Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober di Indonesia. Berbagai kegiatan digelar untuk memperingatinya, mulai dari upacara bendera hingga diskusi dan seminar.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tidak hanya sebatas seremonial saja, tetapi juga untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila menjadi pedoman moral dan etika yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh warga negara Indonesia.
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila tidak terlepas dari pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965. PKI berusaha untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan menggantinya dengan pemerintahan komunis.
sejarah hari kesaktian pancasila
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober.
- peringatan pemberontakan PKI
- tewasnya 7 jenderal
- penetapan hari libur nasional
- pengingat pentingnya Pancasila
- peringatan penghianatan PKI
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tidak hanya sebatas seremonial saja, tetapi juga untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara.
peringatan pemberontakan PKI
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober untuk mengenang peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965. Pemberontakan ini merupakan salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia.
PKI berusaha untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan menggantinya dengan pemerintahan komunis. Mereka melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, termasuk dengan melakukan pembunuhan dan penculikan terhadap para jenderal dan perwira tinggi TNI.
Pada malam tanggal 30 September 1965, PKI menculik dan membunuh tujuh jenderal dan seorang perwira tinggi TNI. Mereka adalah Jenderal TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R. Suprapto, Mayjen TNI M.T. Haryono, Mayjen TNI D.I. Panjaitan, Mayjen TNI S. Parman, Mayjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen TNI Suwondo Parman, dan Lettu Pierre Tendean.
Pemberontakan PKI berhasil digagalkan oleh TNI dan masyarakat Indonesia. Pada tanggal 1 Oktober 1965, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membubarkan PKI dan menangkap para pengikutnya. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bertujuan untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI dan mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila menjadi pedoman moral dan etika yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh warga negara Indonesia.
tewasnya 7 jenderal
Pada malam tanggal 30 September 1965, PKI menculik dan membunuh tujuh jenderal dan seorang perwira tinggi TNI. Mereka adalah:
- Jenderal TNI Ahmad Yani
Panglima TNI Angkatan Darat.
- Mayjen TNI R. Suprapto
Menteri Pertahanan dan Keamanan.
- Mayjen TNI M.T. Haryono
Menteri Dalam Negeri.
- Mayjen TNI D.I. Panjaitan
Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
- Mayjen TNI S. Parman
Panglima Kodam V/Jaya.
- Mayjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Panglima Kodam IV/Diponegoro.
- Brigjen TNI Suwondo Parman
Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat.
- Lettu Pierre Tendean
Ajudan Menteri/Panglima Angkatan Darat.
Para jenderal dan perwira tinggi TNI ini diculik dari rumah mereka masing-masing dan dibawa ke Lubang Buaya, Jakarta Timur. Di sana, mereka disiksa dan dibunuh secara brutal. Jasad mereka kemudian dibuang ke dalam sumur tua.
penetapan hari libur nasional
Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967. Keputusan ini diambil untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI dan mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara.
- Sebagai bentuk penghormatan
Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur dalam membela Pancasila.
- Untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI
Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI yang terjadi pada tanggal 30 September 1965.
- Untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila menjadi pedoman moral dan etika yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh warga negara Indonesia.
- Sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila sebagai dasar negara harus menjadi perekat yang mempersatukan seluruh warga negara Indonesia.
Pada Hari Kesaktian Pancasila, biasanya diadakan berbagai kegiatan untuk memperingatinya, seperti upacara bendera, doa bersama, dan diskusi tentang Pancasila.