Audit merupakan salah satu kegiatan penting dalam suatu organisasi. Audit bertujuan untuk memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan, sistem pengendalian internal, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Selain itu, auditor juga harus bersikap independen dan objektif.
Pengertian auditing menurut para ahli berbeda-beda. Namun, secara umum, auditing dapat diartikan sebagai suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menyatakan pendapat mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Audit dapat dilakukan oleh auditor internal maupun auditor eksternal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentang pengertian auditing menurut para ahli. Kita juga akan membahas tentang jenis-jenis audit, tujuan audit, dan manfaat audit.
Pengertian Auditing Menurut Para Ahli
Menurut para ahli, auditing adalah:
- Pemeriksaan independen
- Laporan keuangan
- Kepatuhan peraturan
- Bukti objektif
- Pendapat kewajaran
Pengertian auditing menurut para ahli tersebut menunjukkan bahwa audit merupakan suatu kegiatan yang penting untuk memastikan kewajaran laporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Pemeriksaan Independen
Salah satu ciri penting dari audit adalah pemeriksaan independen. Independensi auditor sangat penting untuk memastikan objektivitas dan kredibilitas hasil audit.
- Bebas dari pengaruh pihak ketiga
Auditor harus bebas dari pengaruh pihak ketiga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan.
- Tidak memiliki kepentingan pribadi
Auditor tidak boleh memiliki kepentingan pribadi terhadap entitas yang diaudit. Hal ini penting untuk memastikan bahwa auditor dapat memberikan penilaian yang objektif dan tidak memihak.
- Menguasai pengetahuan dan keterampilan yang memadai
Auditor harus menguasai pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugas audit dengan baik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa auditor dapat memberikan penilaian yang akurat dan tepat.
- Menerapkan standar audit yang berlaku
Auditor harus menerapkan standar audit yang berlaku dalam melaksanakan tugas audit. Hal ini penting untuk memastikan bahwa audit dilakukan secara profesional dan konsisten.
Pemeriksaan independen merupakan salah satu prinsip dasar audit. Independensi auditor sangat penting untuk memastikan kredibilitas hasil audit dan melindungi kepentingan para pemangku kepentingan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan salah satu objek utama audit. Auditor bertugas untuk memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan untuk memastikan kewajaran penyajiannya.
- Menyajikan posisi keuangan dan kinerja perusahaan
Laporan keuangan menyajikan posisi keuangan dan kinerja perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
- Sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Standar akuntansi mengatur tentang bagaimana transaksi keuangan dicatat, diklasifikasi, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
- Memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan
Laporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh berbagai pihak, seperti investor, kreditor, dan manajemen perusahaan.
- Dapat diandalkan dan dipercaya
Laporan keuangan harus dapat diandalkan dan dipercaya oleh para penggunanya. Auditor berperan penting dalam memastikan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dan tidak menyesatkan.
Laporan keuangan merupakan salah satu alat penting untuk menilai kinerja perusahaan dan membuat keputusan bisnis. Audit laporan keuangan oleh auditor independen memberikan assurance kepada para pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Kepatuhan Peraturan
Selain memeriksa laporan keuangan, auditor juga bertugas untuk memeriksa kepatuhan entitas terhadap peraturan yang berlaku. Kepatuhan terhadap peraturan sangat penting untuk memastikan bahwa entitas beroperasi secara legal dan etis.
Peraturan yang harus dipatuhi oleh entitas dapat berbeda-beda, tergantung pada jenis entitas dan industrinya. Namun, secara umum, entitas harus mematuhi peraturan perpajakan, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan perlindungan konsumen.
Auditor bertugas untuk memeriksa apakah entitas telah mematuhi peraturan yang berlaku. Auditor akan melakukan pengujian untuk memastikan bahwa entitas telah membayar pajak dengan benar, membayar gaji dan tunjangan karyawan sesuai dengan ketentuan, tidak mencemari lingkungan hidup, dan tidak melakukan praktik-praktik yang merugikan konsumen.
Jika auditor menemukan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan, maka auditor akan melaporkannya dalam laporan audit. Laporan audit tersebut dapat digunakan oleh manajemen entitas untuk memperbaiki ketidakpatuhan tersebut dan mencegah terjadinya ketidakpatuhan di masa depan.
