Pendahuluan
Masa praaksara merujuk pada periode sejarah sebelum munculnya tulisan dan catatan tertulis. Di Indonesia, masa praaksara ditandai dengan keberadaan berbagai peninggalan arkeologi yang menjadi saksi bisu kehidupan manusia purba. Pada masa ini, manusia masih hidup dalam keadaan primitif dan bergantung pada alam untuk bertahan hidup. Peninggalan dari masa praaksara memberikan informasi berharga mengenai kebudayaan, teknologi, dan kehidupan masyarakat pada masa lalu.
Gua dan Situs Batu
Salah satu jenis peninggalan pada masa praaksara yang paling sering ditemukan di Indonesia adalah gua dan situs batu. Gua-gua ini digunakan sebagai tempat tinggal, tempat berlindung, serta tempat upacara keagamaan. Di dalam gua-gua ini juga ditemukan lukisan dan gambar-gambar yang menggambarkan kehidupan manusia pada masa praaksara. Selain itu, situs batu seperti candi, menhir, dan dolmen juga menjadi bukti keberadaan peradaban prasejarah di Indonesia.
Alat Batu
Peninggalan lainnya yang sering ditemukan adalah alat batu. Alat batu ini digunakan oleh manusia purba sebagai alat pertanian, perburuan, dan keperluan sehari-hari lainnya. Beberapa jenis alat batu yang sering ditemukan antara lain kapak genggam, kapak lonjong, dan palu batu. Alat-alat batu ini memberikan petunjuk mengenai keahlian teknologi manusia pada masa praaksara.
Keramik Praaksara
Di beberapa daerah di Indonesia, juga ditemukan peninggalan berupa keramik praaksara. Keramik ini biasanya digunakan sebagai wadah penyimpanan atau keperluan upacara. Keramik praaksara memiliki berbagai bentuk dan ukiran yang menunjukkan keindahan seni dan keterampilan keramik pada masa itu.
Situs Megalitik
Situs megalitik adalah peninggalan praaksara yang terdiri dari batu-batu besar yang disusun secara megah dan kompleks. Situs ini sering dianggap sebagai tempat upacara keagamaan atau pemakaman. Contoh situs megalitik yang terkenal di Indonesia adalah Raja Ampat di Papua Barat dan Gunung Padang di Jawa Barat.
Kerajinan dari Logam
Peninggalan praaksara juga mencakup kerajinan dari logam. Beberapa daerah di Indonesia dikenal sebagai pusat kerajinan logam pada masa praaksara. Benda-benda dari logam tersebut digunakan sebagai perhiasan, senjata, atau alat pertanian. Logam yang sering digunakan adalah emas, perak, dan tembaga.
Seni Lukis Praaksara
Seni lukis juga berkembang pada masa praaksara di Indonesia. Dalam peninggalan praaksara ditemukan lukisan-lukisan yang menggambarkan kehidupan manusia pada masa itu. Lukisan-lukisan ini memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari, kegiatan berburu, dan upacara keagamaan pada masa praaksara.
Perhiasan dan Patung
Pada masa praaksara, manusia juga menggunakan perhiasan dan membuat patung-patung kecil. Perhiasan ini terbuat dari berbagai bahan seperti batu permata, tanduk hewan, dan gigi binatang. Patung-patung kecil ini mungkin digunakan untuk keperluan upacara keagamaan atau sebagai hiasan.
Peninggalan Pertanian
Peninggalan praaksara juga mencakup alat pertanian seperti cangkul dan sabit. Alat-alat ini menunjukkan bahwa pada masa praaksara manusia telah mengembangkan teknik pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Peninggalan pertanian ini juga memberikan petunjuk tentang jenis tanaman yang dibudidayakan pada masa itu.
Kesimpulan
Peninggalan pada masa praaksara di Indonesia memberikan informasi berharga tentang kehidupan manusia purba. Dari peninggalan ini, kita dapat mempelajari tentang kebudayaan, teknologi, dan kehidupan masyarakat pada masa lalu. Peninggalan seperti gua dan situs batu, alat batu, keramik praaksara, situs megalitik, kerajinan logam, seni lukis, perhiasan dan patung, serta peninggalan pertanian, semuanya menjadi jendela ke masa lalu yang membangun identitas Indonesia saat ini.