Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli


Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli


Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat berupa keinginan, kebutuhan, atau tujuan yang ingin dicapai. Motivasi sangat penting dalam kehidupan seseorang, karena motivasi dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pengertian motivasi menurut para ahli.

Menurut Abraham Maslow, motivasi adalah suatu hierarki kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat mencapai kepuasan hidup. Hierarki kebutuhan Maslow terdiri dari lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan tidur. Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan dari bahaya. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan kasih sayang, perhatian, dan penerimaan dari orang lain. Kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan akan rasa dihargai dan dihormati oleh orang lain. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk mencapai potensi penuh seseorang.

Selain Maslow, ada beberapa ahli lain yang mengemukakan pendapatnya tentang motivasi. Menurut George A. Miller, motivasi adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya rangsangan dari luar yang kemudian diterima oleh indra. Rangsangan tersebut kemudian diolah oleh otak dan menghasilkan respons. Respons tersebut dapat berupa tindakan atau pikiran. Menurut Kurt Lewin, motivasi adalah suatu keadaan ketegangan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu untuk mengurangi ketegangan tersebut.

pengertian motivasi menurut para ahli

Motivasi adalah keadaan yang mendorong seseorang untuk bertindak.

  • Hierarki kebutuhan Maslow
  • Proses rangsangan-respons Miller
  • Keadaan ketegangan Lewin
  • Tujuan dan keinginan
  • Dorongan internal dan eksternal

Motivasi dapat berasal dari dalam diri seseorang (motivasi intrinsik) atau dari luar diri seseorang (motivasi ekstrinsik).

Hierarki kebutuhan Maslow

Hierarki kebutuhan Maslow adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki lima tingkatan kebutuhan, yaitu:

  1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan tidur.
  2. Kebutuhan keamanan: kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan dari bahaya.
  3. Kebutuhan sosial: kebutuhan akan kasih sayang, perhatian, dan penerimaan dari orang lain.
  4. Kebutuhan penghargaan: kebutuhan akan rasa dihargai dan dihormati oleh orang lain.
  5. Kebutuhan aktualisasi diri: kebutuhan untuk mencapai potensi penuh seseorang.

Menurut Maslow, kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling dasar dan harus dipenuhi terlebih dahulu. Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, maka seseorang akan mulai memenuhi kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan ini membentuk hierarki, artinya seseorang harus memenuhi kebutuhan yang lebih rendah terlebih dahulu sebelum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

Hierarki kebutuhan Maslow dapat digunakan untuk memahami motivasi seseorang. Misalnya, jika seseorang merasa lapar, maka motivasi utamanya adalah untuk makan. Setelah kebutuhan fisiologisnya terpenuhi, maka ia akan mulai memenuhi kebutuhan keamanan, seperti mencari tempat tinggal yang aman. Setelah kebutuhan keamanan terpenuhi, maka ia akan mulai memenuhi kebutuhan sosial, seperti mencari teman dan membangun hubungan dengan orang lain. Demikian seterusnya.

Teori hierarki kebutuhan Maslow telah banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti psikologi, pendidikan, dan bisnis. Teori ini membantu kita untuk memahami mengapa orang berperilaku tertentu dan bagaimana memotivasi mereka untuk mencapai tujuan mereka.

Proses rangsangan-respons Miller

Proses rangsangan-respons Miller adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh George A. Miller. Teori ini menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya rangsangan dari luar yang kemudian diterima oleh indra. Rangsangan tersebut kemudian diolah oleh otak dan menghasilkan respons. Respons tersebut dapat berupa tindakan atau pikiran.

  • Rangsangan: Rangsangan adalah sesuatu yang diterima oleh indra kita. Rangsangan dapat berupa apa saja, seperti suara, cahaya, bau, rasa, atau sentuhan.
  • Indra: Indra adalah bagian tubuh kita yang menerima rangsangan. Indra kita meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan peraba.
  • Otak: Otak adalah bagian tubuh kita yang mengolah rangsangan. Otak menerima rangsangan dari indra dan kemudian memprosesnya. Hasil pengolahan otak adalah respons.
  • Respons: Respons adalah tindakan atau pikiran yang kita lakukan sebagai reaksi terhadap rangsangan. Respons dapat berupa tindakan fisik, seperti berjalan atau berbicara, atau pikiran, seperti berpikir atau mengingat.

Proses rangsangan-respons Miller dapat digunakan untuk memahami motivasi seseorang. Misalnya, jika kita melihat makanan yang lezat, maka kita akan merasa lapar. Lapar adalah motivasi yang mendorong kita untuk makan. Setelah kita makan, maka rasa lapar kita akan hilang dan kita akan merasa kenyang. Kenyang adalah keadaan yang membuat kita tidak termotivasi untuk makan lagi.

Keadaan ketegangan Lewin

Keadaan ketegangan Lewin adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Kurt Lewin. Teori ini menyatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan ketegangan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu untuk mengurangi ketegangan tersebut.

  • Keadaan awal: Keadaan awal adalah keadaan seseorang sebelum ia termotivasi untuk melakukan sesuatu. Misalnya, jika seseorang merasa lapar, maka keadaan awalnya adalah lapar.
  • Keadaan akhir: Keadaan akhir adalah keadaan yang diinginkan oleh seseorang. Misalnya, jika seseorang merasa lapar, maka keadaan akhirnya adalah kenyang.
  • Ketegangan: Ketegangan adalah keadaan tidak nyaman yang dirasakan oleh seseorang ketika ia berada dalam keadaan awal dan ingin mencapai keadaan akhir. Misalnya, jika seseorang merasa lapar, maka ia akan merasa tidak nyaman dan termotivasi untuk makan.
  • Tindakan: Tindakan adalah sesuatu yang dilakukan oleh seseorang untuk mengurangi ketegangan dan mencapai keadaan akhir. Misalnya, jika seseorang merasa lapar, maka ia akan makan untuk mengurangi rasa laparnya.