Kepatuhan terhadap peraturan sangat penting untuk melindungi kepentingan para pemangku kepentingan. Auditor berperan penting dalam memastikan bahwa entitas mematuhi peraturan yang berlaku dan beroperasi secara legal dan etis.
Bukti Objektif
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus mengumpulkan bukti objektif untuk mendukung pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan. Bukti objektif adalah bukti yang dapat diverifikasi dan tidak memihak.
Bukti objektif dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti:
- Catatan akuntansi
Catatan akuntansi merupakan sumber bukti objektif yang penting. Auditor akan memeriksa catatan akuntansi untuk memastikan bahwa transaksi keuangan telah dicatat dengan benar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. - Dokumen pendukung
Dokumen pendukung adalah dokumen-dokumen yang mendukung transaksi keuangan yang dicatat dalam catatan akuntansi. Auditor akan memeriksa dokumen pendukung untuk memastikan bahwa transaksi keuangan tersebut benar-benar terjadi dan sah. - Konfirmasi dari pihak ketiga
Konfirmasi dari pihak ketiga adalah bukti objektif yang diperoleh dari pihak ketiga yang independen. Auditor akan mengirimkan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk meminta konfirmasi tentang saldo akun atau informasi lainnya. - Pengamatan fisik
Pengamatan fisik adalah pemeriksaan langsung terhadap aset atau aktivitas entitas. Auditor akan melakukan pengamatan fisik untuk memastikan bahwa aset tersebut benar-benar ada dan aktivitas tersebut benar-benar terjadi.
Auditor akan menggunakan berbagai teknik audit untuk mengumpulkan bukti objektif. Teknik audit tersebut antara lain:
- Pengujian pengendalian
Pengujian pengendalian adalah pengujian yang dilakukan untuk menilai efektivitas pengendalian internal entitas. - Pengujian substantif
Pengujian substantif adalah pengujian yang dilakukan untuk memperoleh bukti tentang kewajaran saldo akun dan transaksi keuangan. - Prosedur analitis
Prosedur analitis adalah prosedur yang dilakukan untuk membandingkan informasi keuangan dengan informasi non-keuangan atau dengan informasi keuangan periode sebelumnya.
Bukti objektif sangat penting untuk mendukung pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Auditor harus mengumpulkan bukti objektif yang cukup dan kompeten untuk mendukung pendapatnya.
Pendapat Kewajaran
Setelah mengumpulkan dan mengevaluasi bukti objektif, auditor akan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Pendapat auditor dapat berupa:
- Wajar tanpa pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian adalah pendapat auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. - Wajar dengan pengecualian
Pendapat wajar dengan pengecualian adalah pendapat auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, kecuali untuk satu atau lebih salah saji material. - Tidak wajar
Pendapat tidak wajar adalah pendapat auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. - Tidak memberikan pendapat
Pendapat tidak memberikan pendapat adalah pendapat auditor yang menyatakan bahwa auditor tidak dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan karena keterbatasan ruang lingkup audit atau karena auditor tidak memperoleh bukti objektif yang cukup dan kompeten.
Pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan. Pendapat auditor memberikan assurance kepada para pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Dalam memberikan pendapatnya, auditor harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti:
- Materialitas salah saji
- Pervasivitas salah saji
- Risiko salah saji material
- Efektivitas pengendalian internal
- Bukti objektif yang diperoleh auditor
Auditor harus menggunakan judgment profesionalnya untuk mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan memberikan pendapat yang tepat mengenai kewajaran laporan keuangan.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa audit merupakan kegiatan yang penting untuk memastikan kewajaran laporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Audit dilakukan oleh auditor independen yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus mengumpulkan bukti objektif untuk mendukung pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan. Auditor akan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, seperti materialitas salah saji, pervasivitas salah saji, risiko salah saji material, efektivitas pengendalian internal, dan bukti objektif yang diperoleh auditor.
Pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan. Pendapat auditor memberikan assurance kepada para pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Demikian pembahasan kita tentang pengertian auditing menurut para ahli. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.