Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Islam. Bulan ini sangat istimewa bagi umat Islam karena memiliki banyak sejarah dan peristiwa penting. Umat Islam di seluruh dunia memperingati bulan Muharram dengan berbagai macam tradisi dan kegiatan.
Dalam sejarah Islam, bulan Muharram disebut juga dengan beberapa nama, seperti “Al-Muharram” yang berarti “bulan yang dihormati” dan “Safar” yang berarti “bulan yang kosong”. Nama-nama ini diberikan karena pada bulan ini umat Islam dilarang untuk berperang dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat kekerasan.
Di bulan Muharram, umat Islam juga memperingati peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 1 Muharram tahun 622 Masehi dan menjadi tonggak sejarah awal mula penanggalan kalender Islam.
sejarah bulan muharram
Bulan suci penuh makna.
- Awal tahun kalender Islam.
- Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
- Dilarang berperang dan kekerasan.
- Hari Asyura dan puasa Tasu’a.
- Momentum instropeksi diri.
Semoga bulan Muharram membawa keberkahan dan ampunan bagi kita semua.
Awal tahun kalender Islam.
Bulan Muharram merupakan awal tahun dalam kalender Islam. Kalender Islam atau disebut juga dengan kalender Hijriah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Kalender ini didasarkan pada peredaran bulan, sehingga satu tahun dalam kalender Hijriah terdiri dari 354 atau 355 hari.
Awal tahun kalender Islam ditetapkan pada saat hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tanggal 1 Muharram tahun 622 Masehi. Peristiwa hijrah ini menjadi tonggak sejarah penting bagi umat Islam karena menandai dimulainya era baru dalam penyebaran agama Islam.
Bulan Muharram juga disebut sebagai bulan suci karena memiliki banyak keutamaan dan keberkahan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan di bulan ini, seperti puasa, salat, sedekah, dan membaca Al-Qur’an.
Selain itu, di bulan Muharram juga terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti peristiwa Asyura dan tragedi Karbala. Peristiwa-peristiwa ini menjadi pengingat bagi umat Islam tentang pentingnya kesabaran, keikhlasan, dan perjuangan dalam menegakkan kebenaran.
Dengan demikian, bulan Muharram merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Bulan ini menjadi awal tahun dalam kalender Islam dan memiliki banyak keutamaan dan keberkahan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan di bulan ini.
Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah terjadi pada tanggal 1 Muharram tahun 622 Masehi. Hijrah ini dilakukan karena adanya tekanan dan penganiayaan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya.
Sebelum hijrah, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya telah mengalami berbagai macam siksaan dan penindasan dari kaum kafir Quraisy. Mereka dilarang untuk beribadah, dikucilkan dari masyarakat, dan bahkan diancam akan dibunuh.
Pada suatu malam, Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril untuk segera meninggalkan Mekah dan berhijrah ke Madinah. Nabi Muhammad SAW pun mengajak Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk ikut serta dalam hijrah ini.
Mereka berdua berangkat secara diam-diam pada malam hari, menghindari kejaran kaum kafir Quraisy. Selama perjalanan, mereka sempat bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy.
Setelah tiga hari, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan ke Madinah dan akhirnya sampai di sana dengan selamat. Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah menjadi awal mula berdirinya negara Islam pertama dan menjadi tonggak sejarah penting bagi umat Islam.
Dilarang berperang dan kekerasan.
Dalam bulan Muharram, umat Islam dilarang untuk berperang dan melakukan kekerasan. Larangan ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW:
- Tidak boleh ada peperangan di bulan Muharram.
Sabda Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya Muharram adalah bulan Allah, bulan yang dimuliakan, maka janganlah kamu berperang di bulan ini.” (HR. Muslim)
- Tidak boleh membunuh di bulan Muharram.
Sabda Nabi Muhammad SAW: “Barang siapa yang membunuh seorang muslim dengan sengaja pada bulan Muharram, maka dia akan kekal di dalam neraka selama-lamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Tidak boleh melakukan kekerasan dalam bentuk apapun di bulan Muharram.
Sabda Nabi Muhammad SAW: “Barang siapa yang melakukan kekerasan terhadap seorang muslim pada bulan Muharram, maka dia telah melanggar kesucian bulan Muharram.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
- Dianjurkan untuk berpuasa di bulan Muharram.
Puasa di bulan Muharram merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Sabda Nabi Muhammad SAW: “Barang siapa yang berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram), maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR. Muslim)
Dengan demikian, larangan berperang dan kekerasan di bulan Muharram merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap kesucian bulan ini. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan di bulan ini, serta menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak kesucian bulan Muharram.
Hari Asyura dan puasa Tasu’a.
Hari Asyura adalah tanggal 10 Muharram, yang merupakan hari yang sangat penting dalam sejarah Islam. Pada hari ini, umat Islam memperingati beberapa peristiwa penting, di antaranya:
- Peristiwa penciptaan Nabi Adam AS.
- Peristiwa diturunkannya kitab Taurat kepada Nabi Musa AS.
- Peristiwa diselamatkannya Nabi Nuh AS dan pengikutnya dari banjir besar.
- Peristiwa pembebasan Bani Israel dari perbudakan Firaun oleh Nabi Musa AS.
- Peristiwa terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali bin Abi Thalib, di Karbala.
Untuk memperingati peristiwa-peristiwa penting tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan di hari Asyura. Salah satu ibadah yang dianjurkan adalah puasa Asyura. Puasa Asyura hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Selain puasa Asyura, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram. Puasa Tasu’a juga hukumnya sunnah muakkad. Kedua puasa ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Menghapus dosa-dosa kecil.
- Mencegah datangnya penyakit.
- Menambah pahala.
- Menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Dengan demikian, Hari Asyura dan puasa Tasu’a merupakan dua hari yang istimewa dalam bulan Muharram. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan di kedua hari ini, serta menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak kesucian bulan Muharram.
Momentum instropeksi diri.
Bulan Muharram merupakan momentum yang tepat untuk melakukan instropeksi diri. Introspeksi diri adalah kegiatan merenungkan dan mengevaluasi diri sendiri, baik dari segi pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan, serta memperbaikinya agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan instropeksi diri di bulan Muharram, di antaranya:
- Mengkaji ulang tujuan hidup.
- Men反省kan pencapaian dan kegagalan yang telah dialami selama setahun terakhir.
- Menyadari kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan.
- Meminta maaf kepada Allah SWT dan sesama manusia atas kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan.
- Membuat rencana perbaikan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dengan melakukan instropeksi diri di bulan Muharram, diharapkan umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT. Selain itu, instropeksi diri juga dapat membantu umat Islam untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tahun baru Hijriah yang akan datang.
Berikut adalah beberapa manfaat dari melakukan instropeksi diri di bulan Muharram:
- Dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan.
- Dapat memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.
- Dapat meningkatkan kualitas ibadah.
- Dapat mempererat hubungan dengan Allah SWT.
- Dapat lebih siap dalam menghadapi tahun baru Hijriah yang akan datang.
Dengan demikian, bulan Muharram merupakan momentum yang sangat tepat untuk melakukan instropeksi diri. Umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan bulan ini untuk merenungkan dan mengevaluasi diri sendiri, serta memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Conclusion
Bulan Muharram merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Bulan ini memiliki banyak sejarah dan peristiwa penting, di antaranya peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW, hari Asyura, dan puasa Tasu’a. Selain itu, bulan Muharram juga merupakan momentum yang tepat untuk melakukan instropeksi diri dan mempersiapkan diri dalam menghadapi tahun baru Hijriah yang akan datang.
Sebagai penutup, marilah kita jadikan bulan Muharram ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa kita. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.