Teori keadaan ketegangan Lewin dapat digunakan untuk memahami motivasi seseorang. Misalnya, jika kita melihat seseorang yang sedang belajar dengan giat, maka kita dapat menyimpulkan bahwa ia termotivasi untuk mendapatkan nilai bagus. Nilai bagus adalah keadaan akhir yang diinginkan oleh siswa tersebut. Belajar dengan giat adalah tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut untuk mengurangi ketegangan dan mencapai keadaan akhir tersebut.

Tujuan dan keinginan

Tujuan dan keinginan adalah dua hal yang terkait erat dengan motivasi. Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang, sedangkan keinginan adalah sesuatu yang ingin dimiliki atau dialami oleh seseorang.

  • Tujuan jangka panjang: Tujuan jangka panjang adalah tujuan yang ingin dicapai dalam waktu yang lama, seperti lulus kuliah, mendapatkan pekerjaan, atau membeli rumah.
  • Tujuan jangka pendek: Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang ingin dicapai dalam waktu yang singkat, seperti menyelesaikan tugas kuliah, memenangkan pertandingan olahraga, atau pergi liburan.
  • Keinginan: Keinginan adalah sesuatu yang ingin dimiliki atau dialami oleh seseorang, seperti memiliki mobil baru, bepergian ke luar negeri, atau bertemu dengan selebriti favorit.
  • Motivasi: Tujuan dan keinginan dapat menjadi motivasi bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Misalnya, jika seseorang memiliki tujuan untuk lulus kuliah, maka ia akan termotivasi untuk belajar dengan giat. Jika seseorang memiliki keinginan untuk memiliki mobil baru, maka ia akan termotivasi untuk bekerja keras dan menabung.

Tujuan dan keinginan dapat menjadi sumber motivasi yang kuat. Ketika seseorang memiliki tujuan dan keinginan yang jelas, maka ia akan lebih terarah dalam hidupnya dan lebih termotivasi untuk meraih apa yang diinginkannya.

Dorongan internal dan eksternal

Dorongan internal dan eksternal adalah dua jenis motivasi yang berbeda. Dorongan internal berasal dari dalam diri seseorang, sedangkan dorongan eksternal berasal dari luar diri seseorang.

  • Dorongan internal: Dorongan internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Dorongan internal dapat berupa keinginan, kebutuhan, atau nilai-nilai yang dianut oleh seseorang. Misalnya, jika seseorang memiliki keinginan untuk menjadi dokter, maka ia akan termotivasi untuk belajar dengan giat dan mengikuti sekolah kedokteran. Dorongan internal umumnya lebih kuat dan lebih bertahan lama daripada dorongan eksternal.
  • Dorongan eksternal: Dorongan eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang. Dorongan eksternal dapat berupa hadiah, hukuman, atau tekanan sosial. Misalnya, jika seorang siswa diberi hadiah berupa nilai bagus jika ia mendapatkan nilai tinggi, maka ia akan termotivasi untuk belajar dengan giat. Dorongan eksternal umumnya kurang kuat dan kurang bertahan lama daripada dorongan internal.
  • Motivasi intrinsik: Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti minat, rasa ingin tahu, atau keinginan untuk mencapai prestasi. Motivasi intrinsik umumnya lebih kuat dan lebih bertahan lama daripada motivasi ekstrinsik.
  • Motivasi ekstrinsik: Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang, seperti hadiah, hukuman, atau tekanan sosial. Motivasi ekstrinsik umumnya kurang kuat dan kurang bertahan lama daripada motivasi intrinsik.

Dorongan internal dan eksternal dapat bekerja sama untuk memotivasi seseorang. Misalnya, seorang siswa mungkin termotivasi untuk belajar dengan giat karena ia memiliki keinginan untuk mendapatkan nilai bagus (dorongan internal) dan karena ia tahu bahwa ia akan mendapatkan hadiah jika ia mendapatkan nilai bagus (dorongan eksternal).

Conclusion

Menurut para ahli, motivasi adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat berasal dari dalam diri seseorang (motivasi intrinsik) atau dari luar diri seseorang (motivasi ekstrinsik). Motivasi dapat berupa tujuan, keinginan, atau kebutuhan yang ingin dicapai oleh seseorang.

Motivasi sangat penting dalam kehidupan seseorang, karena motivasi dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pengertian motivasi menurut para ahli dan bagaimana cara memotivasi diri sendiri dan orang lain.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk memotivasi diri sendiri:

  • Tetapkan tujuan yang jelas dan realistis.
  • Bagi tujuan besar menjadi tujuan-tujuan kecil yang lebih mudah dicapai.
  • Berikan hadiah kepada diri sendiri ketika Anda mencapai tujuan Anda.
  • Temukan lingkungan yang mendukung motivasi Anda.
  • Jangan takut untuk meminta bantuan ketika Anda membutuhkannya.

Dengan memahami pengertian motivasi menurut para ahli dan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat meningkatkan motivasi diri kita sendiri dan mencapai tujuan-tujuan kita.