Pola Kehidupan Masyarakat Praaksara

Pola Kehidupan Masyarakat Zaman Praaksara Sejarah Kelas 10

Pengertian Masyarakat Praaksara

Masyarakat praaksara adalah sebutan untuk masyarakat yang hidup sebelum adanya sistem tulisan atau periode praaksara. Pada masa ini, manusia belum mengenal huruf atau angka, sehingga kehidupan mereka sangat bergantung pada pengetahuan lisan dan peninggalan arkeologi.

Pola Kehidupan

Pola Perburuan dan Pengumpulan

Salah satu pola kehidupan masyarakat praaksara adalah perburuan dan pengumpulan. Masyarakat praaksara mengandalkan hasil buruan dan bahan makanan yang mereka kumpulkan dari alam sebagai sumber kehidupan utama. Mereka berburu hewan-hewan liar seperti mammoth, rusa, dan berbagai jenis binatang lainnya sebagai sumber protein. Selain itu, mereka juga mengumpulkan buah-buahan, akar-akaran, dan tumbuhan liar lainnya sebagai makanan tambahan.

Pola Perkemahan

Masyarakat praaksara hidup secara nomaden dan berpindah-pindah tempat. Mereka membangun perkemahan sementara di tempat yang strategis, seperti daerah yang dekat dengan sumber air atau tempat-tempat dengan banyak sumber makanan. Setelah sumber makanan di suatu tempat habis, mereka akan bermigrasi ke tempat lain untuk mencari sumber kehidupan baru.

Pola Pembagian Tugas

Di dalam masyarakat praaksara, terdapat pembagian tugas yang jelas antara pria dan wanita. Pria biasanya bertugas sebagai pemburu, sementara wanita bertugas mengumpulkan makanan dan merawat anak-anak. Pembagian tugas ini didasarkan pada peran alami masing-masing jenis kelamin dalam mencari nafkah dan mempertahankan kelangsungan hidup.

Perkembangan Seni dan Budaya

Meskipun masyarakat praaksara belum mengenal tulisan, mereka memiliki kehidupan seni dan budaya yang kaya. Mereka menghiasi gua-gua dengan lukisan-lukisan dan gambar-gambar yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, binatang-binatang, dan ritual keagamaan. Mereka juga membuat alat-alat musik sederhana, seperti seruling dari tulang binatang atau alat musik perkusi dari kayu atau batu.

Kepercayaan dan Ritual

Kepercayaan Animisme

Masyarakat praaksara memiliki kepercayaan animisme, yaitu mempercayai bahwa segala sesuatu di alam memiliki jiwa atau roh. Mereka percaya bahwa roh-roh tersebut dapat berinteraksi dengan manusia dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai ritual untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari roh-roh tersebut.

Upacara Pemakaman

Upacara pemakaman juga merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat praaksara. Mereka meyakini bahwa setelah kematian, jiwa seseorang masih hidup dan perlu dihormati. Oleh karena itu, mereka menguburkan mayat dengan peralatan dan makanan sebagai bekal untuk kehidupan di alam lain. Upacara pemakaman ini dilakukan dengan penuh penghormatan dan kepatuhan terhadap adat istiadat yang berlaku.

Perkembangan Kehidupan Masyarakat Praaksara

Seiring berjalannya waktu, masyarakat praaksara mulai mengembangkan kehidupan mereka. Mereka belajar membuat alat-alat dari batu, tulang, dan kayu untuk membantu dalam kegiatan sehari-hari seperti berburu, mengumpulkan makanan, dan membuat peralatan rumah tangga. Mereka juga mulai mengenal sistem pertanian sederhana dengan membakar hutan dan membajak tanah untuk bercocok tanam.

Kesimpulan

Masyarakat praaksara memiliki pola kehidupan yang sangat bergantung pada alam dan pengetahuan lisan. Meskipun belum mengenal tulisan, mereka memiliki kehidupan seni, budaya, dan kepercayaan yang kaya. Perkembangan kehidupan masyarakat praaksara terus berlanjut seiring dengan penemuan dan pengembangan alat-alat sederhana yang membantu mereka dalam mencari nafkah dan mempertahankan kelangsungan hidup.