Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berjaya di tanah Jawa. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Selama masa pemerintahannya, Raja Kertanegara berhasil menaklukkan berbagai kerajaan lainnya di Jawa dan Sumatera. Selain itu, ia juga berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari hingga ke luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi.
Kejayaan Kerajaan Singasari tidak hanya ditandai dengan wilayah kekuasaannya yang luas, tetapi juga dengan berbagai peninggalan sejarah yang hingga kini masih dapat kita saksikan. Peninggalan-peninggalan tersebut berupa candi, prasasti, dan arca yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur. Candi-candi yang dibangun oleh Kerajaan Singasari memiliki arsitektur yang khas dan unik, sehingga menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Berikut ini adalah beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Singasari yang paling terkenal:
peninggalan sejarah singasari
Peninggalan Kerajaan Singasari beragam, mulai dari candi, prasasti, hingga arca.
- Candi Singasari
- Candi Kidal
- Candi Jawi
- Prasasti Kertanegara
- Arca Dwarapala
Peninggalan-peninggalan tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Candi Singasari
Candi Singasari merupakan salah satu candi tertua di Jawa Timur. Candi ini dibangun pada abad ke-13 oleh Raja Kertanegara untuk mengenang jasa ayahnya, Raja Anusapati, yang gugur dalam pemberontakan yang dipimpin oleh Panji Tohjaya.
- Arsitektur Unik
Candi Singasari memiliki arsitektur yang unik dan khas. Candi ini berbentuk persegi panjang dengan atap berbentuk limas. Atap candi ditopang oleh empat buah tiang besar yang disebut dengan stupa. Pada bagian tubuh candi terdapat relief-relief yang menggambarkan berbagai kisah, seperti kisah Ramayana dan kisah Kresnayana.
- Arca Dwarapala
Di pintu masuk Candi Singasari terdapat dua buah arca dwarapala yang besar dan kokoh. Arca dwarapala ini berfungsi sebagai penjaga pintu candi. Arca dwarapala di Candi Singasari memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dengan arca dwarapala di candi-candi lainnya. Arca dwarapala di Candi Singasari digambarkan dengan wajah yang menyeramkan dan bertaring. Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Singasari memiliki kekuatan militer yang kuat dan disegani oleh kerajaan-kerajaan lainnya.
- Relief yang Indah
Pada bagian tubuh Candi Singasari terdapat relief-relief yang sangat indah dan detail. Relief-relief tersebut menggambarkan berbagai kisah, seperti kisah Ramayana dan kisah Kresnayana. Relief-relief di Candi Singasari merupakan salah satu contoh terbaik seni ukir pada masa Kerajaan Singasari. Relief-relief tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
- Peninggalan Kerajaan Singasari yang Penting
Candi Singasari merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Singasari yang paling penting. Candi ini menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Candi Singasari juga merupakan salah satu candi tertua di Jawa Timur dan memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Candi ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan dan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di Jawa Timur.
Candi Singasari terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini dapat dikunjungi oleh wisatawan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuk Candi Singasari adalah Rp 5.000,- untuk wisatawan domestik dan Rp 15.000,- untuk wisatawan mancanegara.
Candi Kidal
Candi Kidal merupakan salah satu candi terindah di Jawa Timur. Candi ini dibangun pada abad ke-13 oleh Raja Anusapati untuk mengenang jasa ayahnya, Raja Kertanegara, yang gugur dalam pemberontakan yang dipimpin oleh Panji Tohjaya.
- Arsitektur yang Unik
Candi Kidal memiliki arsitektur yang unik dan khas. Candi ini berbentuk persegi panjang dengan atap berbentuk limas. Atap candi ditopang oleh empat buah tiang besar yang disebut dengan stupa. Pada bagian tubuh candi terdapat relief-relief yang menggambarkan berbagai kisah, seperti kisah Ramayana dan kisah Kresnayana.
