektor pariwisata. Pada musim liburan, sektor pariwisata membutuhkan banyak tenaga kerja untuk membantu melayani wisatawan. Namun, setelah musim liburan berakhir, permintaan terhadap tenaga kerja di sektor pariwisata menurun, sehingga banyak pekerja pariwisata yang menganggur.
Pengangguran musiman dapat berdampak negatif bagi perekonomian dan masyarakat. Bagi perekonomian, pengangguran musiman dapat menyebabkan rendahnya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Bagi masyarakat, pengangguran musiman dapat menyebabkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan meningkatnya kriminalitas.
Untuk mengatasi pengangguran musiman, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah seperti mengembangkan sektor ekonomi yang tidak musiman, memberikan pelatihan keterampilan kepada pekerja musiman agar mereka dapat bekerja di sektor lain, dan memberikan bantuan sosial kepada pekerja musiman yang kehilangan pekerjaan.
Pengangguran musiman merupakan masalah sosial yang harus segera diatasi. Dengan mengatasi pengangguran musiman, pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah jenis pengangguran yang terjadi akibat naik turunnya siklus ekonomi. Pada saat ekonomi sedang mengalami resesi atau perlambatan ekonomi, permintaan terhadap tenaga kerja menurun, sehingga banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan. Sebaliknya, pada saat ekonomi sedang mengalami pertumbuhan, permintaan terhadap tenaga kerja meningkat, sehingga banyak pekerja yang mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran siklus biasanya terjadi di sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan ekonomi, seperti sektor manufaktur, konstruksi, dan perdagangan. Ketika ekonomi sedang mengalami resesi, sektor-sektor ini biasanya mengalami penurunan permintaan, sehingga banyak pekerja di sektor-sektor ini yang kehilangan pekerjaan.
Pengangguran siklus dapat berdampak negatif bagi perekonomian dan masyarakat. Bagi perekonomian, pengangguran siklus dapat menyebabkan rendahnya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Bagi masyarakat, pengangguran siklus dapat menyebabkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan meningkatnya kriminalitas.
Untuk mengatasi pengangguran siklus, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan bantuan sosial kepada pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat resesi.
Pengangguran siklus merupakan masalah sosial yang harus segera diatasi. Dengan mengatasi pengangguran siklus, pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang terjadi akibat perubahan struktur ekonomi. Perubahan struktur ekonomi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kemajuan teknologi, perubahan permintaan konsumen, atau globalisasi.
- Perubahan teknologi
Perubahan teknologi dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi pekerja yang tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi baru. Misalnya, kemajuan teknologi otomatisasi telah menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi pekerja pabrik.
- Perubahan permintaan konsumen
Perubahan permintaan konsumen dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi pekerja di sektor-sektor yang mengalami penurunan permintaan. Misalnya, perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih sehat telah menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk-produk tembakau, sehingga banyak pekerja di sektor tembakau yang kehilangan pekerjaan.
- Globalisasi
Globalisasi telah meningkatkan persaingan di pasar global, sehingga banyak perusahaan yang terpaksa melakukan efisiensi biaya. Salah satu cara untuk melakukan efisiensi biaya adalah dengan mengurangi jumlah pekerja. Hal ini menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi pekerja di sektor-sektor yang terkena dampak globalisasi.
- Perubahan kebijakan pemerintah
Perubahan kebijakan pemerintah juga dapat menyebabkan pengangguran struktural. Misalnya, perubahan kebijakan pemerintah yang menaikkan upah minimum dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi pekerja yang memiliki keterampilan rendah.
Pengangguran struktural dapat berdampak negatif bagi perekonomian dan masyarakat. Bagi perekonomian, pengangguran struktural dapat menyebabkan rendahnya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Bagi masyarakat, pengangguran struktural dapat menyebabkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan meningkatnya kriminalitas.
Conclusion
Pengangguran merupakan masalah sosial yang harus segera diatasi. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya keterampilan, sulitnya mencari pekerjaan, atau karena adanya PHK. Pengangguran dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu pengangguran terbuka, pengangguran terselubung, pengangguran musiman, pengangguran siklus, dan pengangguran struktural.
Setiap jenis pengangguran memiliki penyebab dan dampak yang berbeda-beda. Untuk mengatasi pengangguran, pemerintah harus mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan lapangan kerja. Langkah-langkah tersebut dapat berupa meningkatkan investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja agar mampu bersaing di pasar kerja.
Dengan mengatasi pengangguran, pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pengangguran harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.