Puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Puasa sendiri memiliki banyak macam, namun ada beberapa puasa yang wajib dilakukan oleh umat Islam.
Macam-macam puasa wajib tersebut antara lain:
Sekarang, mari kita bahas lebih lanjut tentang macam-macam puasa wajib tersebut.
sebutkan macam macam puasa wajib
Berikut ini adalah 6 macam puasa wajib dalam Islam:
- Puasa Ramadhan
- Puasa Syawal
- Puasa Dzulhijjah
- Puasa Asyura
- Puasa Arafah
- Puasa Qada
Keenam puasa tersebut wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu dan memenuhi syarat.
Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah puasa wajib yang dilakukan oleh umat Islam selama bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi seluruh umat Islam yang telah baligh, berakal, dan mampu.
- Waktu Pelaksanaan
Puasa Ramadhan dilaksanakan selama sebulan penuh, dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Niat Puasa
Niat puasa Ramadhan harus diucapkan pada malam hari sebelum terbit fajar. Niat puasa Ramadhan diucapkan dalam hati dengan lafal:
-
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى.
Artinya: “Aku niat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”
Aktivitas yang Membatalkan Puasa
Ada beberapa aktivitas yang dapat membatalkan puasa Ramadhan, antara lain makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, keluarnya darah haid atau nifas, dan gila.
Jika seseorang batal puasanya karena salah satu aktivitas tersebut, maka ia wajib mengganti puasanya di lain hari. Puasa qada dilaksanakan dengan cara berpuasa selama sehari penuh, dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari, dimulai dari tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.
- Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.
- Menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan.
- Menambah pahala bagi yang menjalankannya.
- Waktu Pelaksanaan
Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari berturut-turut, dimulai dari tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.
- Niat Puasa
Niat puasa Syawal diucapkan pada malam hari sebelum terbit fajar. Niat puasa Syawal diucapkan dalam hati dengan lafal:
-
نَوَيْتُ صَوْمَ سِتَّةِ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Artinya: “Aku niat puasa sunnah enam hari di bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”
Puasa Syawal hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Namun, jika seseorang tidak mampu melaksanakan puasa Syawal, maka ia tidak berdosa.
Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada tanggal 8, 9, dan 10 Dzulhijjah. Puasa Dzulhijjah juga dikenal dengan sebutan puasa Tarwiyah, Arafah, dan Idul Adha.
- Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Menyempurnakan ibadah haji bagi yang sedang melaksanakan haji.
- Menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama setahun.
- Menambah pahala bagi yang menjalankannya.
- Waktu Pelaksanaan
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 8, 9, dan 10 Dzulhijjah.
- Niat Puasa
Niat puasa Dzulhijjah diucapkan pada malam hari sebelum terbit fajar. Niat puasa Dzulhijjah diucapkan dalam hati dengan lafal:
-
نَوَيْتُ صَوْمَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Artinya: “Aku niat puasa sunnah tiga hari di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Dzulhijjah hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Namun, jika seseorang tidak mampu melaksanakan puasa Dzulhijjah, maka ia tidak berdosa.
Puasa Asyura
Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura juga dikenal dengan sebutan puasa Tasu’a.
- Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama setahun.
- Menambah pahala bagi yang menjalankannya.
- Menyelamatkan diri dari berbagai musibah.
- Waktu Pelaksanaan
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.
- Niat Puasa
Niat puasa Asyura diucapkan pada malam hari sebelum terbit fajar. Niat puasa Asyura diucapkan dalam hati dengan lafal:
-
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُوْرَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Artinya: “Aku niat puasa Asyura sunnah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Asyura hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Namun, jika seseorang tidak mampu melaksanakan puasa Asyura, maka ia tidak berdosa.
Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah juga dikenal dengan sebutan puasa Wukuf.
- Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Menghapus dosa-dosa besar dan kecil.
- Menambah pahala bagi yang menjalankannya.
- Menyelamatkan diri dari api neraka.
- Waktu Pelaksanaan
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Niat Puasa
Niat puasa Arafah diucapkan pada malam hari sebelum terbit fajar. Niat puasa Arafah diucapkan dalam hati dengan lafal:
-
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Artinya: “Aku niat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Arafah hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Namun, jika seseorang tidak mampu melaksanakan puasa Arafah, maka ia tidak berdosa.
Puasa Qada
Puasa qada adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa wajib yang pernah ditinggalkan. Puasa qada wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang telah baligh, berakal, dan mampu, namun tidak dapat melaksanakan puasa wajib pada waktunya karena udzur tertentu.
Udzur yang membolehkan seseorang tidak melaksanakan puasa wajib, antara lain:
- Sakit
- Haid atau nifas
- Perjalanan jauh
- Hamil atau menyusui
Puasa qada dilaksanakan dengan cara berpuasa selama sehari penuh, dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Waktu pelaksanaan puasa qada tidak ditentukan, namun sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah udzur yang menghalangi puasa wajib tersebut hilang.
Jika seseorang tidak mampu melaksanakan puasa qada karena udzur tertentu, maka ia wajib membayar fidyah. Fidyah adalah sejumlah makanan pokok yang diberikan kepada fakir miskin sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan. Besarnya fidyah adalah satu mud (675 gram) makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
Puasa qada merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh umat Islam yang telah baligh, berakal, dan mampu. Dengan melaksanakan puasa qada, maka dosa-dosa akibat meninggalkan puasa wajib dapat diampuni oleh Allah SWT.
Conclusion
Macam-macam puasa wajib dalam Islam ada beberapa, yaitu Puasa Ramadhan, Puasa Syawal, Puasa Dzulhijjah, Puasa Asyura, Puasa Arafah, dan Puasa Qada. Setiap puasa memiliki waktu pelaksanaan, niat, dan keutamaan masing-masing.
Puasa wajib merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam. Dengan melaksanakan puasa wajib, umat Islam dapat membersihkan diri dari dosa-dosa, menambah pahala, dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Oleh karena itu, bagi umat Islam yang telah baligh, berakal, dan mampu, wajib hukumnya untuk melaksanakan puasa wajib. Jangan sampai kita meninggalkan puasa wajib karena udzur yang tidak jelas. Jika kita tidak mampu melaksanakan puasa wajib karena udzur tertentu, maka kita wajib menggantinya dengan puasa qada atau membayar fidyah.
Semoga Allah SWT memudahkan kita semua untuk melaksanakan puasa wajib dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Aamiin.