- Arca yang Indah
Di dalam Candi Kidal terdapat beberapa arca yang sangat indah dan detail. Arca-arca tersebut menggambarkan berbagai dewa dan dewi, seperti arca Siwa, arca Wisnu, dan arca Brahma. Arca-arca di Candi Kidal merupakan salah satu contoh terbaik seni ukir pada masa Kerajaan Singasari. Arca-arca tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
- Relief yang Menarik
Pada bagian tubuh Candi Kidal terdapat relief-relief yang sangat menarik dan detail. Relief-relief tersebut menggambarkan berbagai kisah, seperti kisah Ramayana dan kisah Kresnayana. Relief-relief di Candi Kidal merupakan salah satu contoh terbaik seni ukir pada masa Kerajaan Singasari. Relief-relief tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
- Peninggalan Kerajaan Singasari yang Penting
Candi Kidal merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Singasari yang paling penting. Candi ini menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Anusapati. Candi Kidal juga merupakan salah satu candi terindah di Jawa Timur dan memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Candi ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan dan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di Jawa Timur.
Candi Kidal terletak di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini dapat dikunjungi oleh wisatawan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuk Candi Kidal adalah Rp 5.000,- untuk wisatawan domestik dan Rp 15.000,- untuk wisatawan mancanegara.
Candi Jawi
Candi Jawi merupakan salah satu candi tertua di Jawa Timur. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-13 oleh Raja Kertanegara untuk mengenang jasa ayahnya, Raja Anusapati, yang gugur dalam pemberontakan yang dipimpin oleh Panji Tohjaya.
Candi Jawi terletak di Desa Jawi, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Candi ini berada di lereng Gunung Penanggungan, sekitar 30 kilometer dari Kota Surabaya. Candi Jawi dapat dikunjungi oleh wisatawan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuk Candi Jawi adalah Rp 5.000,- untuk wisatawan domestik dan Rp 15.000,- untuk wisatawan mancanegara.
Candi Jawi memiliki arsitektur yang unik dan khas. Candi ini berbentuk persegi panjang dengan atap berbentuk limas. Atap candi ditopang oleh empat buah tiang besar yang disebut dengan stupa. Pada bagian tubuh candi terdapat relief-relief yang menggambarkan berbagai kisah, seperti kisah Ramayana dan kisah Kresnayana.
Di dalam Candi Jawi terdapat beberapa arca yang sangat indah dan detail. Arca-arca tersebut menggambarkan berbagai dewa dan dewi, seperti arca Siwa, arca Wisnu, dan arca Brahma. Arca-arca di Candi Jawi merupakan salah satu contoh terbaik seni ukir pada masa Kerajaan Singasari. Arca-arca tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Candi Jawi merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Singasari yang paling penting. Candi ini menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Candi Jawi juga merupakan salah satu candi tertua di Jawa Timur dan memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Candi ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan dan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di Jawa Timur.
Prasasti Kertanegara
Prasasti Kertanegara merupakan salah satu prasasti terpenting dalam sejarah Kerajaan Singasari. Prasasti ini dikeluarkan oleh Raja Kertanegara pada tahun 1289 M untuk memperingati kemenangannya dalam Perang Pamalayu.
- Isi Prasasti Kertanegara
Prasasti Kertanegara berisi tentang riwayat hidup Raja Kertanegara, mulai dari kelahirannya hingga penobatannya sebagai raja. Prasasti ini juga berisi tentang berbagai pencapaian Raja Kertanegara selama masa pemerintahannya, seperti penaklukan Kerajaan Melayu dan perluasan wilayah Kerajaan Singasari. Selain itu, Prasasti Kertanegara juga berisi tentang berbagai kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Raja Kertanegara.
- Bahasa dan Aksara Prasasti Kertanegara
Prasasti Kertanegara ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan menggunakan aksara Jawa Kuno. Bahasa dan aksara Jawa Kuno merupakan bahasa dan aksara yang digunakan pada masa Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit. Prasasti Kertanegara merupakan salah satu contoh terbaik penggunaan bahasa dan aksara Jawa Kuno.
- Nilai Sejarah Prasasti Kertanegara
Prasasti Kertanegara memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Prasasti ini menjadi sumber informasi penting tentang sejarah Kerajaan Singasari, khususnya pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Prasasti Kertanegara juga menjadi sumber informasi penting tentang bahasa dan aksara Jawa Kuno.
- Lokasi Prasasti Kertanegara
Prasasti Kertanegara saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Prasasti ini ditemukan di Desa Kertanegara, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Prasasti Kertanegara merupakan salah satu koleksi terpenting di Museum Nasional Indonesia.
Prasasti Kertanegara merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Singasari yang paling penting. Prasasti ini menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Prasasti Kertanegara juga merupakan salah satu prasasti terpenting dalam sejarah Indonesia. Prasasti ini menjadi sumber informasi penting tentang sejarah Kerajaan Singasari, bahasa dan aksara Jawa Kuno, serta berbagai kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Raja Kertanegara.
Arca Dwarapala
Arca dwarapala merupakan salah satu arca yang paling umum ditemukan di candi-candi peninggalan Kerajaan Singasari. Arca dwarapala biasanya diletakkan di pintu masuk candi sebagai penjaga.
- Fungsi Arca Dwarapala
Arca dwarapala berfungsi sebagai penjaga pintu masuk candi. Arca dwarapala biasanya digambarkan dengan wajah yang menyeramkan dan bertaring. Hal ini dimaksudkan untuk menakut-nakuti roh-roh jahat agar tidak masuk ke dalam candi.
- Bentuk Arca Dwarapala
Arca dwarapala biasanya berbentuk raksasa yang sedang berdiri atau jongkok. Arca dwarapala biasanya memiliki tubuh yang besar dan berotot. Arca dwarapala juga biasanya dilengkapi dengan senjata, seperti gada atau pedang.
- Makna Arca Dwarapala
Arca dwarapala memiliki makna simbolis. Arca dwarapala melambangkan kekuatan dan perlindungan. Arca dwarapala juga melambangkan kesetiaan dan pengabdian. Arca dwarapala dipercaya dapat melindungi candi dari serangan musuh dan roh-roh jahat.
- Arca Dwarapala di Candi Singasari
Di Candi Singasari terdapat dua buah arca dwarapala yang besar dan kokoh. Arca dwarapala tersebut terletak di pintu masuk candi. Arca dwarapala di Candi Singasari memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dengan arca dwarapala di candi-candi lainnya. Arca dwarapala di Candi Singasari digambarkan dengan wajah yang menyeramkan dan bertaring. Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Singasari memiliki kekuatan militer yang kuat dan disegani oleh kerajaan-kerajaan lainnya.
Arca dwarapala merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Singasari yang paling penting. Arca dwarapala menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Arca dwarapala juga merupakan salah satu contoh terbaik seni ukir pada masa Kerajaan Singasari. Arca dwarapala memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Conclusion
Peninggalan sejarah Kerajaan Singasari sangat beragam, mulai dari candi, prasasti, hingga arca. Peninggalan-peninggalan tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Candi Singasari, Candi Kidal, Candi Jawi, Prasasti Kertanegara, dan Arca Dwarapala merupakan beberapa peninggalan Kerajaan Singasari yang paling terkenal.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Singasari tersebut menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Peninggalan-peninggalan tersebut juga menjadi sumber informasi penting tentang sejarah Kerajaan Singasari, bahasa dan aksara Jawa Kuno, serta berbagai kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Raja Kertanegara.
Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga dan melestarikan peninggalan-peninggalan Kerajaan Singasari tersebut. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan bagian dari sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Kita harus bangga dengan peninggalan-peninggalan tersebut dan terus berupaya untuk melestarikannya.